Chapter 6

11 2 0
                                    

Setelah pernyataan perang kemarin, aku dan kelompokku berunding di atap skolah, membicarakan strategi yang akan kita pakai untuk melawan SMA Ojama.
Hanya klompok kita yg mengetahui tentang teror tersebut, jadi kita merencanakan berperang di luar wilayah sekolah agar tidak berdampak pada murid yang lainnya, intinya ini cuma masalah aku dan klompokku,

" Kita harus menjauhkan medan pertempuran dari skolah agar yang lain tidak terkena dampaknya"

"Benar yang di katakan Rioatta, kita yang mengundang para preman skolah Ojama itu kemari, karena masalalu kita, jadi kita harus membereskannya sendiri".

dan Sutresno mensetujui rencanaku.

" jadi kita akan menghadang pasukan Ojama di tengah jalan menuju SMA kita, menurut lokasi skolah kita, SMA ojama akan datang melalui jalur selatan"

" Rio benar, namun kita harus mewaspadai jalur yang lain, jadi kita akan mengirim beberapa kelompok untuk menjaga jalur yang lain"

" masing masing kelompok beranggotakan 10 orang, jaga jalur masing masing"

" Siapp!!!"

"Mari kita lindungi kedamaian sekolah kita ini !!!!".

Setelah itu kita selalu berlatih untuk menghadapi pertempuran minggu depan, aku berlari dari pagi hingga sore.

Pagi harinya aku seperti biasa berangkat skolah, di jalan menuju skolah ada seorang cewe yang menghampiriku.

" Hai Rio, ke sekolah bareng yu"

"Hmm oke lah, eh Amel kamu udah ngerjain PR bahasa Inggris belom?"

" Udah dong, aku tuh murid terajin"

" wuih keren, nanti aku liat yaaa aku belom ngerjain PRnya "

" Oke dah, tapi nanti traktir di kantin ya!!"

" Gampang itu mah"

Gimana mau ngerjain PR, aku slalu berlatih setiap saat, untuk menghadapi pertarungan.

Sepulang skolah seperti biasa aku melanjutkan latihannya,, hingga minggu depan aku siap untuk menghadapi Ojama... Aku harus menang.

I'm in dangerous school (ampe 10 chap mungkin bisa lebih)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang