Chapter 10

5.6K 916 39
                                    

Tika dan Sagi memasuki aula pernikahan, yang langsung disambut tatapan kaget dari para tamu undangan sekaligus Pangeran Taehyung.

"Tika...?"

Tika melilitkan belalainya pada lengan kanan Pangeran, sementara Sagi terus berlari mencari keberadaan Talullah.

Raja Shawn berusaha memanggil pengawal, namun Pangeran Taehyung justru berlari mengikuti petunjuk Tika.

|

"Lepaskan!" Jungkook berusaha meronta dari tarikan pengawal tersebut.

Belum sempat menjawab, Pangeran Taehyung datang dan segera memerintah sang Pengawal, "lepaskan dia!"

"T-tapi Pangeranㅡ"

"Aku menikahi Pangeran Jihoon agar kalian membebaskan Jungkook!"

Jungkook merasa kedua pipinya merona samar dan tersenyum tipis, "ahㅡjadi itu alasannya." Batin Jungkook.

"Apa yang kau maksud, Pangeran? Jelas-jelas dia dan teman-temannya yang membawa penyakit dan menulari hewan-hewan di kerajaan!" ujar Ratu Jisoo dengan senyum sinisnya.

Jungkook yang mendengar itu menggelang tidak setuju, "bukan! Bukan aku yang membawa penyakit-penyakit itu! Ada seseorang yang menabur racun ke dalam makanan-makanan hewan disini."

Ratu Jisoo bergerak kikuk dan melirik Raja Shawn serta Ratu Camilla yang mulai tertarik dengan arah pembicaraan Jungkook.

"Aku bisa menyembuhkan mereka semua jika kalian memperbolehkannya."

"Omong kosong!" Sergah Ratu Jisoo.

Belum sempat menjawab, suara khas Talullah terdengar dan sosok monyet putih kesayangan Ratu Camilla tersebut berlari dan memeluk Jungkook.

"Terima kasih, Jungie!" bisik Talullah.

"Tallulah!" Talullah menoleh dan mendekati Ratu Camilla. Monyet putih tersebut memeluk majikannya.

"Mungkin kita harus mempercayai Jungkook," ucap Ratu Camilla.

Raja Shawn menyatukan alisnya, "jika Jungkook tidak bersalah, lalu siapa pelakunya?"

Jungkook mendengar cuitan kecil dari Lilo, "Ratu Jisoo!" seru Jungkook.

"Hahaha j-jangan bercanda." Ratu Jisoo tertawa kikuk; berusaha menetralkan perasaan gugupnya.

"Jika tidak keberatan, mengapa Anda tidak mencicipi kue ini, Yang Mulia?"

Ratu Jisoo semakin panik saat Pangeran Taehyung menyodorkan potongan kue basah ke hadapannya.

Belum sampai kue tersebut masuk ke mulutnya, Ratu Jisoo tiba-tiba menyahut, "bagaimana aku bisa yakin kau tidak memasukkan apapun ke dalamnya?!"






"Dia tidak akan melakukan itu, Bu."

Ratu Jisoo menoleh tidak percaya akan pembelaan dari putra satu-satunya. Bagaimana bisa anak yang sangat Ia percaya ikut memojokkannya juga?

"Kau menyuruhku untuk tidak memakan apapun, bukankah itu bukti bahwa kau menaruh sesuatu kedalam makanan itu, Bu?"

Ratu Jisoo yang merasa bahwa kebusukannya telah terbongkar, memilih berlari pergi keluar dari greenhouse. Pangeran Taehyung dan Jungkook yang melihat ikut berlari. Ratu Jisoo menaiki salah satu kereta kencana yang ada, diikuti Pangeran Taehyung yang sempat memegang salah satu besi dan bergelayut disamping pintu kereta tersebut.

Di belakang, Jungkook menaiki tubuh Tika dan mengikuti arah Ratu Jisoo pergi.



Kereta kencana tersebut berlari dengan kencang menyusuri jembatan perbatasan kerajaan Apollonia. Taehyung melihat dengan panik ada tiga gadis yang sedang berbincang. Ketiga gadis tersebut berhasil mengelak, namun salah satu dari mereka terlempar ke sisi jembatan.

Pangeran Taehyung sebagai seorang lelaki sekaligus putra sulung kerajaan Apollonia, memilih turun dan menolong gadis tersebut.



"Kau tidak apa-apa?"

Gadis tersebut menerima uluran tangan Taehyung dan tersenyum senang. "Tidak apa-apa, Yang Mulia."




Di lain sisi, pergerakan Tika semakin melambat saat dirasa tenaganya sudah semakin terkuras.

"A-aku tidak bisa mengejarnya, Jung."

Jungkook berusaha mencari solusi lain. Netranya berhenti pada ranting pohon di depan sana.

"Bertahan sebentar lagi, Tika."


Jungkook mematahkan ranting pohon diatas kepalanya dan memfokuskan pandangannya pada roda kereta kencana yang ditumpangi Ratu Jisoo.



"Fokus, Jungkook, fokus."

Jungkook melempar ranting tersebut tepat mengenai sela-sela roda kereta sasarannya. Kereta tersebut berhenti secara paksa, hingga pengemudinya terlempar begitu saja.






Jungkook dan Tika tersenyum senang saat melihat Ratu Jisoo menggeram marah saat mendarat di kandang babi yang kotor dan bau.




●○●

"Maafkan kami yang sudah berbuat jahat padamu, Jungkook."

Jungkook hanya mengangguk pelan, "tidak apa-apa yang mulia. Senang bisa membantu."



Pangeran Taehyung yang berdiri cukup jauh memperhatikan bagaimana cantiknya Jungkook dengan pipi merona alami, mata bulat penuh binar, serta kulit seputih susunya.

"Aku harap bisa secepatnya bertemu Daniel, sama seperti kau yang sudah kembali bertemu Jungkook."

Taehyung sedikit membalik badannya mendengar suara halus Pangeran Jihoon. "Dia pasti akan menjadi lelaki yang sangat beruntung." Pangeran Jihoon terkekeh malu mendengar penuturan Taehyung.







"Mereka adalah pasangan yang sempurna."

Jungkook berbalik dan melangkah dengan perasaan sedih. Hatinya terasa sakit saat menyadari kisah cintanya berakhir buruk.

"Tapi Pangeran berjalan kearahmu, Jung!"

Jungkook berbalik mendengar penuturan Tika. Dilihatnya Taehyung mendekat dan menyodorkan tangan kanannya, "hiduplah bersama denganku, Jungkook."


"A-aku tidak bisa. Pangeran Jihoonㅡ"

"ㅡdia ingin kita bahagia."

Jungkook menatap Pangeran Jihoon yang tersenyum kecil dan mengangguk.


Jungkook menatap tak percaya sosok Pangeran di hadapannya. Perutnya seakan dipenuhi bunga-bunga yang berterbangan.

"Jungㅡ"

Taehyung mengenggam tangan Jungkook lembut.
























"ㅡmaukah kau menikah denganku?"















***


Epilog soon! <3

The Island Prince | taekook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang