Sudah dua jam semenjak Kaisar pergi meninggalkan kamar hotel, dan Krystal mulai merasa jenuh. Kecerewetan pria itu membuat dunia sepinya mendadak berubah. Dan di saat kesepian memeluknya kembali seperti saat ini, Krystal merasa membutuhkan udara segar.
Krystal memilih untuk meninggalkan hotel dan menyusuri jalan. Hiruk-pikuk para pelancong yang mencari hiburan seolah tak ada habisnya. Matanya kemudian beralih ke bulan purnama yang menggantung di langit dengan cahaya temaram.
Bulan mengingatkan Krystal dengan sosok sang Ayah. Meski hanya cahaya temaram, kehadiran Bulan selalu Krystal rindukan dalam diam.
Tak banyak memori yang bisa Krystal ingat tentang sosok Ayah kandungnya, namun memori di ulang tahunnya yang ke tujuh sangat membekas di benaknya. Di bawah cahaya temaram bulan purnama, sang Ayah pulang dari tugasnya dan mengecup kening Krystal penuh sayang. Ia hanya bisa mendengar sayup-sayup doa yang beliau lantunkan. Selama hidupnya, itu merupakan kali pertama Ayahnya hadir di hari spesialnya.
Sayangnya, lima tahun kemudian di saat bulan purnama di hari ulang tahunnya di mana Krystal berharap momen berharga itu terulang, ia malah mendapatkan sebuah kabar duka, bahwa sang Ayah telah pergi untuk selama-lamanya.
Kala itu Krystal tidak menangis seperti sang kakak. Ia hanya tertunduk di pojok ruangan, memandang sekeliling di mana orang-orang menangisi sosok jasad ayahnya yang disemayamkan di dalam peti. Namun Krystal merasakan sakit dan kosong yang begitu besar di rongga dadanya.
Suara bergedebuk membuyarkan lamunan Krystal. Ia kemudian melihat ke sekeliling dan menemukan dirinya sudah berjalan cukup jauh dari titik sebelumnya. Merenung sambil merangkai langkah memang kerap dilakukannya, seringkali ia tidak sadar sudah berjalan terlampau jauh.
Fokusnya kembali diarahkan ke sumber suara bergedebuk yang terdengar sebelumnya. Matanya memicing melihat dua orang yang sedang bertikai di seberang tempatnya berdiri. Seorang wanita tengah terduduk di tanah depan pertokoan yang telah tutup. Krystal menduga suara yang sebelumnya ia dengan berasal dari tubrukan tubuh wanita itu dengan rolling door pertokoan.
Berikutnya Krystal melihat adegan yang membuat darahnya mendidih sebagai seorang perempuan. Wanita itu ditampar dengan begitu kencangnya hingga tubuhnya tersungkur. Makian dan cacian juga terdengar dari mulut si pria, membuat Krystal tak habis pikir jika di depan umum saja pria itu bisa melakukan hal sekeji itu bagaimana jika tak ada orang?
Krystal baru saja ingin menghampiri kedua orang itu untuk melerai, namun ia tidak memperhatikan trotoar tempat ia berdiri sebelum melangkah sehingga kakinya terperosok ke jalanan yang berlubang.
"Mungkin ini akibat dari yang Jessica bilang untuk tidak ikut campur dalam urusan orang lain," rutuk Krystal.
Pria itu menarik rambut perempuan tadi hingga membuatnya berdiri, kemudian ia menyeret perempuan itu sambil menarik rambutnya.
Krystal segera berdiri, mengabaikan rasa sakit yang timbul di kakinya. Berusah mengejar pria dan wanita itu."Hei, Pak! Berhenti!" teriaknya.
Wanita yang ditarik rambutnya itu melihat ke arah Krystal, tidak ada air mata di sana, seolah kekerasan yang dilakukan pria itu tidak berefek banyak baginya. Hal itu membuat alisnya berkerut. Jika wanita itu tidak merasakan sakit, maka kemungkinan lainnya adalah wanita itu sudah terlampau sering mengalami kekerasan itu.
Dengan langkah tertatih Krystal terus mengejar kedua orang itu hingga kehilangan jejak mereka di sebuah pertigaan. Kakinya terasa ngilu setelah dipaksa berjalan saat terkilir.
Krystal mengeluarkan ponselnya untuk memesan kendaraan online, namun ponselnya kini mati total karena kehabisan daya. Ia sedikit merutuk kenapa lupa membawa power bank yang sudah ia siapkan di nakas.

KAMU SEDANG MEMBACA
The After Ending
RomansKai dan Krystal dipersatukan oleh sebuah ikatan pernikahan karena memiliki prinsip yang sama dalam memandang sebuah komitmen. Lalu bagaimana jika keduanya menemukan cinta lainnya? Akankah mereka tetap pada prinsip yang sama?