8

275 26 4
                                    

Pria berhidung macung itu melangkah perlahan dengan mata yang terus memperhatikan sekitar.

"Hyung...Jaehwan hyung" Panggilnya di depan sebuah kurungan berlapiskan jeruji besi.

Jaehwan mengangkat kepalanya yang semula ia sembunyikan diantara kaki yang ditekuk.

"Changkyun?"

"Nde, apa kau baik-baik saja hyung?" Tanyanya khawtir.

"Apa yang kau lakukan di sini eoh?! Bagaimana kau bisa masuk!" Jaehwan terlihat lebih khawatir, pasalnya tak ada seorang pun yang boleh masuk ke dalam ruangan itu.

Jika Wonshik tahu Changkyun akan bernar-benar berada dalam masalah. Meskipun ia adiknya tetap saja.

"Keluarlah, cepat!"

"Tidak, jika tidak besamamu" Changkyun tersenyum menunjukan sebuah kunci yang bisa membebaskan Jaehwan.

Bukannya senang Jaehwan malah semakin cemas "Kau mencurinya?! Kim Changkyun cepat tinggalkan aku!"

Changkyun menggeleng dengan pasti, ia tak ingin melihat Jaehwan disakiti lagi.

3 tahun berada di tempat itu cukup membuat Changkyun sadar siapa Wonshik sebenarnya. Bukan berarti Changkyun lebih baik hanya saja... Bukankah Jaehwan itu kekasihnya?

Tangannya selalu mengepal kuat saat Wonshik menyakiti Jaehwan, sayangnya apapun yang di lakukan Changkyun tak bisa merubah sifat asli kakaknya itu.

"Jooheon hyung sedang mengalihkan perhatian, kita aman untuk sementara"

"Apa yang coba kalian lakukan?" Jaehwan semakin gelisah mendengar Jooheon juga ikut terlibat, ada apa dengan pasangan penipu itu.

"Membebaskanmu, membebaskanmu dari tempat ini dan dari orang yang selama ini kau anggap mencintaimu. Sadarlah hyung jangan bohongi dirimu lagi, kau bukan bonekanya"

"Kau bukan pejahat seperti kami" Changkyun tersenyum nanar air matanya siap jatuh mengingat siapa dirinya, tapi hal itu sudah bukan masalah selama ia bersama Jooheon.

Jantung Jaehwan berdegup begitu kencang, kematian bukanlah hal yang ditakutinya.

Harusnya ia menghentikan Wonshik dari dulu bukan malah diam seakan mendukungnya.

.

Hongbin menatap lekat wajah tidur pria di hadapannya, tangan besar pria itu masih setia melingkar di pinggangnya.

"Kumohon" Cicit Hongbin pelan, mungkin kalian sudah tahu apa yang sedang pria berlesung pipit itu pikirkan.

Hanya satu, ia tak ingin Hyuk pergi seperti yang lain.

Meninggalkannya di saat ia benar-benar telah jatuh dan berharap.

"Aku tahu aku tampan" Ucap Hyuk tiba-tiba membuka matanya, ia langsung menyambar bibir Hongbin yang mulai terbuka ingin menyangkal pernyataanya.

"Ya! jangan menggelitikku" Hongbin berusaha melarikan diri dari dekapan Hyuk, meronta karena gelitikan di pinggangnya.

Suara kecupan mendominasi ruangan, tubuh putih Hongbin penuh dengan bercak merah tanda kepemilikan seorang Han Sang Hyuk.

Suasana pagi itu benar-benar membuat Hongbin lupa, ia seakan berada dalam dunia yang selama ini ia impikan.

Jika harus menipu, ia akan menipu pria itu selamanya agar tetap bisa terus bersamanya.

-

Matanya mengerjip tanda kesadaranya mulai datang, perasaan aneh pun mulai ia rasakan tubuhnya sakit, kepalanya juga terasa berat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful Killer ; leon/ neoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang