- t i g a -

9.5K 1K 36
                                    

Pagi ini, Jeongin sudah bangun dari tidurnya yang lelap dan segera membersihkan rumah yang luas ini. Sendirian. Sepertinya majikannya, Hyunjin belum bangun. Ia tahu karena ia masih melihat mobil Hyunjin yang masih lengkap. Chris hyung memberi tahunya kemarin.

Jeongin sedang asik membereskan rumah sampai tiba tiba orang yang baru ia pikirkan, datang. Membuka pintu dan mengunjungi Jeongin.

"pagi Chris hyung" sapa Jeongin

"oh, pagi juga Je. Bagaimana hari pertamamu kemarin? " tanya Chan penasaran

"hmm, baik baik saja"

"apakah Hyunjin sudah bangun? Ah, pasti belum. Lebih baik kau bangunkan ia sekarang dan antarkan sarapannya kekamarnya"

"apakah tidak apa apa? "

"itu tugasmu omong omong. " sontak saja Jeongin segera meninggalkan dahulu pekerjaannya dan menuju kekamar Hyunjin dengan nampan berisi sarapan dikedua tangannya

Jeongin merapikan pakaiannya lalu membuka pintu. Jeongin merasa silau saat memasuki kamar sang majikan. Karena cahaya matahari yang sudah memenuhi kamarnya. Jeongin sedang bingung sekarang. Bagaimana caranya ia membangunkan Hyunjin.

"Hyunjin hyung. Ini sudah siang apa kau tidak ingin bangun? "

"..." sang majikan masih tidak bergeming sama sekali.

"hyung" ucap Jeongin dengan menaikkan sedikit nada bicaranya

"..." sama sekali belum bergeming. Ia harus memikirkan cara lain.

"Hyunjin hyung " ucap Jeongin sambil menggoyangkan sedikit lengan Hyunjin

"..." untuk kesekian kalinya ia tak bergeming.

Jeongin harus benar benar berpikir dengan cermat. Kira kira ide apa yang membuat Hyunjin bangun tetapi tidak membuatnya dipecat. Akhirnya, ia terpikirkan sebuah ide.

"HWANG HYUNJIN, IREONNA! " Jeongin benar benar berteriak dengan suara lumba lumbanya.

Rupanya ide Jeongin tak sia sia. Sang majikan bangun dengan mata yang masih mengantuk dan rambutnya yang berantakkan.

"maafkan aku, hyung . Tolong jangan pecat aku" cicit Jeongin dan menundukkan kepalanya.

"kalau begitu aku pergi dahulu. Pekerjaanku belum selesai dibawah " lanjutnya dan memilih untuk kabur. Tapi sebelum Jeongin membalikkan tubuh mungilnya, Hyunjin sudah memberi titah.

"temani aku sarapan. Maka, aku akan memaafkanmu"

Saat ini, Hyunjin tengah sarapan yang ditemani oleh Jeongin.Didepannya sebenarnya terdapat Hyunjin yang masih duduk dikasurnya bersama Jeongin. Ia ingin menangis jadi sedaritadi ia hanya menundukkan kepalanya. Tak ia sangka, dirinya melakukan hal bodoh lagi untuk kedua kalinya.

"Je " panggil Hyunjin

"ya, hyung " balas Jeongin dengan posisi yang masih sama

"tatap aku jika berbicara, Yang Jeongin "

Mau tak mau akhirnya Jeongin menurut

"kau tak akan ku pecat. Tenang saja. " ucap Hyunjin menenangkan Jeongin yang tangisnya semakin menjadi

"sudah, sekarang kau jangan menangis lagi " lanjutnya sambil mengusap air mata yang jatuh kepipi Jeongin.

"sekarang aku sudah selesai sarapan dan aku akan mandi. Apakah ada Chan hyung dibawah? " tanya Hyunjin

"Chan hyung? " tanya Jeongin bingung

"mungkin yang kau tahu Chris hyung "

Jeongin hanya menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan Hyunjin.

MAID • HYUNJEONG

Jeongin sekarang sudah kembali kebawah dan segera menyelesaikan kembali pekerjannya yang tertunda. Ia mendapati Chris hyung yang sedang menonton televisi diruang tengah, tempatnya ia membersihkan sekarang. Tak lama setelah itu, Hyunijn turun sehabis mandi dan bergabung dengan Chan.

"kalian lama sekali omong omong. Ngapain saja? " tanya Chan menggoda

"sudahlah hyung. Kau akan buat Jeje  merasa ilfeel denganmu setelah ini"

Jeongin sekarang sudah selesai dengan pekerjaannya. Sekarang ia ingin beristirahat. Jadi, Jeongin kembali kekamarnya. Saat ia tengah mengistirahatkan tubuhnya, tiba tiba ia mengingat sesuatu. Ibunya. Sudah lama ia tak mengunjungi Ibunya. Tapi apakah boleh? Ia tak yakin dengan hal itu. Jeongin memutuskan untuk meminta ijin langsung pada Hyunjin.

Jeongin tadinya mengira Hyunjin sudah pergi kemana. Rupanya, ia masih diposisi yang sama dengan Chan. Tapi, ia sekarang tengah bermain play station.

"permisi hyung " ucap Jeongin yang membuat kedua insan tersebut berbalik menatap Jeongin

"apa masalah apa Je? " ucap mereka bersamaan.

"eh... Begini... "

"lebih baik kau duduk dahulu, Je" tawar Hyunjin

"lanjutkan, Je" ucap Chan setelah Jeongin duduk ditengah tengah mereka

"jadi begini, apakah aku boleh msngunjungi ibuku? Aku rindu dengannya " Jeongin lega karena pesannya sudah tersampaikan

"mengapa kau tak bilang daritadi. Sudah pasti boleh. Tapi, sekarang sudah siang. Sepertinya tanggung sekali jika mengunjunginya sekarang. Besok, esok kau akan ku antar. " ucap Hyunjin

"aku ingin ikut " sambar Chan

"tidak"

"ikut"

"tidak"

"ikut "

"tidak. Apa kau tak ingat besok kau ada jadwal mengurus perusahaanku? "

"anak satu ini memang. Perusahaanmu tapi yang sibuk aku. Boss macam apa kau? " protes Chan

"okay. Besok aku akan mengantarmu" ucap Hyunjin final

Sekarang, matahari sudah berwarna oranye yang dicampur dengan kekuning kuningan yang membuatnya indah. Karena sekarang sudah sore, Hyunjin tengah makan malam. Bersama Jeongin. Permintaan Hyunjin pastinya. Siapa lagi memangnya. Jeongin tidak berani jika disuruh memintanya. Suasana kegiatan ini berlangsung hening. Hanya terdapat dentingan alat makan yang saling bertabrakan satu sama lain. Jeongin hanya sibuk untuk fokus menghabiskan makanannya cepat cepat sedangkan Hyunjin sedaritadi menatap Jeongin secara diam diam. Ia memperhatikan segala gerak gerik Jeongin.

"kau besok ingin pergi jam berapa? " tanya Hyunjin memecah keheningan dan menatap Jeongin lagi

"rencananya aku besok akan pergi pagi"

"akan aku antarkan besok"

"jangan hyung. Lebih baik aku naik bus saja. " tolak Jeongin

"tidak ada penolakan, Je"

TBC





















MAID • HYUNJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang