Valentine's Day Spesial

106 11 0
                                    

13 Februari 2013

Ini adalah Rabu malam. Kerumunan dalam jumlah yang baik untuk malam ini, musik tengah meledak didalam klub. Jongin duduk di bar, tangan kanannya bertengger di dagunya dan tangan yang lain tengah bermain dengan minumannya. Ia mengusap rambutnya sebelum ia menghela napas berat. Kepala dan hatinya berantakan akhir-akhir ini.
Dan ini tentang Kyungsoo.
Ada sesuatu tentangnya yang membuat Jongin frustrasi.
Cara ia bergerak, cara ia berbicara, cara ia memanggil namanya dan cara ia tidur.
Segala sesuatu yang ia lakukan membuat Jongin gila.
Cara Jongin merasa nyaman disekelilingnya dan cara hati Jongin yang berdebar setiap kali pandangan mereka bertemu. Itu benar-benar mengganggunya.
Terakhir kali ia yakin bahwa ia seorang straight, tapi sekarang ia meragukannya.
Jongin mendesah frustrasi dan meneguk minumannya sebelum ia menyadari gelas itu sudah kosong. Ia menunjuk bartender untuk datang.
"Jadi, ada apa?" Wu Yifan, sang bartender menyambutnya dengan senyuman sambil menuangkan minuman lain di gelas Jongin.
"Tidak ada." Ia menatap Wu Yifan sebelum mengambil tegukan lain, seringai muncul di wajahnya.
"Well dude, ini bukan kali pertamanya kau datang kesini dan aku mengenalmu dengan baik. Aku tahu ada sesuatu." Wu Yifan mengangkat salah satu alis dan menatapnya dengan wajah menghakimi.
"Sulit untuk menjelaskan." Jongin melirik minumannya. Ia bisa merasakan pipinya memerah, baik itu pengaruh alkohol atau efek dari topik yang mereka bicarakan.
"Coba saja" jawab Wu Yifan dengan senyum sombong.
"Apakah kau pernah jatuh cinta? Bagaimana kau tahu apakah kau telah jatuh cinta?"Jongin bertanya dengan nada serius. Wu Yifan memandang Jongin untuk sementara waktu sebelum ia tertawa terbahak-bahak.
"Apa?" Jongin bertanya dengan wajah kesal.
"Maaf maaf," Wu Yifan berhenti tertawa dan mengambil napas sebelum ia melanjutkan.
"Kau lihat, sangat jarang untuk menemukan pertanyaan itu di sini. Ini pertama kalinya seseorang bertanya tentang hal tersebut padaku. Kau lihat cinta tak ada di tempat seperti ini" Wu Yifan menepuk kedua tangan di udara.
"Aku tahu" Jongin bergumam, sambil menyesap minumannya.
"Tapi aku punya nasihat yang baik." Wu Yifan mendekat ke Jongin saat ia berbisik,
"Cium dia."
"Ap-Apa maksudmu?" Jongin tergagap, kata-katanya tersandung keluar dari mulutnya meskipun ia tidak cukup mabuk.
"Cium dia. Setelah itu, kau akan tahu apakah kau mencintainya atau tidak. Gadis itu beruntung." Wu Yifan mengedip main-main dan menepuk bahu Jongin itu.
Jongin mengangguk sedikit dan meneguk Jack and Coke dalam satu tegukan. Ia bisa merasakan alkohol membakar tenggorokannya.
Masalahnya adalah, itu bukan seorang gadis.
Ini seorang pria.
Ini Do Kyungsoo.
Jongin tidak ingat menelepon Kyungsoo untuk menjemputnya. Ia hanya ingat ketika Kyungsoo tiba-tiba menyeretnya keluar dari klub. Ia mencoba untuk berjalan lurus dengan Kyungsoo mencengkeram lengannya erat-erat. Tidak ada kata-kata yang dikeluarkan, hanya diam menemani mereka dalam perjalanan mereka ke mobil Kyungsoo.
"Hyung tunggu, aku pikir aku ingin muntah." Jongin mendorong Kyungsoo saat ia mulai muntah di tempat parkir.
"Apakah kau baik-baik saja?" Kyungsoo menatapnya dengan wajah khawatir sambil membelai punggung Jongin.
"Tunggu disini oke, aku akan membawakan air untukmu" Kyungsoo berkata sebelum berlari menuju mobilnya.
Sesaat kemudian Kyungsoo kembali dengan sebotol air dan menyerahkannya kepada Jongin. Jongin meringis saat ia menelan air. Ia melirik parkiran yang hampir kosong.
"Jam berapa sekarang?" Tanya Jongin blak-blakan.
"Ini jam 2 pagi. Apakah kau merasa lebih baik sekarang? Aku bilang untuk tidak mabuk lagi. Ini adalah terakhir kalinya oke?"
Jongin hanya mengangguk.
"Sekarang mari kita kembali ke apartemenku." Kyungsoo menunjuk kemobilnya, jongin mengikutinya dari belakang, langkahnya mantap sekarang.
Kyungsoo membukakan pintu mobil untuknya. Ia masuk ke dalam mobil dan tubuhnya merosot di kursi penumpang. Ia menutup matanya saat ia merasakan nyeri di kepalanya.
"Sial" Jongin bergumam.
Ketika ia membuka matanya, Kyungsoo sudah duduk dikursi pengemudi dan menghidupkan mesin. Ia menyalakan radio untuk memecah keheningan dan suara yang akrab terdengar.
(Cinta akan mengingatmu)
Kaki Kyungsoo menginjak pedal gas saat Jongin menggenggam tangannya.
(Dan cinta akan mengingatku)
"Kau lupa kencangkan sabuk pengamanmu." Jongin mendekat ke Kyungsoo.
(Aku tahu di dalam hatiku)
Wajah mereka hanya beberapa inci jauhnya. Mata Jongin menatap bibir Kyungsoo yang berbentuk hati itu.
Cepat ciumlah.
Kata-kata tersebut bergema didalam pikiran Jongin.
(Selamanya, selamanya akan menjadi milik kita)
Mata Kyungsoo melebar saat bibir Jongin menyapu bibirnya. Bibir mereka belum saling menyentuh, tapi Jongin sudah merasakan aliran listrik melalui pembuluh darahnya. Dan ia tahu jawabannya mengapa perasaannya seperti itu.
Ia jatuh cinta.
(Bahkan jika kita mencoba untuk melupakan)
"Di sini." Jongin mengikatkan sabuk pengaman Kyungsoo sebelum menarik kembali ke tempat duduknya.
Kyungsoo mengangguk canggung.
"Haruskah kita berkendara sekarang?"
"Ya."
(Cinta akan ingat)

Author's note:
Aku tidak pernah merencanakan chapt ini.
Tapi kita harus mengharapkan hal yang tak terduga, bukan?
Aku membaca semua komentarmu tentang bunuh diri, jadi aku ingin mengatakan ini.
Kamu lebih kuat dari yang kamu pikir.
Kamu layak untuk hidup.
Jika kamu pernah merasa ingin menyerah tolong ingat ini:
Tidak peduli orang macam apa dirimu,
Aku mencintaimu.
Keluargamu mencintaimu.
Teman-temanmu mencintaimu.
Ada seseorang di luar sana yang mencintaimu sepenuh hati, kamu hanya belum bertemu 'seseorang' itu.
Hidup sulit, mati juga.
Tapi kamu harus terus berjuang karena kamu tidak sendirian.
Setiap orang berjuang untuk hidup mereka juga.
"Kamu tidak bisa menyelamatkan orang-orang. Kamu hanya bisa mencintai mereka."
Hanya kamu yang dapat menyelamatkan dirimu sendiri.
Orang lain hanya bisa mencintaimu.
Sama seperti Kyungsoo, meskipun pada akhirnya ia meninggal.
Dia meninggal dengan dicintai.
Dia mati untuk apa yang ia cintai dan apa yang ia cintai adalah jongin.

Last January ☆ Translate Indonesia ☆ (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang