"Puji Tuhan, aku masih dapat terbangun di pagi hari."
Hai, namaku Gabriella Chyntia Agatha. Umur ku 21 tahun. Saat ini aku bekerja di Toko kecantikan di Surabaya. Aku memiliki pacar bernama Dean Santo Cristinus. Aku menjalin hubungan telah lama. Ya sekitar 4 tahun hingga sekarang.
Aku penganut Katolik taat. Bagi ku agama Katolik agama yang sangat Tuhan sanjungkan. Dan puji Tuhan. Aku pun bersyukur hingga saat ini.
"Gaby, ayo dong cepat kita berangkat sayang. Tidak mungkin kan kita akan melewatkan minggu bahagia ini?"
"Iya mami, Wait me for A minutes. Aku siap siap dulu. 15 menit lagi aku turun. See you." Aku mencium pipi Mami dan mendorong nya pelan keluar kamar. Mami hanya mencolek hidungku.
"Cepat ya baby."
"I will, mom." Aku menutup pintu ku. Bergegas cepat menuju kamar mandi.
Drrttt... Drrttt...
Hapeku bergetar sekarang, aku melirik sedikit untuk mengetahui siapa penelpon ku pagi hari ini."Oh, Dean." Aku tersenyum mengangkat telpon tersebut.
"Yes, honey, why?" Aku membesarkan volume hape ku dan meletakan nya di atas wastafel dalam kamar mandi.
"Not problem. Aku cuman mau bangunin kamu. Jangan lupa ibadah."
"Iya iya. Ini aku mau mandi. Udah dulu ya sayang. Love you"
"Love you too honey." Aku mematikan sambungan telefon. Kemudian melangkahkan kaki ku masuk ke dalam bak mandi. Berendam sejenak.
❣❣❣
"Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak dan ada pada kekuatanmu." (Yes. 30:15).
Acara sudah selesai. Pastur menyudahi kalimat nya. Aku tersenyum. Cukup lelah, sedikit.
"Kamu ada acara apa setelah ini, Gaby?" Mami bertanya padaku. Aku tersenyum menggeleng "belum tau, mami. Dean ga ada ngomong apa apa." Ucap ku berjalan mendahului. Mami tersenyum menyusul ku dari belakang.
Aku merapikan poni ku sedikit. Membenarkan posisi duduk ku. Ku ambil handphone untuk sekadar membaca notif.
"Sayang, anterin mami ke rumah tante Claries ya sayang." Aku menoleh kemudian mengangguk tersenyum. Memanaskan mobil ku. "Siap mami."
Saat di mobil aku hanya diam. Bingung mau ngomong apa sama mami. Toh, mami juga sibuk sama gadget nya.
"Mam..." Aku memanggil mami, beliau masih asik dengan gadget nya. Hanya melirik sekejap "Why?"
Aku pun hanya melirik. Kemudian tersenyum simpul. "Aku mau weekend sama temen. Do you permit, it?" Aku kembali menajam kan pandangan ku ke depan. Menarik nafas panjang.
"Mam?" Aku mengangkat sebelah alis ku. Kemudian tertawa pelan. "Mami! Ini aku nanya loh dari tadi. Do you permit, it?"
"Oh yes, have fun sana sayang." Mami tersenyum. Aku pun membalas senyumannya.
"Gaby,"
"Ya mam?" Aku menoleh, Mengerutkan keningku. "Kenapa mam?"
"Kamu ga mau ke Amrik? Kita liburan sekalian ketemu Daddy." Mami menundukkan wajahnya. Aku tertawa kecil. "Kan aku belum libur mam. Nanti kita kesana ya. Oya mam, aku mau ajak Dean dong."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bias Cinta Illahi
RomanceKetika cinta terhalang Agama? patut kah untuk di lanjutkan? atau hanya bisa melambaikan tangan? 'Aziz dan Gabriella yang akan menjawab kisah mereka berdua.