Chapter 4

9 3 0
                                    

Hampir seminggu kita berlatih, hingga esok adalah hari yg telah di tentukan, dan kini kita sedang berkumpul di bascamp kita.

" Besok adalah hari yang telah di tentukan, dan besok kita harus menang demi menjaga kedamaian di sekolah kita ini, gw yakin kita akan menang, jangan ragu keluarkan semua yang lu punya ".

Setelah itu kami kembali ke rumah masing masing, saat di rumah aku kembali melatih kekuatan pukulanku kembali dengan menggunakan samsak tinju, aku terus memukul samsak hingga saat pukulan trakhir, samsak itu sobek dan pasir yang ada di dalam samsak itu tumpah.

" Gw harus mengalahkan Sutresno apapun yang terjadi"

Keesokan harinya kita sudah ada di sebuah lapangan luas yg kosong, dan di depan kita, ada kelompok Sutresno yg anggota nya dari kelas 3 semua, kita sepakat memilih tempat ini supaya tak ada yg terkena imbas akibat apa yg akan kita lakukan hari ini.
Semua sudah bersiap, dan di awali teriakanku smuanya dimulai!!.

" Oraaaaa !!!"

Pertempuran pun terjadi sangat sengit tak ada yg mau mengalah, aku pun menghajar setiap orang yg ada di depanku selain orang klompokku, dan Sutresno pun melakukan hal yang sama, sedikit demi sedikit klompok kita dan klompok Sutresno berjatuhan berlimpah darah , hingga tersisa hanya aku dan Sutresno  yang masih berdiri, kita saling tatap menatap dengan tatapan tajam sebelum kita melangkah maju dengan perlahan, lalu setelah jarak kita dekat kita mengayunkan pukulan secara bersamaan, aku berhasil mengenai wajah Sutresno dan begitu pun sebaliknya.
Lalu Sutresno menyerang kembali dengan beberapa pukulan dan tendangan, beberapa aku berhasil menangkis dan menghindarinya namun tendangannya gagal aku antisipasi dan mengenai pinggangku, aku mengabaikan rasa sakit ini lalu membalas serangannya dengan cepat dan berhasil menyarangkan beberapa tinjuan ke wajahnya, aku mencoba menendangnya, namun berhasil di tepisnya lalu Sutresno membalas dengan menonjok mukaku dengan keras, membuatku terlontar ke belakang dengan darah mengalir dari bibirku dan kepalaku, aku pun membalas kembali dengan serangan yang sama dgn sangat keras.

Petarungan berlanjut tendangan, pukulan, darah pun mengucur, petarungan yang sengit.
namun ini adalah klimaksnya aku maupun Sutresno sudah babak belur dan terlihat lemas.
aku menonjok pipinya dengan sisa tenaga yg masih ada, Sutresno pun kembali membalasnya, aku kembali menonjok perutnya dua kali lalu menonjok wajahnya dengan keras dengan tenaga yg terakhir, hingga terpental, dan Sutresno pun tumbang.

Aku berhasil mengalahkan Sutresno dan memenangkan pertarungan ini

" Haaaaaaaaaa kita menangggg!!!!!"

I'm in dangerous school (ampe 10 chap mungkin bisa lebih)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang