6. senyum itu

10K 542 8
                                    

Suara sorak sorai para penonton yang berusaha memberikan semangat kepada Alvaro atau Juna mengisi keheningan malam. Rainna menonton Alvaro balapan dengan perasaan cemas, mengapa ia suka berada ditempat seperti ini? Rainna mencekram kuat lengan Kevin, ia sangat cemas melihat Alvaro akan balapan dengan entah siapa itu yang jelas Rainna tak mengenali lawan balapannya Alvaro

"Kak, kak Varo....." Ucap Rainna cemas

"Udah gak papa, lagian balapan kaya gini mah udah biasa buat Alvaro"

Rainna memandang cemas dari garis batas penonton, ia berdoa agar Alvaro baik baik saja. Seorang perempuan dengan pakaian yang sangat minim berjalan menuju Alvaro dan Juna

"Are you ready?" Tanya perempuan itu, mereka berdua hanya mengegas motor sport itu

"3.....2....1....go!"

Alvaro melajukan motor sport merahnya dengan kecepatan tinggi, ia tak mau sampai kalah dengan Juna. Jika Alvaro kalah bisa bisa Rainna yang menjadi taruhannya dalam bahaya, Juna bukanlah sembarang orang. Apapun yang Juna inginkan harus ia dapatkan, tak terkecuali masalah perempuan

Masih ditempat yang sama, Rainna dan Kevin menonton balapan Alvaro. Rainna berkali kali melihat kearah jalanan, ia takut Alvaro terluka akibat balapan ini. Beberapa menit kemudian kedua pembalap itu mulai muncul. Suara teriakan para pendukung kembali terdengar memenuhi tempat itu. Alvaro semakin meninggikan kecepatannya, garis finish sudah berada didepan. Juna tak mau kalah, ia bersaing ketat dengan Alvaro memperebutkan siapa yang lebih dahulu melewati garis finish. Dan ya........ Alvaro menang!

Kyaaaa Alvaro menang!!!
Alvarooo.......
Foto dong fotoo....

Alvaro dikerubuti banyak perempuan, ia menatap dingin gerombolan yang sedang mengitarinya ini. Alvaro memutar bola matanya malas, ia hanya memberikan muka dinginnya kepada para fans girl nya ini

"Kak, kita kesana aja yuk? Sambil nungguin kak Varo" ajak Rainna kepada Kevin

Kevin mengangguk menyetujui, mereka berjalan menjauhi area balapan. Rainna menunggu Alvaro ditempat yang tak jauh dari cafe tempat Carletta dan Luna

"Rainna" suara dingin yang sangat khas ditelinga Rainna, yap. Siapa lagi jika bukan Alvaro Aldebara, Alvaro berjalan santai menghampiri Rainna

"Kak Varo! Kakak ga kenapa napa kan? Ada yang luka? Ada yang sakit? Bilang kak?!" Tanya Rainna bertubi tubi

Alvaro tersenyum kecil, satu kata untuk gadis manis didepannya ini, lucu

"Gak papa" jawab Alvaro singkat

"Dari tadi khawatir loh nih anak" kata Kevin

"Masa sih?" Alvaro memasang muka tak percayanya. Sebenarnya Alvaro tau bahwa Rainna cemas, sudah terlihat dari mukanya. Tapi Alvaro hanya berpura pura seolah tak percaya

"Serah lo kak!" Ujar Rainna ketus

Rainna mengkerucutkan bibirnya, ia kesal dengan Alvaro. Sudah dikhawatirkan tapi yang dikhawatirkan tak percaya, sangat menyebalkan

Alvaro terkekeh melihat raut menggemaskan Rainna, ia menarik kedua pipi Rainna dengan gemas

"Aww sakit bangsat" seru Rainna

Alvaro mengerutkan alisnya, mulut Rainna memang minta dilakban

"Gak boleh ngomong gitu" kata Alvaro dingin

"Oh" Rainna menirukan kata kata Alvaro yang biasanya diucapkan

"Marah?"

"Bodo amat" Rainna hendak pergi meninggalkan Alvaro, namun niatnya itu dicegah oleh Alvaro. Alvaro menahan lengan Rainna sehingga sang empu semakin mengerucutkan bibirnya

A L V A R O  [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang