Setelah adegan dipecatnya Jeongin olehnya, Hyunjin jadi merasa semakin bingung dengan apa yang terjadi. Jeongin yang ia tahu adalah Jeongin yang rajin. Tak seperti yang dibicarakan oleh Felix. Tapi bagaimanapun Felix adalah sahabatnya. Mana mungkin ia tak percaya dengan sahabatnya. Urusan ini saja sudah membuat pusing belum lagi Felix dan Ryujin yang bertengkar setiap pagi dirumahnya. Iya, Ryujin masih menginap dirumah Hyunjin atas ijin Hyunjin.
Saat ini ia sudah bangun dari tidur panjangnya. Ia turun kebawah dan menemukan Ryujin dan Felix sedang beradu mulut lagi.
"kau buat apa masih berada dirumah Hyunjin? " tanya Felix dengan sinis
"lalu kau? Kau kan hanya sahabatnya. Lagipula ini bukan rumahmu" balas Ryujin tak kalah sinis
Itulah contohnya dan banyak pertengkaran lainnya dipagi hari yang membuat seorang Hwang Hyunjin tak betah dirumahnya sendiri. Omong omong, ia sudah lama tak melihat Chan, sang manajer. Jadi, ia putuskan untuk menelpon sang manajer. Berharap untuk menemaninya mengakhiri hari. Ia sudah tak peduli dengan rumahnya akan jadi seperti apa.
Ia menelepon Chan dan diangkat olehnya.
"hallo, Hwang. Tumben sekali kau menelepon ku. Ada apa? " ucap yang diseberang sana
"temani aku untuk berjalan jalan atau apapun" jelasnya
"lebih baik kau sendiri, Hwang. Aku juga sibuk kau tahu? "
"tidak ada yang peduli denganmu tahu. Ah sudahlah, apa hari ini aku ada jadwal? " tanya Hyunjin
"ada. Sore ini ada acara talkshow yang harus kau datangi bersama Ryujin " jawabnya
"ish. Yasudah " ucap Hyunjin terakhir sebelum ia menutupnya sepihak
Daripada ia tak jelas seperti ini lebih baik ia cepat cepat bersiap untuk acara nanti sore. Walaupun ini masih siang. Tak apa lah daripada ia dirumah melihat perang dunia ke 3.
Tak terasa, hari sudah mulai sore. Sudah saatnya acara tersebut dimulai. Hyunjin saat ini sedang bersiap diruang tunggunya bersama Chan. Orang itu baru terlihat saat ia sampai ditempat syuting. Seharian ah tidak dua harian kemarin ia tak melihatnya.
"lebih baik kau bersiap, Hwang daripada kau bermain handphonemu itu terus menerus " ucap Chan yang melihat Hyunjin tak henti hentinya dengan handphonenya
Tiba tiba, seseorang masuk kedalam ruangan mereka. Orang itu adalah Ryujin. Ia yang melihat Hyunjin sedang duduk di sofa pun ikut menyusul dan duduk disampingnya.
"Hyunjin, nanti malam kau mau tidak? " tawarnya
"boleh saja " balas Hyunjin yang menerima tawaran Ryujin
Chan tak habis pikir dengan Hyunjin. Sungguh. Entah apa gunanya lagi ia bekerja padanya?
"acara akan dimulai 2 menit lagi " ucap salah satu staff dari luar ruangan
"bersiaplah, Hwang " ucap Chan.
Acara pun dimulai. Acara talkshow malam hari. Studio hari ini penuh karena banyaknya penonton yang datang. Ya, akibat Hyunjin dan Ryujin. Sebenarnya, mereka disini juga untuk promosi drama mereka juga.
Acara pun berjalan seiringnya berjalannya waktu. Tiba disegmen tanya pertanyaan dengan fans. Pertanyaan tersebut dipilih satu yang paling menarik dimedia sosial akun talkshow tersebut.
Sang host pun membacakan pertanyaan yang ditanya oleh penonton dirumah.
"kalian kan sudah terlihat bersama lama sejak drama ini dimulai, apakah kalian tak merasakan adanya perasaan yang beda antara kalian? " ucap sang pembawa acara tersebut dan setelah itu ia menatap ke kedua insan tersebut
MAID • HYUNJEONG
Hari ini rencananya Chan, sang ayah kandung yang baru diketahui akan membawa Jeongin dan Seungmin keluar negeri untuk berobat sang ibu. Jeongin belum tahu kemana. Tapi, Jeongin ingin ikut dan memulai kehidupan baru disana. Siapa tahu ia lebih beruntung.
Jeongin saat ini sudah berada di dalam pesawat bersama sang ibu. Penyakit Seungmin belum begitu parah. Ia masih dapat melakukan hal hal seperti biasa. Tapi karena Jeongin hanya tinggal berdua dengan sang ibu, jadinya ia mempercayakan ibunya pada rumah sakit.
"kau siap untuk membuka lembar baru? " ucap Chan yang duduk disampingnya
Ia baru ada bersama dengan Jeongin dan Seungmin hari ini. Karena kemarin ia sedang bersama Hyunjin.
"eum " ucap Jeongin sambil menganggukkan kepalanya
"sekarang lebih baik kau beristirahat saja. Perjalanan masih lama" ucapnya
Posisi tempat duduk mereka adalah Jeongin yang dijendela. Sedangkan Seungmin ditengah dan Chan disampingnya. Sebenarnya Chan bisa saja membelikan tiket pesawat kelas atas. Mungkin ia juga bisa membeli pesawat ini. Tapi apa daya, Seungmin menolak. Ia bilang terlalu membuang buang duit.
Perjalanan yang dilalui oleh keluarga kecil ini cukup lama. Sesampainya ia dikota kelahiran Chan, langit sudah gelap menandakan hari sudah malam. Sekarang mereka sudah sampai. Tadi dipesawat Seungmin sempat tertidur dipundak Chan yang menbuat Seungmin menghindar terus dari Chan. Ia malu. Hanya itu alasannya. Sedangkan Chan hanya terkekeh melihat Seungmin yang dari dahulu tak pernah berubah. Apalah daya Jeongin hanya menjadi nyamuk.
"sekarang kita sudah sampai di Australia, dan karena sudah malam, lebih baik kita segera pergi kerumah " jelas Chan yang membuat kening Jeongin berkerut
"rumah siapa? " tanyanya bingung
"tentu saja rumahku, anak kecil " jawabnya sambil mengacak surai Jeongin
"aku bukan anak kecil tahu " ucap Jeongin sambil mengerucutkan bibirnya yang membuatnya terlihat imut.
"lebih baik kita cepat, karena hari sudah malam. Jeje, harus segera tidur " ucap Seungmin yang membuat Jeongin terlihat seperti anak kecil dimatanya
"Jeje kesel ah kalau begitu " ucapnya dengan raut wajah yang masih sama
"enggak kok, enggak. Ayo " ajak Chan
Mereka melakukan perjalanan dengan mobil. Mobil Chan. Ia meminta supir pribadinya untuk menjemputnya. Jeongin dan Seungmin bahkan terkejut saat mengetahui bahwa Chan sekaya itu. Tapi mengapa ia lebih memilih menjadi seorang manajer artis? . Entahlah hanya Tuhan dan Chan sendiri yang tahu jawabannya.
TBC
Stay Strong, Ikonic ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MAID • HYUNJEONG
أدب الهواة[ ✔] H Y U N J E O N G A R E A Belum bisa bikin summary. Jadi kalau penasaran baca aja deh. 1 - #스트레이키즈(2019/06/23)(2020/01/20) 6 - #hyunin (2020/10/04)