- t u j u h -

5.5K 754 255
                                    

Hari ini tiba tiba sekali Hyunjin pulang kerumah. Saat ini sudah malam hari. Jeongin sedang menonton program televisi favoritnya bersama Felix yang sudah tertidur. Tiba tiba Hyunjin membuka pintu depan tidak kencang, tapi Jeongin menyadari hal itu. Sedangkan Felix masih dalam mimpinya.

Jeongin terlihat terkejut saat melihat Hyunjin menggendong seorang wanita yang sedang tertidur dipunggungnya. Jeongin yang tidak banyak pikir lagi lebih memilih untuk membantu Hyunjin.

"Je, kamu bisa kan bantuin bawa dia ke kamar tamu? " itu adalah percakapan Hyunjin setelah akhirnya ia kembali lagi kerumahnya

"iya, hyung "

Akhirnya Jeongin membantu Hyunjin untuk membawa perempuan itu ke kamar tamu. Setelah membaringkannya dan keluar dari kamar tersebut, mereka hanya diam diam saja.

"eum, makasih Je "

"gak apa apa kok. Hyung mau ku siapkan sesuatu? " tawar Jeongin

"udah kamu mendingan istirahat aja, udah malam, ajak Felix sekalian tuh" ucapnya dan berlalu kekamarnya

Jeongin segera membangunkan Felix untuk tidur ke kamarnya dan Jeongin mematikan televisi. Saat ia tengah berbaring dikasurnya, Jeongin menjadi memikirkan siapa wanita itu? Mengapa ia bersama Hyunjin? Apakah Chris hyung tahu?. Sudahlah lebih baik Jeongin tidur. Lagipula ia sudah mengantuk sejak ia minum susu tadi buatan Felix.

Keesokkan harinya, Jeongin melirik kearah jam dan ia bangun terlambat lagi. Untuk kesekian kalinya ia tidak mengerti mengapa ia menjadi tidur sangat lelap dan telat bangun? Sejak ia pindah kesini lebih tepatnya saat Felix merawatnya dan memberinya susu setiap malam.

Saat ia turun kebawah dan melihat ada siapa saja dibawah, ia sudah melihat Felix yang tengah membuatkan sarapan untuk Hyunjin.

"pagi, hyung. " sapa Jeongin

"oh, pagi juga "

"hyung ingin mengantarkan sarapan ini ke Hyunjin " ucapnya

"tak usah, hyung biar aku saja. " tolak Jeongin

"tak apa " ucapnya dan berlalu dengan membawa nampan ditangannya

Jeongin sebenarnya tak enak dengan Felix yang selalu menggantikan tugasnya. Saat ia tengah menyiapkans sarapan untuk dirinya dan Felix, tiba tiba Ryujin bangun dan segera duduk dimeja makan. Semejak tadi ia menatap Jeongin dengan perasaan tak suka(?). Bolehkah ia mengucapkannya begitu?

"pagi, noona " sapa Jeongin dengan senyum manisnya

"cih, sekarang mana si Hyunjin gua pengen ketemu sama dia "

Jeongin tentu saja kaget saat di-gas seperti itu tiba tiba. Kenal saja baru.

"d-di a-atas, noon " cicit Jeongin. Ia takut.

Tiba tiba, Hyunjin turun kebawah dengan Felix dan menatap Jeongin dengan perasaan tak suka. Felix juga. Ia tak mengerti.

"Hyunjin " panggil Ryujin

"ini siapa kamu sih? Kok kasar banget sama aku? " ucapnya sambil menunjuk menunjuk Jeongin. Jeongin hanya menundukkan kepalanya saja. Tak berani melihat.

"pembantu aku doang kok itu. " jawabnya dengan raut muka datarnya

"Jeongin, selama aku nggak ada dirumah apa benar kamu menyuruh nyuruh Felix layaknya dia ART disini? " introgasi Hyunjin

"n-ngg-" baru saja Jeongin ingin melakukan pembelaan, tapi ia sudah disela oleh Felix

"iya, dia nyuruh nyuruh aku selama kamu nggak ada, jin. Kalau kamu nggak percaya kamu bisa liat CCTV. Kamu nggak percaya sama aku, jin? Aku kan sahabat kamu "

"aku percaya sama kamu kok, lix." ucapnya

"kalau begini buat apa aku butuh ART? Sekarang kamu, Jeongin lebih baik kamu pergi dari sini" usirnya.

Jeongin ingin menangis. Salahnya dimana. Tapi, bagaimanapun ia tetap mengambil keputusan sang majikan

"Kalau begitu, terimakasih atas semuanya. Aku pamit " pamit Jeongin dan menuju kekamarnya untuk membereskan kembali pakaiannya.

MAID • HYUNJEONG

Jeongin sebenarnya bingung ingin pergi kemana. Tapi, ia ingat ia masih mempunyai apartemen tempat ia tinggal dahulu. Baru setelah itu ia akan pergi menjenguk ibunya sebentar lalu mencari pekerjaan.

Jeongin menaiki bus untuk menuju keapartementnya. Setelah sampai, ia menaruh kopernya dan segera pergi kerumah sakit.

Setelah sampai dirumah sakit, ia segera menuju keruangan ibunya dan ia terkejut saat mendapati ibunya sedang bersama dengan seseorang yang ia kenal.

"Chris hyung "

"ah, Je. "ucapnya canggung

"sini nak" ucap sang ibu, Kim Seungmin

"ini kok Chris hyung ada disini? " tanya Jeongin yang bingung karena tiba tiba Chan ada bersama ibunya

"iya, nak. Sini dulu" akhirnya Jeongin mendekat kearah ibunya dan Chan yang berada disisinya

"Je, jadi

Chan itu ayah kamu " lanjutnya yang membuat Jeongin kaget.

Jeongin tak bisa menjawab dan hanya menatap sang ayah kandungnya, Chan.

"bukannya ayah sudah berada disurga? " ucap Jeongin bingung

Memang selama ini yang membesarkan Jeongin bersama ibunya bukah ayah kandungnya. Jadi, apakah salah jika Jeongin menganggap bahwa ayah tirinya adalah ayah kandungnya?

"itu adalah ayah tirimu. Inilah ayah kandungmu" ucap Seungmin pada anaknya yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi

"bagai-bagaimana itu bisa terjadi? " ucap Jeongin

"dahulu ibu dan ayah kandungmu ini satu SMA. Ya, suatu hal yang tak diinginkan terjadi. " jelas Seungmin. Ia tak mau memberi tahu semuanya.

"o-okay. Lalu sekarang harus bagaimana? " tanya Jeongin

"ayah akan menikahi ibumu dan membawanya untuk berobat ke lusr negeri " jelasnya yang membuat Seungmin dan Jeongin terkejut

"mengapa terkejut? Aku sudah menemukan yang sudah ku cari cari selama ini. Jadi, untuk apalagi ku ragu? " tambahnya

"tumben kau berada disini, bukannya Hyunjin sudah pulang hari ini? " tanyanya

"aku sudah dipecat olehnya " ucap Jeongin lirih

"anak itu memang " geram Chan

"sudahlah ayah. Lebih baik aku kuliah saja dan ikut bersama ibu saja. Tak baik aku lama lama disini " pasrah Jeongin

TBC

MAID • HYUNJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang