Note:
Pembunuhan berdasarkan kisah nyata jadi tidak termasuk sebagai plagiarisme.
Chapt 04. Revenge is Begins
“Baekhyun-ssi, ini adalah private party, seharusnya kau tahu tak ada yang boleh datang kesini kecuali siswa seangkatan kita yang bersekolah di busan senior high school” ucap seorang lelaki, Kyungsoo tersenyum, “Aku pernah bersekolah disana, kau tidak mengenaliku? aku Kyungsoo, Do Kyungsoo, orang yang selalu kau ganggu Bang Yongguk ssi” Yongguk menautkan alisnya, berusaha mengingat seseorang yang bernama Kyungsoo.
“Kau Kyungsoo? Kyungsoo yang dulu lelaki loser” Bang Yongguk menatapnya dengan mata membesar, begitu pun orang-orang disekitarnya, Kyungsoo mengangguk. “Oh my god, kau sungguh Kyungsoo? Unbelievable kau sungguh berbeda Kyungsoo-ah, now you’re so beautiful and… sexy” Kyungsoo tertawa menanggapi perkataan Yongguk. Yongguk mengulurkan tangannya kearah Kyungsoo lalu mengerlingkan matanya, Kyungsoo mengerti maksud Yongguk, dia ingin mengajaknya menari, Kyungsoo tersenyum menyambut uluran tangan Bang Yongguk. Kyungsoo melirik kearah Baekhyun, dan Baekhyun mengangguk mengerti. Hampir semua orang disekitar lantai dansa menatap kearahnya dan Yongguk, Kyungsoo tahu alasannya, itu karena Yongguk memang cukup populer saat disekolah.
“Kyungsoo-ah, kau orang paling cantik dipesta ini, apa kau juga merubah wajahmu? Tapi sebenarnya aku ragu, karena wajahmu terasa tidak berbeda dengan wajahmu dulu” Kyungsoo tertawa kecil, tangannya membelai pipi Yongguk, “Aku tidak merubah wajahku Yongguk-ah, aku merasa tak memerlukannya, bukankah menurutmu juga begitu” Yongguk tertawa, tangannya menggenggam tangan Kyungsoo yang berada diatas pipinya, kemudian membawanya kebibir lalu mengecupnya, “Tentu saja tak perlu, kau sudah sangat cantik Kyungsoo-ah, dan Kyungsoo-ah aku ingin meminta maaf karena dulu aku sering mengganggumu, yah kau tahu bukan anak remaja selalu mengacau” Mata Kyungsoo menggelap, rahangnya mengeras ketika mendengar perkataan Yongguk ‘mengganggu kau bilang, yang dulu kau lakukan pada Soo bukan mengganggu tapi membully, menganiaya, menghancurkan masa remajanya’ Kyungsoo ingin berkata seperti itu, tetapi yang dia lakukan hanya menampilkan senyuman semanis yang ia bisa, “Tentu saja Yongguk-ah, aku mengerti” ucapnya berbohong, Yongguk mendesah lega mendengar perkataan Kyungsoo, ia mengira Kyungsoo benar-benar telah memaafkannya, setelah beberapa menit berlalu Kyungsoo mengeluh kehausan, Yongguk segera pergi untuk mengambilkannya segelas air minum. Disaat Kyungsoo menunggu Yongguk, matanya menangkap seseorang yang sangat dikenalnya berlari kesana sini, disaat Kai berlari melewatinya, Kyungsoo mendengar Kai menggumamkan namanya, Kyungsoo tersenyum, matanya terus menatap kearah Kai, tapi kemudian ia menoleh kearah Baekhyun disaat Kai mendekat kearah Baeki, Kyungsoo mengikutinya.
Samar-samar Kyungsoo mendengar percakapan antara Kai dan Baekhyun saat ia semakin dekat dengan mereka berdua, “Tidak usah, katakan saja apa… apa Kyungsoo hyung sudah Hyung temukan, apa Kyungsoo hyung ada disini” Mendengar perkataan Kai, jantungnya terasa berdenyut sakit, Kyungsoo meremas dadanya yang terasa sesak ‘Soo kau tak pantas merasa sakit hanya karena lelaki seperti dia’ Kyungie bergumam pada Soo yang berada didalam dirinya, Kyungsoo mengatur nafasnya, mencoba menahan rasa sesak didadanya, lalu mencoba menampilkan seulas senyum diwajahnya, saat melihat Baeki yang akan menjawab perkataan Kai, Kyungsoo memanggil nama Kai terlebih dahulu, Kai menoleh kearahnya, ia menatap kearah Kyungsoo dengan tatapan bingung, disaat Kai bertanya ‘siapa’ pada dirinya, Kyungsoo tertawa, “Kau tak mengenaliku” Tanya Kyungsoo pada Kai, Kai menautkan kedua alisnya, ia mengamati Kyungsoo dari atas sampai bawah, matanya membesar, tubuhnya gemetaran saat mengenali mata bulat milik gadis dihadapannya
“Kyung… Kyungsoo… Kyungsoo Hyung? Ka… ka… kau… K…Kyungsoo hyung?” Tanyanya gemetaran, Kyungsoo mengangguk, kemudian Kai menarik dirinya kedalam pelukannya, Kai memeluknya dengan begitu erat, rasa rindunya pada Kyungsoo selama 7 tahun terasa menghilang saat memeluknya, “Hyung kau kembali… kau kembali… aku bersyukur, oh god… aku senang kau kembali hyung” Ucap Kai berulang-ulang, Kyungsoo membalas pelukannya, hatinya terasa panas karena amarahnya pada Kai, tapi tubuhnya terasa nyaman berada dipelukan Kai.
“Ya aku kembali, tapi jangan panggil aku hyung lagi, kau tak lihat, aku telah berubah, panggil aku nunna” Kai melepaskan pelukannya, kemudian menatap lama kearahnya, disaat Kai membuka mulutnya ingin bertanya, seseorang menyelanya,
“Kyungsoo-ah kau kemana saja, aku sudah mencarimu” Kyungsoo menjauhkan dirinya dari Kai.
“Aku melihat Kai, jadi aku menyapanya, bukankah kau tahu Kai sahabatku dulu” Kyungsoo beralasan pada Yongguk, Yongguk mengangguk mengerti lalu menarik Kyungsoo kembali ke lantai dansa, Kai menatap kearah Kyungsoo dan Yongguk bergantian, dia merasa heran melihat kedekatan mereka, karena ia tahu dulu Yongguk selalu mengganggu Kyungsoo dan dirinya lah yang membantu Kyungsoo.
“Dia sudah berubah Kai-ah” Perkataan Baekhyun menyentakkan Kai pada kenyataan, Kai menoleh kearah Baekhyun, menatapnya dengan tatapan ‘apa maksudmu’. “Dia bukan Kyungsoo yang dulu, aku sudah bersama dengannya selama beberapa hari, dan dia benar-benar berbeda dengan Kyungsoo yang kita kenal, aku sudah tak mengenalnya Kai-ah, dia seperti orang asing, jika aku tak mengamati wajahnya, aku akan menganggapnya orang lain” Kai mengerti maksud dari perkataan Baekhyun, meski ia baru beberapa menit bertemu dengan Kyungsoo lagi, ia bisa merasakan bahwa sikap Kyungsoo sedikit berubah. ‘apa yang telah merubahmu Kyungsoo hyung’.
.
Kyungsoo tengah duduk bersama Baekhyun, Chanyeol dan Kai, Yongguk sudah pamit pulang lebih dahulu, jadi ia memutuskan bergabung dengan Baekhyun.
“Baiklah apa yang kau mau Kai-ah” Kyungsoo kesal melihat Kai yang terus meliriknya tanpa henti,
“Apa yang merubahmu” Tanya Kai akhirnya, Baekhyun dan Chanyeol pura-pura mengalihkan perhatiannya kearah lantai dansa, Kyungsoo menatap langsung kearah mata Kai,
“Karena aku tak ingin di anggap menjijikan” Kai tersentak mendengar jawaban yang diberikan Kyungsoo, Kai tahu perkataan Kyungsoo ditujukan untuknya, sedangkan Baekhyun dan Chanyeol saling bertukar padang, tak mengerti maksud dari perkataan Kyungsoo,
“Hyung… aku… aku minta maaf, dulu… dulu aku sangat bodoh, maafkan aku hyung” Kai menundukan kepalanya. Perasaan bersalah karena perkataannya pada Kyungsoo dulu datang kembali, Kyungsoo terkekeh
“Sudahlah Kai-ah… tak usah dipermasalahkan lagi, lebih baik kita mulai dari awal” Kai mengangguk, Baekhyun dan Chanyeol yang mencuri dengar saling berpandangan seraya tersenyum mendengarkan perkataan Kyungsoo. ‘Awal dari pembalasan dendamku’ Kyungsoo melanjutkan perkataannya didalam hatinya. Sementara dimeja lain yang dipenuhi oleh sekelompok wanita, seorang wanita terus melirik Kyungsoo dan Kai dengan rasa marah yang meletup-letup, “Krystal-ah kenapa kau diam saja, dia adalah lelaki yang dulu merebut Kai darimu, lihatlah dia sangat menjijikan, bagaimana dia bisa begitu sombong padahal dia seorang lelaki yang berpura-pura menjadi wanita” Gadis disebelah kirinya memanas-manasi Krystal, Krystal mendecih “Cih, biarkan saja, aku tak ingin menghajarnya, aku takut silikon-silikon yang ada ditubuhnya rusak” Telinga Kyungsoo berdenging mendengar pembicaraan Krystal dan teman-temannya. Kyungsoo berdiri dari kursinya, berjalan mendekati Krystal, “Ya… apa kalian buta, aku… tak pernah merubah apapun, jika kalian tak percaya kalian bisa membandingkan wajahku dulu dengan sekarang, kalau kalian merasa iri padaku lebih baik kalian perbaiki silikon yang ada diwajah kalian, aku bisa melihatnya dengan jelas bahwa silikon diwajahmu semakin mengendur” Ucap Kyungsoo saat dia sudah berdiri tepat didepan Krystal “YAK… you’re just a fake woman, kau tidak sebanding dengan diriku” Kyungsoo melipat tangannya didada, “Apa bedanya aku denganmu, apa karena kau bisa melahirkan? Jika karena itu berarti aku juga sama denganmu” Krystal mendecih mendengar perkataan Kyungsoo, “Bagaimana bisa kau melahirkan, kau seorang lelaki apa kau lupa akan hal itu” Krystal menertawakan Kyungsoo, “Aku…” Kyungsoo menunjuk ke dirinya sendiri “…memiliki rahim jika kau tak percaya kita bisa membuktikannya dirumah sakit, dan juga aku tak ada sangkut pautnya dengan hancurnya hubunganmu dengan Kai, Kai yang membuangmu tapi kau menyalahkanku, apa kau tak punya harga diri, jika Kai memang bosan padamu harusnya kau menerimanya, jangan kau malah mengkambing hitamkan diriku” Tubuh Krystal bergetar, wajah dan matanya memerah, kepalan tangannya mengeras menahan semua kemarahannya.
“Apa kau bilang”
“Aku bilang kau tak punya harga diri”
“YAK…” Krystal berteriak, dirinya hendak menampar Kyungsoo, akan tetapi Kyungsoo menampar pipi Krystal lebih dahulu, mata Krystal membesar, begitu pun orang-orang disekitarnya. Krystal dan semua orang tahu, Kyungsoo tidak suka dengan kekerasan, tapi sekarang?.
“Aku… bukanlah Kyungsoo yang kau kenal dulu. Aku tak akan berdiam diri lagi, jadi lebih baik kau menjauh dariku” Kyungsoo melepaskan tangan Krystal, kemudian berbalik berjalan menjauhi Krystal, begitu ia sampai dimejanya, Krystal berteriak.
“YAK, BERANINYA... BERANINYA KAU MEMPERLAKUKANKU SEPERTI INI, KAU PIKIR KAU SIAPA” Krystal merasa dipermalukan, ia berjalan kearah Kyungsoo akan tetapi terpaksa terhenti saat Kyungsoo menusukan sebuah garpu tepat didepan matanya.
“Sudah kukatakan aku bukanlah Kyungsoo yang kau kenal dulu, dengar, lebih baik kau jangan pernah menggangguku lagi, jika tidak kau akan merasa menyesal telah berurusan denganku” Ancaman Kyungsoo terdengar begitu dingin. Krystal mematung, ia mulai berkeringat dingin, lidahnya terasa kelu, tubuhnya terasa kaku. Semua orang menelan ludah yang terasa mengganjal di tenggorokan mereka, mereka merasa Kyungsoo bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Kai yang pertama kali tersadar dari rasa kagetnya segera mendekati Kyungsoo, “Kyungsoo hyung, cukup hentikan” Kai menggenggam pergelangan tangannya, tapi Kyungsoo menghentakannya sehingga pegangan tangan Kai terlepas. Baekhyun yang juga tersadar dari rasa kagetnya segera berlari mendekati Kyungsoo, “Kyung, lebih baik kita pulang mm… aku mohon” Kyungsoo yang mendengar perkataan Baekhyun membuang garpunya, suara dentingan yang ditimbulkan garpu yang dibuang kelantai menyentakan Krystal, syaraf-syaraf dikakinya terasa melemah, tubuhnya jatuh kelantai, “Aku bersungguh-sungguh dengan perkataanku, lebih baik kau tak pernah muncul dihadapanku lagi” Segera setelah Kyungsoo menyelesaikan kalimatnya, Baekhyun langsung menariknya keluar. Begitu Kyungsoo meninggalkan room party, semua orang segera mengelilingi Krystal yang sudah menangis, mereka mencoba membantunya, sedangkan Chanyeol dan Kai mengikuti Baekhyun dan Kyungsoo dari belakang.
“Apa yang kau lakukan hyung, kenapa kau melakukan hal tadi pada Krystal” Tanya Kai pada Kyungsoo saat mereka sampai ditempat parkir, tapi Kyungsoo mengabaikannya. Karena Kyungsoo terus berjalan kearah mobil, Kai menarik lengan Kyungsoo kemudian memutar tubuh Kyungsoo agar membuat dia bertatap muka dengannya, “BERHENTI MENGACUHKANKU” Teriak Kai, tapi Kyungsoo hanya menatapnya tanpa minat, “Kenapa kau jadi seperti ini hyung, kenapa kau berubah”
“Kenapa kau bilang, kau yang membuat semuanya jadi seperti ini” Jawab Kyungsoo dengan tenang
“Maafkan aku hyung, aku sungguh minta maaf. Aku menyukaimu hyung… aku juga menyukaimu jadi tolong jangan seperti ini, jadilah Kyungsoo hyung yang dulu” Jantung Kyungsoo berdebar mendengar perkataan Kai, tapi Kyungsoo memilih menertawakannya.
“Kau bilang Kau menyukaiku?” Kyungsoo tertawa semakin keras, “Menjijikan” Ucapnya dingin saat tawanya mereda, Kai mematung mendengar perkataan Kyungsoo, “Sekarang kau menyukaiku disaat aku sudah menjadi seorang perempuan” Kyungsoo berkata dengan nada meremehkan, “Yak… bagaimana bisa kau mengatakan kau menyukaiku disaat dulu kau bahkan meludahiku hanya karena aku memiliki perasaan padamu, apa karena aku sekarang perempuan kau mau menerimaku” Kyungsoo perlahan menjauh dari Kai, “Bukan begitu hyung…” Kai menarik lengan Kyungsoo tapi Kyungsoo menepisnya. “JANGAN MENYENTUHKU, atau aku akan mengeluarkan kedua bola matamu kemudian kucabut semua kuku dari jari-jarimu, dan jangan panggil aku hyung lagi, aku bukan lelaki” Kyungsoo mendekat kearah Kai kemudian mendongkakkan kepalanya keatas, mendekatkan wajahnya kewajah Kai, matanya menatap langsung ke mata Kai, “Apa kau pikir aku datang kembali sebagai seorang perempuan hanya untuk bersamamu? Memintamu untuk menerimaku…? jika memang kau berpikir seperti itu maka maaf kau salah… aku datang untuk membalas semua perlakuan yang pernah kalian lakukan padaku dulu… jadi bersiaplah, karena aku akan datang padamu cepat atau lambat” Begitu Kyungsoo menyelesaikan kalimatnya, Kyungsoo langsung masuk kedalam mobil lalu membanting pintunya dengan keras, Baekhyun mendekati Kai lalu menepuk bahunya, “Baeki-ah aku ingin pulang, cepatlah” teriak Kyungsoo dari dalam mobil, Baekhyun melirik Kai lalu mendesah, “Kyungsoo-ah kau pulanglah lebih dulu aku… masih ada yang harus kulakukan” Baekhyun merasa dia harus berbicara dengan Kai terlebih dahulu, “Terserah, Chanyeol-ah antar aku pulang” Teriak Kyungsoo lagi, Baekhyun mengangguk saat melihat Chanyeol melirik kearahnya, “Baiklah, tapi Hyun-ah, pulanglah sebelum tengah malam” Ucap Chanyeol saat dirinya membuka pintu mobil. Baekhyun mengangguk lagi. Setelah mobil Chanyeol dan Kyungsoo menghilang dari pandangannya Baekhyun segera menarik Kai kesebuah café. Beberapa menit telah berlalu tapi belum ada yang memulai percakapan. Baekhyun melirik kearah Kai yang terus memandang keluar jendela, berulang kali Baekhyun melihat Kai terus menerus menghembuskan nafas berat.
“Hyung… apa yang sebenarnya terjadi pada Kyungsoo hyung. Mengapa dia jadi seperti ini” Tanya Kai tanpa memalingkan pandangannya dari jendela.
“Aku tak tahu Kai-ah, tapi mengertilah, Kyungsoo sudah mengalami masa-masa yang sulit. Mungkin, dengan merubah dirinya sendiri adalah caranya menghadapi masa lalunya”
“Bukan hanya berubah, tapi dia benar-benar seperti orang yang berbeda. Apa yang harus aku lakukan hyung, aku ingin Kyungsoo hyung yang dulu” Kai menoleh kearah Baekhyun, menatapnya dengan tatapan putus asa.
“Aku juga menyadarinya Kai-ah, dia memang benar-benar berbeda dengan Kyungsoo yang kita kenal dulu, tapi walaupun Kyungsoo berubah Kyungsoo tetaplah Kyungsoo, kau mengertikan Kai” Kai tak menjawab perkataan Baekhyun, pikirannya melayang pada sosok Kyungsoo yang polos.
.
“Yeol-ah antar aku pulang kerumah orang tua ku” Ucap Kyungsoo saat Chanyeol sudah mengemudikan mobilnya keluar dari hotel.
“Tapi Kyungie-ah lebih baik kita kerumah Hyunie terlebih dahulu, jadi kau bisa membicarakannya dengan Hyunie”
“Aku hanya ingin pulang kerumah orang tua ku, hal itu tak perlu kubicarakan dengan Baeki. Kalau kau tak ingin mengantarku, aku bisa pergi sendiri” Chanyeol hanya mendesah lalu menganggukan kepalanya, pasrah. Selama perjalanan baik Kyungsoo dan Chanyeol tak ada yang memulai percakapan, Kyungsoo memandang keluar, memandangi jalanan yang ia lewati sedangkan Chanyeol tengah merasa bimbang, memikirkan apa yang akan ia katakan pada Baekhyun nanti.
Mobil berhenti didepan rumah Kyungsoo, pintu mobil terbuka perlahan, ia melangkahkan kakinya membawa tubuhnya keluar dari dalam mobil, entah mengapa kakinya terasa melemah “Kyungie-ah, sebaiknya aku menemanimu menemui orang tua mu” Chanyeol ikut keluar dari mobil, “Tak perlu, lebih baik kau pulang Yeol-ah, dan tolong katakan pada Baeki kalau aku pulang kerumah orang tua ku, aku mungkin tak akan sempat memberitahukannya” Chanyeol mengangguk, “Baiklah kalau begitu, tapi Kyungie-ah kalau terjadi sesuatu hubungi aku atau Baekhyun” Setelah melihat Kyungsoo mengangguk, Chanyeol masuk kedalam mobil. Setelah mobil yang digunakan Chanyeol menghilang dari penglihatannya, Kyungsoo memasuki halaman rumahnya, setiap ia melangkahkan kakinya, kenangan Soo yang dulu kembali teringat. Ingatan menyakitkan yang semakin lama membuat hatinya semakin terbakar. Kyungie menghentikan langkah kakinya saat Soo tiba-tiba muncul didepannya, “Apa yang ingin kau lakukan” Kyungie hanya diam mendengar pertanyaan Soo, ia menatapnya dengan tatapan jenuh, “Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan Kyungie-ah”.
“Bukankah kau sudah tahu. Aku akan memulai pembalasan dendamku” Kyungie berkata dingin. Soo mematung, bulu kuduknya terasa berdiri. “Aku mohon jangan lakukan itu, sejahat apapun mereka, mereka tetaplah orang tua ku” Soo menatapnya dengan tatapan memelas, “Kumohon, kau yang bilang bahwa kau adalah bagian dari diriku, bukankah itu berarti mereka orang tua mu juga, aku mohon maafkan mereka” Lanjutnya.
“Bukankah sudah pernah ku katakan, apapun yang kau katakan, aku tak akan berubah pikiran, mereka harus mendapatkan balasan atas apa yang telah mereka lakukan” Ucap Kyungie tanpa ekspresi. Kyungie berjalan melewati Soo tapi kemudian ia memutar tubuhnya memandang kearah Soo, “Tapi jika kau memang bersikeras ingin menghentikanku, maka mintalah Suho untuk menghentikanku, itu pun jika dia mau” Kyungie menatapnya meremehkan, “Suho? Siapa Suho?” Tanya Soo, ia merasa tak mengenal seseorang bernama Suho, “Dia dewa yang mengurungmu” Kyungie berkata pada Soo yang perlahan mulai menghilang.
Kyungie sampai didepan pintu rumahnya, ia mengetuk beberapa kali, terpikir didalam benaknya apa reaksi yang akan ditunjukan orang tua Soo saat melihatnya. Pintu terbuka. Menampilkan seorang wanita dengan raut wajah tak menyenangkan, “Siapa?” Tanya nya ketus, Kyungie tersenyum kecil mengetahui perempuan didepannya tak berubah sedikit pun. Tanpa berkata-kata Kyungie membuka pintu rumah selebar mungkin, kemudian melangkahkan kakinya memasuki rumah yang menjadi saksi bisu masa lalu Soo yang gelap. “Yak siapa yang mengijinkanmu memasuki rumahku. Sebenarnya kau siapa” Kyungie memutar tubuhnya, tersenyum semanis mungkin dihadapan wanita didepannya, “Bukankah ini juga rumahku… Omma” mata wanita didepannya membesar, “Kyung… Kyungsoo?” Kyungie tersenyum semakin lebar. Mata ibunya yang membesar berubah berkilat merah, dengan cepat ia berjalan mendekati Kyungsoo, menamparnya dengan keras kemudian menjambak rambutnya, “Beraninya kau… beraninya kau datang kembali kerumah ini… dan apa-apaan ini… kau merubah dirimu menjadi wanita” Bibir Kyungie mengeluarkan sedikit darah tapi bukannya meringis ia malah tertawa.
“Ini kah sambutanmu untuk anakmu yang baru pulang”
“Untuk apa aku menyambut anak durhaka sepertimu. Karena kau. Teman sialanmu melaporkan suamiku kepolisi”
“Appa ditangkap polisi? Dan Baeki yang melapor ke polisi?” Kyungie tertawa semakin keras “Itu adalah hal terbaik yang pernah Baeki lakukan untukku” Lanjutnya. Tawa Kyungie terhenti saat sebuah tamparan mendarat di pipinya, belum puas sekali, ibunya mengayunkan tangannya lagi hendak menampar kembali, tetapi Kyungie menahannya, ia menggenggam pergelangan tangan ibunya dengan erat, kemudian ia menampar pipi ibunya dengan keras sampai ibunya jatuh tersungkur ke lantai. Ibu Kyungsoo memegang pipinya yang terasa perih, ia menatap kosong kearah lantai, tak percaya dengan apa yang baru saja dilakukan anaknya, Kyungie menjambak rambut ibunya, memaksanya menoleh keatas agar mereka saling bertatapan, “Aku bukanlah anakmu yang polos dan baik hati, dia sudah mati ditanganmu dan suamimu. Jadi lebih baik kau jaga tingkahmu didepanku, karena aku dapat menggunting nyawamu dengan mudah” Kyungie melepaskan rambut ibunya dengan kasar, tanpa menoleh kebelakang Kyungie berjalan menuju kamar yang dulu di tempati Soo.
Suara derit pintu terdengar saat pintu dibuka oleh Kyungie, Kyungie melangkahkan kakinya memasuki kamarnya yang gelap. Tangannya merayap di dinding sepanjang ia melangkahkan kakinya mencari saklar lampu, ruangan menjadi terang saat ia menemukan saklarnya. Kyungie mengedarkan pandangannya, melihat keseluruh ruangan, tata letak barang-barangnya masih sama tetapi semuanya tertutupi oleh debu, menandakan bahwa ayah dan ibunya tak pernah memasuki kamarnya. Perasaan nostalgia menyentuh hatinya. Kyungie mendekat kearah jendela, menyentuhnya dengan perlahan merasakan dinginnya jendela yang membeku, setetes air mata mengalir dipipinya, “Mereka semua akan mendapatkan balasan atas apa yang sudah mereka lakukan, akan kupastikan itu”.
.
Dirumah Baekhyun, diruang tamunya, Chanyeol tengah duduk sedangkan Baekhyun berjalan kesana kemari dengan gelisah, “Kenapa kau tak melarangnya… bukankah kau tahu, aku sudah memasukan ayahnya ke penjara… apa yang harus kukatakan pada Kyungsoo” Chanyeol berdiri dari kursinya mendengar keluhan Baekhyun, ia mendekati Baekhyun kemudian memegang kedua bahunya lalu membawanya duduk disamping kursi yang sebelumnya ia duduki, “Maafkan aku Hyun-ah, tapi Kyungie yang memaksaku, aku sudah berusaha membujuknya agar ia membicarakannya dulu padamu tapi ia menolaknya” Chanyeol berusaha menjelaskan, Baekhyun hanya mengangguk mendengar penjelasan Chanyeol seraya memijat kepalanya sendiri yang terasa pusing. ‘apa yang harus kukatakan pada Kyungie’ gumam Baekhyun.
.
Kyungie tersenyum melihat pantulan dirinya di cermin, merasa puas Kyungie keluar dari kamar menemui Yongguk yang sedang menunggu diruang tamu rumahnya. Yongguk tersenyum saat melihat Kyungsoo yang memakai dress berwana merah muda pastel, dimatanya Kyungsoo terlihat begitu polos. “Kyung-ah… kau terlihat begitu cantik” Kyungsoo tersenyum mendengar pujian dari Yongguk, “Berhentilah menggodaku, atau kau kesini memang hanya untuk merayuku” Yongguk tertawa, “Okay, sorry…” Yongguk menarik tangan Kyungsoo agar membuatnya menggandeng lengan miliknya.
“Bukankah sebaiknya kau memberitahukan pada ibumu kalau kau pulang telat hari ini”
“Tak perlu Yongguk-ah aku mungkin akan mengganggu pekerjaannya jika aku meneleponnya sekarang” Yongguk mengangguk, sebenarnya Kyungsoo baru tahu kalau ibunya sekarang bekerja sendiri untuk menafkahi dirinya sendiri, tapi Kyungsoo tak peduli. “Sebenarnya kita mau kemana?” Tanya Kyungsoo saat keduanya, Kyungsoo dan Yongguk sudah duduk didalam mobil.
“Ketempat yang akan membuatmu seperti disurga” Yongguk berkata seraya tersenyum nakal, Kyungsoo tak memperdulikannya, ia tak bermaksud untuk melanjutkan percakapannya dengan Yongguk.
.
Begitu Kyungsoo keluar dari mobil ia mematung melihat plat nama bangunan didepannya, “Yongguk-ah bukankah ini masih terlalu pagi untuk datang kesini? Apa lagi pakaianku tak cocok untuk ku kenakan ketempat seperti ini” Yongguk tertawa mendengar perkataan Kyungsoo, “Tenanglah Kyung, tak ada yang salah dengan pakaianmu, dan juga, apa ada kata terlalu pagi untuk ke club? Kita akan bersenang-senang, come on Kyung” Yongguk menariknya memasuki club. Hentakan musk terdengar saat Kyungsoo menuruni tangga, club yang didatanginya berada di basement, ia memicingkan matanya mencoba membiasakan penglihatannya dengan cahaya yang minim. “Kyungsoo-ah… ikuti aku, aku ingin memperkenalkanmu pada temanku” Kyungie mengikuti Yongguk dari belakang, melewati desakan orang-orang yang tengah menari. Kyungsoo berhenti saat Yongguk melambaikan tangannya, Kyungsoo mengikuti arah pandang Yongguk dan disana seorang pria tengah duduk berdekatan dengan bartender, Yongguk menarik lengannya mendekati pria tersebut. Yongguk menyapa pria tersebut, mereka berbincang-bincang sebentar sampai akhirnya lelaki tersebut melirik kearah Kyungsoo, Yongguk yang melihatnya langsung mengenalkan Kyungsoo pada lelaki yang baru saja Kyungie ketahui namanya adalah Daehyun, mereka berbincang untuk beberapa lama, malam sudah larut, Kyungie telah menghabiskan beberapa gelas minuman beralkohol, “Kyungie-ah kau sudah sangat mabuk” Yongguk membisikan sesuatu pada Daehyun lalu berjalan mendekati bartender, Kyungie mengikutinya dengan sempoyongan.
“Berapa minumannya?” Tanya Yongguk pada bartender seraya mengeluarkan dompet, tapi Kyungie menahan tangan Yongguk, lalu menggelengkan kepalanya “Jangan… biar aku, aku sedang merasa senang, temanmu juga biar aku yang bayar…” Sela Kyungie dengan suara yang mulai berayun mengambang oleh rasa mabuk. Yongguk menggelengkan kepalanya, menatapnya seolah Kyungie bayi kecil yang nakal yang perlu dinasehati atau mungkin diajari.
Mereka berjalan keluar club. Telinga mereka berdenging oleh perubahan kepadatan suara, mata mereka silau oleh perubahan kontras cahaya yang lebih terang. “Tunggulah disini, aku ambil mobil” Yongguk berkata dengan nada memerintah dan sedikit rasa kepedulian. Kyungie menunggu bagai orang linglung diluar, mengoceh pada Daehyun yang keluar mengikutinya. Tak ada yang tahu sebenarnya ia tak terlalu mabuk, tapi Kyungie senang terlihat mabuk berat, karena sebagai orang mabuk dia bisa melihat seseorang lebih mendalam, ekspresi mereka lebih terbuka pada si mabuk. Mobil Yongguk datang, Daehyun membukakan pintu disamping Yongguk untuknya, Kyungie masuk dengan tawa ringan, Daehyun ikut masuk di kursi belakang.
“Kita kemana sekarang” Tanya Kyungie pada Yongguk dengan gaya mabuk yang dilebih-lebihkan.
“Ke hotel…”
“Kenapa kita tidak pulang kerumah orang tua ku atau rumah orang tua mu” Tanyanya lagi sambil tersedak oleh tawanya sendiri
“Kita tak akan bisa bersenang-senang jika pulang kerumah mu” Yongguk menggenggam tangan Kyungie memberikannya kenyamanan sesaat.
“Dirumah orang tua mu tidak bisa ya?”
“Aku tak akan bisa ikut bersenang-senang jika kita kerumah Yongguk” Daehyun yang menjawab, Kyungie tertawa.
“Benar kau juga harus ikut bersenang-senang” mendengar perkataan Kyungie, Yongguk dan Daehyun ikut tertawa, mereka bertiga meledak dalam tawa yang hanya dimiliki orang-orang mabuk.
Setelah melewati beberapa jalan kecil yang sepi. Akhirnya mereka sampai ditempat yang dimaksud oleh Yongguk. Tempat ini sangat indah. Dijalan yang tersusun dari kerikil menuju kamar, Kyungie bisa melihat kolam renang luas ada juga gazebo klasik disekitar kolam.
Tempat ini adalah peristirahatan khusus untuk Yongguk. Kyungie membuka pintu geser ala jepang yang menuju kamar tidur. Hotel ini bernuansa putih dengan perabot berwarna coklat dengan fasilitas jacuzzi pribadi, walau diluar bernuansa jepang, tapi didalam terlihat perpaduan design glamour dan zen. Tempat tidurnya memiliki tiang kayu di kedua ujungnya dibagian kepala dengan tirai dari anyaman kayu yang menjuntai. Di sekitar westafel terdapat batu-batu kerikil, sedangkan kaca-kaca besar dan furniture lain seperti lemari dan meja berwarna putih daco dengan gradasi krem dan coklat.
Yongguk menekan satu tombol kontak, terdengar bunyi air yang ribut, seketika bak mandi besar itu mulai mengeluarkan semburan-semburan air dengan uap hangat, “Mau berendam?” Tawar Yongguk pada Kyungie yang bersandar disisi pintu. Jendela luar dan pintu yang menutupi kamar mandi hanya pintu geser dari kaca, design basic sebuah romansa, ketika pasanganmu mandi akan terlihat bagai siluet bagi pasangan yang berada diluar. “Aku akan pergi ke minimart terdekat terlebih dahulu, aku tak terlalu suka menggunakan alat mandi yang berada di hotel” Kyungie keluar tanpa mendengar jawaban dari Yongguk dan Daehyun. Setelah Kyungie mendapatkan barang yang ia butuhkan ia kembali kehotel. Tangannya yang hendak memutar knop pintu terhenti saat mendengar percakapan Yongguk dan Daehyun.
“Kau gila… kau bersungguh-sungguh akan melakukannya”
“Tentu saja bukankah kau yang bilang kalau Kyungsoo hanya gadis miskin, itu berarti dia tak akan bisa melakukan apapun, tenang lah setelah kita mencicipinya baru aku akan memanggil yang lain, kau dan aku tak akan mendapatkan masalah, percayalah padaku”
Kyungie tersenyum sinis mendengar percakapan antara Yongguk dan Daehyun ‘semua lelaki sama saja’ pikir Kyungie. Kyungie membuka pintu, berpura-pura tak mendengar apapun. Kyungie segera mengganti pakaiannya dengan kimono, berjalan menuju kamar mandi. Dia memasukan sabun cair dan susu yang baru dibelinya ke jacuzzi, kemudian melepas kimono, melemparnya begitu saja, lalu berendam seraya memikirkan apa yang akan dia lakukan pada Yongguk dan Daehyun. Setelah berendam beberapa saat Kyungie merasakan otot kewanitaannya bereaksi diantara hangatnya air panas. Ia memutuskan untuk mengakhiri acara berendamnya. Ia keluar dari kamar mandi, ia hanya melihat Yongguk yang duduk dikasur sudah menggunakan piama. “Daehyun keluar, ia sedang menelepon” Yongguk berkata tanpa Kyungie tanya. Kyungie hanya menganggukkan kepalanya. “Yongguk-ah tolong ambilkan handphone ku di kamar mandi, tolong” Yongguk bangun dari kasur, begitu ia membelakangi Kyungie, Kyungie langsung memukulnya hingga pingsan menggunakan lampu tidur. Kyungie menyeretnya kembali ketempat tidur, ia mendudukan Yongguk ditempat tidur lalu mengikat kedua tangannya di kedua tiang ujung tempat tidur, ia juga menutup mulut Yongguk menggunakan pakaiannya.
Kyungie tersenyum saat melihat Yongguk tersadar dari pingsannya, ia memberontak mencoba melepaskan ikatan di kedua tangannya, ia juga mencoba berteriak, tapi tak ada suara yang keluar, “Tenanglah Yongguk-ah” Yongguk menatap kearah Kyungie, ia mencoba mengatakan sesuatu pada Kyungie, tetapi tak ada perkataan yang dapat didengarnya dengan jelas, “Apa kau bertanya mengapa aku melakukan semua ini…” Kyungie mendekat kearah Yongguk, “Aku ingin membalaskan semua yang dulu pernah kau lakukan” Yongguk mencoba memberontak lebih keras, tapi percuma yang ia dapat hanya luka lecet di kedua pergelangan tangannya, “Tenang lah Yongguk-ah, sekarang yang perlu kita lakukan hanya menunggu Daehyun” Yongguk menatap kearah Kyungie, ia merasa Daehyun tak memiliki kesalahan apapun pada Kyungsoo, mereka baru berkenalan beberapa jam yang lalu, “Aku juga harus menghukumnya, aku tahu kau dan dia sudah merencanakan sesuatu padaku hari ini” Kyungie menggeleng-gelengkan kepalanya, “Kau belum berubah Yongguk-ah”.
.
“Suho-ssi… Suho-ssi… tolong aku… kumohon…” Soo berteriak memanggil seorang dewa yang selalu bersamanya didalam kegelapan, “Kumohon tolong aku…” Lanjutnya lirih, air matanya sudah menetes, ia merasa putus asa.
“Apa yang kau mau Soo?” Suho muncul tiba-tiba diluar jeruji besi.
“Aku mohon hentikan Kyungie, bukankah kau melihat apa yang tengah dia lakukan pada Yongguk”
“Aku tak bisa berbuat apa-apa Soo-ah”
“Apa maksudmu kau tak bisa berbuat apa-apa, Kyungie mengatakan kau lah yang dapat menghentikannya”
“Seorang dewa tak bisa berbohong, kami memilih menyembunyikan segala hal dibanding berbohong, aku benar-benar tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan Kyungie…” Soo menundukan kepalanya, ia kehilangan harapannya, ia berpikir seorang dewa bisa menghentikan Kyungie tanpa harus mencelakainya, tapi jika seorang dewa saja tak bisa berbuat apa-apa, maka tak ada yang bisa, “…tapi kau bisa Soo” Lanjut Suho,
“Apa maksudmu”
“Kau bisa menghentikannya” Soo berdiri dari tempatnya
“Bagaimana… bagaimana caranya aku menghentikan Kyungie”
.
Daehyun memasuki kamar hotel, ia tersenyum melihat keadaan Yongguk yang terikat di tempat tidur, “Apa kalian melakukan *BDSM style…” Yongguk menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras “…seharusnya kalian menungguku, dan dimana Kyung…” Perkataannya terputus saat Kyungie memukulnya menggunakan lampu tidur hingga pingsan, kemudian Kyungie menariknya mendekat kearah tempat tidur agar Yongguk bisa melihatnya dan Daehyun.
“Sebaiknya kita mulai tapi Yongguk-ah lebih baik kau tak melihat ini” Kyungie mengeluarkan sebuah pisau, mata Yongguk membesar saat melihatnya, Kyungie menduduki perut Daehyun lalu dengan cepat ia menyayat tenggorokan pria tersebut dari kiri ke kanan merasa kurang dalam ia menyayatnya kembali, Daehyun mati seketika. Kyungie beralih ke perut yang tadi didudukinya, ia merobeknya dari arah perut ke dada, pakaian yang dikenakan Daehyun sudah berubah merah karena darahnya sendiri, Kyungie kemudian memasukan tangannya mencoba menggapai sesuatu, saat ia menemukan yang ia cari, ia menariknya keluar, terlihatlah sebuah jantung, Kyungie mengeluarkan jantung dari tubuh Daehyun, “Bukankah ini benda terindah yang dimiliki seorang manusia” gumamnya pada dirinya sendiri, Kyungie melirik kearah Yongguk, ia tersenyum melihat rasa takut yang terpancar dari wajah Yongguk, Kyungie mendekat kearah Yongguk, Yongguk bergerak gelisah mencoba melepaskan ikatannya saat melihat Kyungie mendekat, “Sekarang apa yang harus kulakukan padamu Yongguk-ah” Kyungie berkata kepada Yongguk, “Apa aku juga harus membunuhmu seperti Daehyun?” Yongguk menggelengkan kepalanya ketakutan mendengar perkataan Kyungie, “Ah tidak… tidak… jika kau mati begitu saja itu bukanlah hukuman…” Kyungie melipat tangannya didada, “...apa aku potong saja salah satu tangan dan kakimu, atau aku cabut kedua matamu dan memotong lidah mu” lanjutnya, Yongguk semakin ketakutan mendengar perkataan Kyungie “Mm… mmm…” Kyungie tertawa mendengar gumaman Yongguk, ia melepaskan ikatan yang menutup mulut Yongguk, agar Yongguk dapat berbicara, “Ma… maaf… ma… maafkan… maafkan aku Kyungsoo-ah, a… aku… aku mohon, maafkan aku…” Kyungsoo tertawa mendengar suara Yongguk yang bergetar, “Ah aku punya ide yang lebih bagus, bagaimana kalau kau menyerahkan dirimu kepolisi sebagai pembunuh Daehyun, kau akan dipenjara seumur hidupmu, bukankah itu hukuman yang cukup untuk semua perlakuanmu dulu” Kyungie mendekat kearah Yongguk, ia menangkup kedua pipi Yongguk hanya menggunakan tangan kanannya, matanya berubah tajam, seakan-akan ia dapat menusuk mata Yongguk hanya menggunakan tatapannya “Dengar, kau akan mengaku pada polisi bahwa kau yang membunuh Daehyun, jika tidak aku akan membunuhmu” Kyungie berkata dingin, Yongguk mengangguk dengan cepat, “Jangan coba-coba kau membodohiku, bahkan jika kau melaporkan diriku kepolisi aku tetap akan lolos dengan mudah, begitu aku lolos aku akan membunuhmu tanpa berpikir dua kali, bahkan keluargamu akan aku habisi, ingatlah aku tak pernah main-main dengan perkataanku” Kyungie melepaskan ikatan tangan Yongguk, Yongguk mencoba berdiri tapi ia jatuh kelantai, kakinya sudah melemah dari saat Kyungie menyayat leher Daehyun, Kyungie melempar handphone kearah Yongguk, “Sekarang telepon polisi,” Kyungie mengusap dagunya “Bukankah aku sangat baik, aku membiarkanmu menyerahkan dirimu sendiri, dengan begitu hukuman yang akan kau terima akan lebih ringan” Yongguk segera meraih handphone yang dilemparkan Kyungie, tangannya yang bergetar menekan nomor, Kyungie berusaha menahan tawanya saat mendengar suara Yongguk yang bergetar ketakutan saat mengatakan pada polisi ditelepon bahwa ia telah membunuh seseorang, seorang Yongguk yang dulu begitu sombong sekarang bergetar ketakutan bagai anak kucing yang terlantar dipinggir jalan, Kyungie mendekat kearah Yongguk saat melihat Yongguk sudah mengakhiri sambungan teleponnya, “Sekarang aku akan pergi, tapi jangan terlalu senang karena aku akan melihatmu dari kejauhan” Kyungie menarik kerah baju Yongguk “Ingatlah aku bukan lawan yang mudah kau kalahkan, lebih baik kau mengikuti perintahku, jika tidak, aku benar-benar akan membunuhmu, camkan itu” Kyungie keluar dari ruangan, meninggalkan Yongguk bersama mayat Daehyun.
‘pembalasan dendamku telah dimulai Soo’ setetes air mata meluncur dipipinya.
*aku ga tau kata BDSM style itu bener atau ngga, tapi maksudnya kegiatan seks dengan sedikit kekerasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge (FF KAISOO - KAIKYUNG)
FanfictionKyungsoo lelaki naif yang teraniaya, disaat hidupnya sekarat tiba-tiba ia menghilang, dewa membagi jiwanya menjadi 2 bagian, Soo dan Kyungie. 7 tahun berlalu ia datang kembali sebagai bagian dirinya yang lain untuk balas dendam. apa yang akan dilaku...