0.2 his jacket

3.7K 210 33
                                    

"Ana, Makan malem dulu" Seruan dari luar kamar membuat Ana menghentikan musik yang ia putar dari handphonenya, Dia Adelle Rawnie Rigel, Kakak kandung Ana yang selalu dibanggakan keluarganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ana, Makan malem dulu" Seruan dari luar kamar membuat Ana menghentikan musik yang ia putar dari handphonenya, Dia Adelle Rawnie Rigel, Kakak kandung Ana yang selalu dibanggakan keluarganya

Karena Ana tak kunjung keluar, Adel lantas mengetuk pintu adiknya beberapa kali hingga terbuka, lalu Ana menoleh

"Ana denger kak, gak usah ketuk ketuk, Ana ga budeg," Balas Ana dengan rasa malas. Adel tak mengerti mengapa adiknya berubah setelah ia pulang dari Amerika serikat, Ya Adel mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di luar negri, di universitas Harvard

"Yuk ke bawah mamah sama papah udah nunggu." Ajak Adel, Tak lupa ia menyunggingkan senyumya kepada adiknya

"Tumben udah pulang" Jawab Ana dingin, Karena memang kedua orang tuanya selalu pulang larut malam dan Ana hanya bisa makan malem dengan Bi imas pembantu dirumahnya, Kecuali mungkin jika Adel pulang,.

Tanpa menjawab perkataan Ana, Adel pergi menuruni anak tangga menuju ruang makan keluarga. Ana menghela napas, Berusaha tetap tersenyum meskipun ia tau, mungkin saat nanti di meja makan kehadiran Ana tak dianggap oleh kedua orang tuanya.

Ketika Ana sampai diruang makan, Perempuan berambut coklat itu melihat bianca- mamanya sedang asyik mengobrol dengan Adel.

"Eh, Ana. Mama nggak sadar kamu udah duduk disitu," Ucap Bianca ketika suasananya mulai hening

"Iya ma, tadi mama terlalu sibuk ngobrol sama ka Adel" Balas Ana tersenyum kecut, ketika hening seperti ini, Mamanya baru menyadari akan keberadaannya,

"Ya sudah ayu makan" seru Bianca

Ana hanya mengangguk, acuh dengan menyendokkan makanan ke mulutnya, Sejujurnya Ana merasa sekarang sedang makan sendiri, Toh mereka tak ada yang mengajaknya bicara

"Mah, pah besok Adel bakal pulang lagi ke Amrik, Adel pulang sama Dinda mah, Gapapa kan mah?," Ucap Adel seraya melihat kepada kedua orang tuanya, Ya adel menyadari banyak hal aneh di rumah ini sekarang, biasanya mama dan papa akan duduk bersebelahan saat makan, tapi sekarang mereka duduk bersebrangan

"Sayang, kenapa cepat sekali pulangnya? Mama masih kangen sama kamu, Adel tau ga pas Adel pulang Mama sama papa cancel meeting karena kamu pulang sayang." Respon Bianca dengan raut muka kaget

"Adel kangen juga mah, tapi sebenernya mamah sama papa gak perlu sampe batalin meeting kalian mah, pah." Jawab Adel

"Mama ada untuk kamu sayang"

"Ya, apapun buat anak papa," Timpal Dirga, papanya dengan hangat

Ana ingin sekali seperti Adel yang selalu mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya seperti dulu.

Ana bangkit dari kursinya, berniat untuk menuju kamarnya, dan tak ada seorang pun yang melangkahkan kakinya untuk menghalangi Ana pergi

"Mau kemana na?" Tanya Adel yang melihat Ana pergi dari meja makan

ALASKA [Alvaro & Askana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang