Chapter 16

21 2 2
                                    

"Huff, bio udah pergi untuk selama nya"
''Tuhan sayang sama Bio"
"Makanya tuhan jemput Bio, supaya Bio gak kesakitan lagi"

Duarrrrr

Hancur sudah perasaan sellena, orang yang paling spesial di dalam hati nya pergi meninggalkan nya untuk selama nya.

Sellena terdiam, dia tidak tau apa yang harus di lakukan nya,pernyataan itu seakan tamparan untuk dirinya.

Bio, bionya meninggalkan nya sendiri didunia ini.

Mama nya juga dulu meninggalkannya, dan kenapa tuhan memanggil bio juga?
Apa tuhan tidak suka kalau dia bahagia???

Sellena bergeleng cepat
"enggakkkk"pekik nya
"enggak mungkin bio ninggalin aku"tegas nya dengan air mata yang masih membanjiri pipinya.

"selle"
"selle, dengarin aku"ucap kenand untuk menenangkan sellena

Sellena masih terisak dalam tangis nya, kepalanya menunduk, dia hancur, harapannya untuk bertemu dengan bio sirna, walau sekarang dia sudah membuka hati untuk orang lain, tapi tetap saja bayang² pria itu masih terlintas di kepala nya.

Bio, pria yang berperan sangat penting dalam hidupnya, pria itu yang membuatnya bahagia, pria itu yang membuatnya mulai tersenyum, pria itu juga yang membuat nya kuat dan menyemangatinya.

"sell, dia sakit"

Lagi lagi tangis sellena kembali pecah, setiap dia mendengar pernyataan yang membuat nya benar benar hancur.

"bio sakit, dia selalu nahan sakitnya kalau dia lagi sama kita"jelas kenand

"bio sayang banget sama kamu"lanjut kenand

"kalau dia sayang sama aku, kenapa dia ninggalin aku, kayak mama yang dulu ninggalin aku? Hah?!"tanya sellena dengan nada yang lumayan tinggi,dan membuat kenand terdiam.

Sellena menangis, menumpahkan segala kesedihannya, mengingat bio, sahabat sekaligus cinta pertama nya ternyata sudah meningga, dan itu sebabnya pria itu menghilang tanpa jejak.

Kenand yang melihat sellena sangat terpukul mendengar kabar bahwa bio yang meninggal,langsung mendekap tubuh gadis yang sangat dicintainya itu.

Jujur saja, beberapa minggu ini pikirannya tertuju pada sellena, gadis itu mampu menjungkir balikan perasaannya.

Sellena menangis, didalam pelukan kenand, sellena tidak peduli dengan seragam sekolah kenand yang akan basah karna air mata nya, saat ini perasaannya benar² hancur.

"udah, kalau kamu mau nangis,nangis aja gpp,aku bakalan selalu ada buat kamu"ucap kenand, sambil mengelus rambut sellena dengan lembut.

Tangis sellena sudah mulai mereda, kenand dapat merasakan kalau gadis itu tidk menangis lagi, karna sekarang nafasnya sudah teratur.

Kenand melepas pelukannya dan menatap gadis itu, mata gadis itu sangat sembab, matanya merah, hidung nya merah, masih ada air mata di pelupuk mata nya, dan itu membuat kenand ingin sekali menarik hidung gadis itu karma gemas.

Kenand tersenyum, kedua tangan nya menangkup kedua pipi sellena, dan menatap gadis itu.
"sell, aku bakalan selalu jaga kamu, aku gak mau kamu sedih,aku mau kamu bahagia, seperti pesan bio sama aku,yang harus kamu ingat,bio itu sayang banget sama kamu, dia menganggap dunia nya adalah kamu, dia gak pernah buat kamu sedih, dia juga cerita banyak sama aku sebelum dia benar² pergi"

Ucapan kenand itu, membuat air mata nya menetes lagi, tapi tidak sederas beberapa waktu lalu.

Dari kejauhan ada seseorang yang mendengar juga memperhatikan mereka, yaitu defran.

***

Disekolah

Novi sedang berjalan menyusuri koridor dengan keadaan yang bisa dibilang dia sedang melamun, dia ingin pergi keperpustakaan untuk meminjam sebuah buku.

Pikiran nya tertuju selalu kepada defran, pria itu tidak pernah bisa mencintainya, tidak pernah menerimanya karna cinta, pria itu mencintai orang lain dan bukan dia.

Novi berfikir, kenapa defran tidak bisa mencintainya, padahal dia juga perempuan sama seperti perempuan lainnya, namun memang iya dia bermasalah dengan kesehatannya.

Huffff

Sembusan nafasnya keluar saat mengingat dia sedang dalam kondisi yang sangat tidak sehat.

Sesampainya diperpustakaan, novi duduk sebentar, air mata nya menumpuk di pelupuk mata nya.

Dia ingin sekali berteriak, ingin menumpahkan kesedihannya, tapi dia juga tidak tau harus bagaimana caranya.

Kenapa tuhan tidak adil kepadanya?,kenapa tuhan memberikannya cobaan yang begitu berat?,kenapa tuhan tidak membiarkan orang yang dicintainya,mencintainya juga?? Apa tuhan tidak menyayanginya??
Arghhhh,memikirkannya saja membuat dia gila.

Novi menghapus air mata nya yang sudah terjatuh melewati pipi mulusnya, kepalanya terasa sangat berat sekali, sekitarnya tampak buram, dia seperti melihat seseorang di hadapannya tapi tidak tau orang itu siapa, dan.tiba tiba semuanya gelap.

***

Novi membuka mata, yang pertama dia lihat adalah langit² ruangan yang berwarna putih, aroma yang sangat dibenci novi.obat!,dan benarnya saja dia sedang berada di rumah sakit.

Perasaan tadi aku diperpustakaan, kok bisa dirumah sakit ya sekarang
Batin novi

Pintu ruangan itu terbuka, menampakan seseorang yang sedang berjalan mendekatinya dengan rawut wajah yang sangat dingin.

"bagaimana keadaanmu? "tanya pria itu

"eng, ah, hm"
"eh, udah mendingan kok"jawab novi yang mengutuk dirinya sendiri didalam hati karna terlihat seperi orang bodoh

Pria itu mengangguk

"siapa yang membawa ku kesini? Bukannya aku tadi di perpustakaan ya? Kenapa gak dibawa ke UKS aja?" tanya novi yang menimpali pria itu secara bertubi tubi

Pria itu memutar matanya malas.
"siapa lagi yang membawamu kesini? Apa kau melihat orang lain disini?"tanya pria itu sinis
"kamu gak tau ya kalau UKS sekolah kita sedang tidak ada dokternya, jd guru piket tadi menyuruhku untuk membawa mu kerumah sakit"lanjutnya lagi

Novi mengangguk kikuk

Keduanya terdiam beberapa saat, sebelum novi membuka suara lagi setelah beberapa lama.

"ekhem"

Pria itu melirik novi, pria itu sedang duduk di kursi yang ada disamping bangkar novi.

"a-aku tidak pernah melihatmu disekolah"ucap novi yang langsung membuat pria itu menatapnya.

"ya gak pernah lah, kamu kan hanya menatap satu pria selama ini"jawab pria itu santai

"eh?"novi membulatkan matanya, bagaimana pria itu tau kalau dia hanya menatap satu pria.

"kamu bahkan gak tau teman sekelas kamu siapa aja,haha"ucapnya dengan sedikit tertawa renyah terakhirnya.

"nama aku Arzello Putra Gintara"ucap Zello, dan dianggukin oleh novi, gadis itu bingung kenapa pria di hadapannya ini tidak bertanya nama nya.

"aku sudah tau nama mu, nama mu novi kan? "tanya Zello

Novi mengangguk ragu, karna dia heran kenapa pria itu tau isi pikirannya, dan terutama namanya.

"ya iya lah aku tau nama kamu, aku kan sekelas dengan kamu"ucap zello dengan kedua tangan yang terlipat didada nya, dan menatap novi malas.

Pernyataan itu membuat kedua mata novi membulat, terasa ingin keluar novi segera mengedipakan mata nya sekali,agar matanya gak lari.






***

Ye ye ye Chapter 16 sudah selesai, sekarang Chapter 17 :)
Ditunggu ya Chapter selanjutnya.

Okeee??? Jangan bosan yaaa

Babay:)

Instagram : @sophiafrianceeee

Boyfriend Crush🌚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang