10. Siapa dia?

2.1K 111 7
                                    

"Dan di saat sang PENGGODA datang kau biarkan dia hancurkan istanaku" Teriak Arum seperti orang gila di dalak Kelas sambil menekankan kata penggoda, "Ternyata, kau lupa aku ratumu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dan di saat sang PENGGODA datang kau biarkan dia hancurkan istanaku" Teriak Arum seperti orang gila di dalak Kelas sambil menekankan kata penggoda, "Ternyata, kau lupa aku ratumu"

Gadis pun yang berada disebelahnya merasa terganggu dan menyumpal mulut Arum dengan tangannya, "Berisik lo ah, galau mulu, makanya balikan sana sama abang gua!"

Arum pun menengok ke arah Gadis dan mendorong Gadis pelan "Lo gatau si dis, tadi Al jalan sama Ka Kayla, kesel banget gua dis" Ucap Arum tertunduk lesu

'Brakk'

"CIH GA IKHLAS YA GUE ABANG GUE SAMA SI KAYLA CABE" Balas Gadis setelah menggebrak meja dan membuat teman- temannya menengok ke arah sumber suara

"Katanya udah move on" Ucap Elsa secara tiba tiba

Arum pun menatap Elsa dengan tatapan mengerikan "Lo gak ngerti ah!"

Mereka semua masih saja berdebat, sedangkan Ana masih diam termenung dan tak lupa ia menyunggingkan senyumnya sedari tadi, entah mengapa hari ini ia sangat senang

Flashback on:

"Aku turun sini aja kak" Ucap Ana setelah motor Varo berada di dekat halte SMA Alastair, Varo pun yang mendengarnya lalu menatap Ana melalui spion motornya dan tak lupa ia mengangkat kaca helm full facenya itu

"Kenapa?" Tanya Varo yang sudah memberhentikan motornya itu

"Em.. emang gapapa ka?" Tanya Ana balik lalu Tanpa menjawab Varo pun mulai menancap gas motornya

Tak lama mereka pun sudah berada di halaman parkir tempat murid. Setelah turun dari motor Ana pun membuntuti Varo dari belakang

"Aduh!" ringis Ana ketika orang yang berada di hadapannya tiba-tiba berhenti berjalan, "Bilang-bilang kali kalo mau berhenti! Sakit tau" Gerutu Ana, Varo pun hanya tersenyum melihat tingkah laku gadisnya itu

"Salah sendiri, ngapain lo jalan di belakang gue"

"Ana harus jalan dimana?"  Tanya Ana dengan wajah polosnya sambil mengusap kepalanya

"Ck, Samping gue" Jawab Varo secara singkat, Ana pun menahan senyumnya dan menahan dirinya agar tidak teriak di tempat

"Malu" Ucap Ana, setelah mendengarnya Varo pun menggandeng tangan Ana lalu berjalan di Koridor sekolahnya, membuat para murid-murid di sekitarnya menatap Ana dan Varo dengan tatapan beraneka ragam

'Baper'

'Ko Varo sama orang itu sih!'

'Varo sekingkuh'

'Heh sejak kapan lo pacarnya'

Itulah ocehan-ocehan para kaum hawa yang melihatnya dan mayoritasnya adalah fans dari  seorang Varo yang notabennya sebagai kapten basket yang tak pernah dikabarkan dengan cewek mana pun

ALASKA [Alvaro & Askana]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang