Part 11

48 5 0
                                    

Hari ini aku kembali ke kampus. Seperti hari biasanya aku pergi menggunakan bus bersama dengan sahabatku Zahra.
Sebelum pergi aku pun tidak lupa untuk menyalami tangan umi serta mencium kening umi.

Diperjalanan menuju halte bus aku dan Zahra pun bertemu dengan seorang laki laki, Yap laki laki tersebut tidak lain adalah sahabat ku waktu kecil Alwi.
Kami bertiga pun langsung menuju halte bus. Setelah sampai halte bus kami pun langsung duduk di bangku yang ada di halte.

"Aisyah"

"Iyaa, ada apa wi?"

"Umi kamu apa kabar?"

"Alhamdulillah umi sehat"

"Kapan-kapan boleh tidak aku ke rumah kamu jenguk umi?"

"Boleh kok wi, nanti kalau kamu mau pergi ke rumah ku bilang aja"

"Minggu depan gimana?"

"Okee"

"Wis wis wis, Lo wi mau ke rumah Aisyah. Gue beri tau ya Kalian tuh bukan mahram nggak boleh berduaan nanti ketiga nya setan loh" ucap Zahra

"Halah zah bilang aja lo mau ikut, emang siapa bilang kami berdua aja kan di sana ada umi " ucap Alwi

"Iyaa Zah, kalau mau ikut boleh kok, tapi jangan lupa ya bawa oleh-oleh. Hehehe"

"Enak aja lo Syah, yang harus bawain oleh-oleh tuh Alwi lah, gue kan dah sering ke rumah Lo"

"Iya iya, gue kan cuma bercanda Zahra"

"Oke Syah, Zah, gue bakal bawain kalian oleh-oleh"

"Asik, Jangan dikit ya wi,hehehe"

"Apaan sih Zah. Nggak usah repot-repot wi"

"Nggak ngerepotin kok Syah, kan gue udah lama nggak ketemu umi, malu lah nggak bawa apa-apa buat calon mertua"

"Calon apa wi, Zahra nggak denger, hahaha"

"Apaan sih Zah kamu tuh ya!"

"Nggak ko bercanda"

"Beneran juga nggak apa-apa kali wi, Untung untung sahabat gue nggak jomblo lagi"

"Zahra, gue marah nih"

"ya elah Syah kalau orang marah nggak bilang lah, haduh Aisyah, Aisyah." Ucap Zahra sambil menepuk jidatnya

"Ih yaudah ah. Tuh bus nya sudah datang, nanti kita terlambat masuk kampus."

Setelah sampai kampus aku pun langsung menuju ruang kelas kami,karena pada hari ini dosen yang mengajar ada dosen killer yang namanya ibu Ross.

"Cepat atuh Syah nanti kita bakalan di hukum ibu Ross kalau terlambat." ucap Siti.

"Iya iya sit, ini juga udah cepat kok jalannya."

"Iya nih Siti, nggak akan terlambat kok. Kamu tau sendiri kan jalan guru killer itu kan lamban kaya siput, hahaha." Ucap Zahra

"Astaga Zahra ,nggak boleh gitu atuh, kalau Bu Ross dengar bisa gawat kita."

"Emang Bu Ross itu jalan nya lambat, belum lagi nanti dia dandan dulu di kantor sebelum ngajar ke kelas. Lihat aja muka nya yang menor sama makeup."

"Iya juga ya."

Tak butuh waktu lama aku pun sampai ke kelas, untung saja ibu Ross belum datang jika sudah datang tidak tau apa yang bakal terjadi sama kami bertiga mungkin akan di keluarkan dari kelas pelajaran nya selama tiga hari berturut-turut.
Dan ucapan Zahra tadi memang benar, Bu Ross memang jalan nya lambat karena umur beliau yang sudah memasuki 50 tahun. Tapi biarpun begitu dia tetap berdandan seperti anak muda jaman sekarang. Dan di kampus ini beliau sudah bergelar dengan dosen killer.

Tak terasa mata pelajaran Ibu Ross sudah berakhir, kami bertiga pun langsung menuju kantin kampus untuk memesan makanan, karena sudah dari tadi perut ku menagih minta di isi.
Setelah sampai kami pun langsung duduk dan memesan makanan.

"Neng Siti teh mau pesan apa atuh?"

"Bakso sama minum nya es jeruk kang. kalian berdua mau pesan apa?"

"Sama kan saja Siti"

"Iya sama kan saja"

Setelah perut sudah terasa kenyang kami pun kembali kelas untuk melanjutkan pelajaran dari dosen yang lain.

Bersambung...






Assalamualaikum para pembaca:)

Semoga kalian suka sama ceritanya, dan Jangan lupa vote nya ya satu vote dari kalian akan membuat aku lebih semangat nulis nya.

Salam dari penulis:)

Jazakumullah Khairan Katsiran













Aku, Dia & Tuhan KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang