PART 5; Tengah Malam

134 8 2
                                    

HONOR
ByV

"I will shoot you first if you will shoot me, remember that..."
(Aku yang akan duluan menembakmu jika kamu akan menembakku, ingat itu)

Kapten terdiam sejenak, yang akhirnya mengambil senjata dari genggaman wanita itu dan pergi berjalan meninggalkannya ke medan Konflik

Wanita itu menatapnya dari kejauhan...
"'iinah rajul ghurayb..."
(Dia lelaki yang aneh...)
Ucapnya sambil menggelengkan kepala...

-0-

"Ayo!!!" Dokter Ara yoon dan kedua rekannya yang sedang berusaha semaksimal mungkin membantu orang-orang...
Tiba-tiba, terlihat wanita tua yang nampak terluka pada seberang jalan...
"Disana!!!" Teriak Dokter

Sesampainya...
Icha dengan paniknya berkata
"Dia terkena dampak bom, apa air es mampu menyejukkan lukanya???"

"Tidak, itu ide buruk! Ini luka bakar yang cukup besar, tindakan tersebut dapat mengakibatkan hypothermia atau penurunan suhu tubuh, tekanan darah, dan sirkulasi tubuh, terlalu berbahaya! Apa kau tidak mempelajarinya Icha?!!!" Teriak Dokter dengan berbalik memandang Icha
Icha menunduk...
"Iy iya maaf Dok"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?!!" Tanya Haenul
"Kalian bersiap saja sampai nanti aku memberikan perintah! Siapkan peralatan, aku akan memeriksanya!!!" Kata Dokter Ara yoon
"Baik!!!" Jawab mereka berdua

Mereka terdiam sejenak, selagi Dokter memeriksa...
"Tolong, ambilkan air biasa saja!!! Cepat!" Seru Dokter
"Aku tidak melihat air!" kata Haenul
"Apakah air minumku bisa???" Kata Icha
"Aku butuh yang masih steril!!!"
"Ini belum ku minum sama sekali!"

*berpikir sejenak...*

"Baiklah, alirkan air itu pelan-pelan pada lukanya! Cepat!" Seru Dokter ara yoon PANIK

*air dituangkan...*

"Kita akan menunggu sekitar 10 menit lagi, sementara itu... Icha! Carikan sebuah tali! Cepat!!!" Seru Dokter...
Icha pun pergi dan mencari tali, namun saat itu, benar-benar tidak terlihat sama sekali tali, dan...

"Ini telah 10 menit... Berikan aku CPR (cardiopulmonary resuscitation), cepat!" Pinta dokter
"Baik, ini, Untuk apa Dok?!" Tanya Haenul
"Dia sama sekali tidak bernafas!"
"Owh"
Dengan tergesah-gesah...
"Ayo Haenul, kita tinggikan posisinya!!!" Kata dokter, yang akhirnya, mereka mengangkat dan sedikit meninggikan wanita tua itu...

"Ambilkan Handuk steril dari tas, tuangkan sedikit air dari botol minum Icha, cepat!!!" Serunya pada Haenul...
"Baik!" Dia menjalankan perintah dari dokter
"Dimana Icha, ini terlalu lama?!" Tanya dokter

Tak lama, terdengar suara Icha dari belakang
"Ini!!!" Katanya TERLIHAT LELAH
"Hah???, ini???" Kata Haenul
"Tidak ada satupun tali disekitar sini, jadi aku ambil saja akar pohon itu..."
"Kauuu!!!" Teriak Haenul MARAH
"Sudah, Sudah... Kalian harus tetap tenang, keselamatan para korban adalah yang utama, mereka adalah harga diri kita!!! Berikan akar pohon itu!" Kata Dokter

Dokter langsung menempelkan handuk basah itu pada luka tersebut, dan mengikatnya dengan akar pohon yang dibawa oleh Icha...
"Eh Dok!!!" Teriak Icha
"Iya, kenapa?!" Tanya Dokter BINGUNG
"Jangan terlalu erat ikatannya, takutnya tekanan pada luka itu akan berlebihan!!!" Jawab Icha
Dokter Ara seketika tersenyum dan berkata...
"Tenyata kau tak se Bodoh yang ku kira!"
"Hahahahahaha" Bunyi Tertawa yang sangat puas dari Haenul
Icha terlihat malu-malu...
"Sudah, Cukup, ini selesai, ayo kita bawa dia ke tempat yang aman!"
"Baikk!" Jawab mereka berdua Serentak...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HONORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang