"Cas anterin gue dong."
"Kemana, KUA? Ayok." Kata dia sambil fokus main mobile legend.
Hari ini, gue sujud syukur karena cuma satu matkul, dan gue sekarang sama lucas lagi di dalem kelas, gatau betah aja gitu disini, wifi sama ac manteng soalnya.
"Ke perpus ih." Kata gue, "Ngapain sih rin, nanggung ah." Jawab Lucas masih dengan mobile legendnya.
"Ya minjem buku lah bodooh, besok kuis makro lo mau ngapalin dari mana hah?." Kata gue, sedikit sebel.
"Dengerin ya arinku, kalo kuis hadiahnya 2 juta rupiah gue mau dah."
"Yeuu lo kira kuis luw*k white coffe?!." Kata gue sambil ngambil hp yang di pegang lucas.
An Enemy has been slain
"Anjing."
"Eh astagfirullah! Nyebut!."
"Astagfirullah mamah."
"Mamah gasuka ya kamu ngomong kasal." Kata gue dan langsung pura pura jewer telinga lucas sambil jalan keluar kelas.
"Eh rin rin!! Ada yuqi rin gue malu anjer." Kata lucas yang langsung nepuk tangan gue.
"Lah malu kenapa, sering malu malu in juga." Kata gue yang ngeliat yuqi lagi di resepsionis.
"Ah begee, gue belom cerita sama lo." Kata lucas yang langsung masang muka galau
"Gue ditolak rin."
"Hah seriusan?! Kapan lo nembaknya?." Tanya gue, gila nih anak, ditinggal gue berapa hari langsung gerak cepet.
"Dua hari yang lalu, ahh udah ah gamon gue." Kata lucas yang jalan ngeduluin gue.
"Ihh lucaas." Susul gue sedikit lari.
--
Pas nyampe perpus, lumayan sepi juga, tapi emang biasanya sepi sih, kalo lagi insap doang dateng kesininya, ya kaya gue he.
Gue muter muter nyariin buku makro dengan lucas yang cuman ngintilin gue di belakang, berasa bawa bodyguard.
"Ih ko gaada sih." Kata gue sambil ngecekin satu satu buku yang ada di rak depan gue.
"Dia pundung kali rin, dicari kalo lagi dibutuhin doang." Kata lucas yang nyender sambil madep gue.
"Ya mana bisa gitulah, benda mati juga." Kata gue yang masih cek in satu satu buku yang nge jejer.
"Ya kali bisa." Kata dia.
"Nahh! Ketemuuu!!."
"Udah nemu kan? Gue bali..."
"Ga ga gaa, lo temenin gue disini, hp lo jaminannya." Kata gue sambil megang hp lucas yang ada di tangan gue. "Ah lo mah rin,ambis malah ngajak gue." Kata Lucas
"Bersyukur cas gue peduli sama akademik lo, mau lo jadi mahasiswa abadi?." Jelas gue sambil nyari meja kosong.
"Iyaa iyaa, arin temen gue terbaik deh, cinta deh aku sama mamah arin." Kata lucas dengan nyubit kedua pipi gue.
"Sakit bege! Pipi gue ntar nambah gedee!!." Kata gue yang berusaha ngelepasin tangan lucas.
"Ekhem..."
"Kalo mau pacaran jangan disini, ganggu yang lain."
Tiba tiba ka doyoung duduk di meja sebrang dan gue liat sekitar gaada orang lagi disini cuma kita bertiga doang. Gue pun diem seketika, dan lucas pun balik badan.
"Eh bang doy, sorry sorry hehe." Sapa lucas, ih ni anak pake sokap segala lagi
Oh iya tentang ka doyoung, lucas udah tau, gue udah cerita sama dia, dan tanggapan dia .
KAMU SEDANG MEMBACA
KATING | Kim Doyoung
Fanfiction[Sudah Terbit] "Gaada senioritas antara gue sama lo ,adanya sayang antara aku sama kamu." -Kim Doyoung ©️Peachycomb