Menyebalkan

138 12 0
                                    

Aku sangat terkejut dengan ucapan Amar yang begitu kasar dihadapanku. Amar yang Aku kira adalah Amar yang baik dan sopan. Mungkin itu hanya pengandaianku saja terhadap Amar, tapi tidak didunia nyata.

Saat diperjalanan menuju sekolah. Aku hanya terdiam memikirkan ucapan Amar yang menyakitkan.
Sesaimpanya disekolah Aku langsung bergegas meninggalkan Amar dan berlari menuju kelas.

Kelasku tidak jauh dari parkiran motor, sedangkan Amar harus menuju kelantai 3 dengan kondisi kaki Amar yang masih harus menggunakan tongkat. Aku merasa kesal terhadap Amar. Tugasku mengantarnya sudah selesai.

Saat kutengok kebelakang, ternyata Amar sudah ditolong berjalan dengan beberapa siswa laki-laki.

Suasana kelas yang ricuh membuatku malas berbicara atau berbincang pada teman-temanku. Hingga Uli datang menanyakan sesuatu padaku.

Uli: "Eci lo tau nggak?"

Eci: "Tau apaan?" jawabku dengan kesal

Uli: "ishhh jutek banget sih, katanya mau ada guru produktif baru buat kejuruan analis loh"

Eci: "hah serius lo? Lo nggak lagi boongkan?"

Uli : "kapan sih gua pernah boong ke lo, lagian gua inikan sahabat lo"

Eci : "hmmm iya juga sih, 'apa jangan-jangan Amar itu gurunya,mampus deh lo ciiiii. Malaikat pencabut nyawa lo datang lagi' ucapku dalam hati

Bel masukpun berbunyi, proses belajar mengajar dimulai. Guru mata pelajaran pertama tidak hadir, alhasil kami hanya diberi tugas untuk mencatat rangkuman materi yang diberikan oleh sang guru. Suasana kelas yang makin ricuh ditambah ricuh dengan tidak adanya kehadiran sang guru.

Kelas semakin berantakan, sebagian siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan dan lebih memilih sarapan pagi, bermain bahkan duduk-duduk diatas meja hingga bernyanyi-nyanyi yang tidak jelas. Setelah 1 jam berlalu ternyata seseorang yang sangat tidak ingin kulihat datang.

Amar: " ini kelas 11 Analis ya?"

Suasana kelas yang tadinya ramai sontak hening seketika melihat sosok Amar yang berada didepan pintu kelas. Temanku yang sedang sarapanpun sontak membereskan makananya dan temanku yang duduk-duduk diatas mejapun sontak melompat kelantai hingga terjatuh karna terkaget.

Murid-murid: "iya pak"

Amarpun masuk kedalam kelas

Amar: "Asalamualaikum wr.wb"

Murid-murid: "waalaikumsalam wr,wb, oh iya pak maaf sebelumnya ini masih jadwal mata pelajaran PPKN pak Anto ,bapak ini siapah ya?"

Amar: "saya paham, sebelumnya perkenalkan nama saya Amar Akbar. Disini saya akan memajukan jadwal pelajaran saya, mengingat pak Anto tidak hadir. Jadi saya akan memakai jam pelajaranya sementara dan memulai proses belajar mengajar. Saya disini akan menggantikan posisi Pak wido untuk mengajar pelajaran produktif kalian. Dimulai dari mata pelajaran Hematologi,Imunologi dan Bakteriologi, baik apa ada pertanyaan dari kalian?"

Uli: "tuhkan benerkan Ci kata gua, bakal ada guru baru yang dateng. " Tanya uli kepadaku

Eci: "Mampus gua, dugaan gua benerkan", 'Eci lo bener-bener salah nabrak orang,lo bakal mati!,mati! hari ini juga' rintihku dalam hati

Uli: "lo kenal sama guru itu ci?"

Eci: "ceritanya panjang, nanti aja gua ceritain semua ke lo" ucapku dengan nada yang pelan

Citra: "hmm pak bapak kok ganteng banget sih, usia bapak berapa? Trus bapak tinggal dimana? Trus bapak jomblo atau udah nikah?" tanya citra secara spontan

SEKASA(SEbuah Kisah terbiASA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang