Tangisan

30 9 1
                                    

   Saat ini Agatha tengah berjalan di sepanjang koridor kelas yang mungkin sedang ramai.
"Hai Tha"sapa seorang gadis yang memakai seragam sekolah yang sama dengan Agatha.
"Eh Monic hai"
"Kamu sendiri aja nih, nggak bareng Sherly"
"Iya"
"Oh iya kamu sama Sherly kan nggak sama sesinya"
"Nah tahu masih nanya"Monica hanya terkekeh pelan.
"Ya elah cuma bercanda gitu aja serius ketularan Sherly nih"
"Masuk yuk"
"Yuk"
"Mon bahagia aja hari sudah baca buku belum"
"Santai aja Tha lagian cuma simulasi nggak masuk raport"
"Kalau masuk gimana?terus hari ini bahasa Inggris loh"
"Bahasa Inggris doang"
"Yah ngeremehin kemarin saja kamu nanya aku apa arti reptil"
"Yah kemarin itu aku lupa lagian gini gini aku pernah tinggal di Inggris satu tahun"pamer Monica.
"Kapan?"
"Waktu umur 3 tahun"
"Umur 3 tahun kali kamu ingat , sudahlah kita langsung ke ruang ujian daripada ngomong mulu"
   Dilain tempat Sherly dan ibunya sedang menuju ke sebuah butik menggunakan mobil yang dikendarai oleh supir pribadi.Akhirnya mereka sampai di butik.
"Assalamualaikum bibi Kayla"
"Wa'alaikumussalam Nn.Sherly"
"Bi aku ke ruang desain pakaian mau kasih desain buatan ku"
"Iya non"
Nggak papa kali ya aku tinggal sebentar lagipula mama biasanya nggak nanya nanya masalah buku kehadiran aku untuk mewakili acar mingguan butik.
"Eh ada Nn.Sherly"
"Ini tante desain yang baru aku buat maaf ya Sherly sudah lama tidak ke sini"Sherly biasa memanggil tante kepada pegawainya.
"Nggak papa non "
"Maaf ya kalau mungkin menyulitkan kalian dengan mengirim desain-desain lewat email"
"Nggak papa kali non kami ngerti non lagi sibuk"Sherly tersenyum karena para pegawainya mengerti.
"Sherly!"sang punya nama terperanjat kaget termasuk para pegawai di ruangan itu pun juga ikut kaget.
"Ikut mama sebentar"
"Iya ma"
Sherly mengikuti mamanya ke sebuah ruangan yang tanpak tenang yang ada di butik itu ruangan khusus yang tidak sembarang orang ke sana.
"Sherly duduk"kini nada Veronica sudah tidak terlalu tinggi.
"...."
"Sherly kamu ngapain saja selama ini"
"Kok nanya gitu ma"
"Mama sudah tahu yang kamu lakukan"mata Sherly langsung terbalalak.
"KAMU ITU TIDAK BERTANGGUNG JAWAB! DIKASIH KEPERCAYAAN MALAH GINI"
Apa bibi Kayla yang kasih tahu tapi nggak mungkin kan bibi Kayla kan sudah janji sama aku nggak bilang-bilang sama mama.
"Bukan bibi Kayla yang kasih tahu mama tetapi Hani"
Mama ini wali ya bisa baca pikiran aku eh tapi siapa Hani.
"SELAMA INI KAMU SIBUK KE MANA pegawai nggak di gaji kerja mereka nggak di perhatikan mereka complain lagi sama mama gaji bulan ini belum di bayar"
Hah dasar pegawai bermuka dua tadi sama aku pura-pura maklumi keadaan lagian baru telat sehari nggak mungkin kali aku menelantarkan mereka eh rupa rupanya komplain emang manusia.(ingat mba anda juga manusia yang penuh dosa)
"Sherly !jawab mama"
"I..ya ma"
"Orang tua nanya di jawab jangan iya iya aja!"
"Yah aku lagi sibuk di sekolah"
"Sibuk sekolah saja sih masa urusan kamu terbengkalai coba lihat mama mama lebih sibuk dari kamu ngurus 10 bisnis sekaligus mama bisa"
"Yah sekarang itu makin padat jadwalnya mah bahkan hari libur di suruh les"Sherly hanya menunduk
"Kenapa nggak bilang mama"
"Yah kali mama peduli Minggu lalu aku nelpon mama mau bilang masalah ini nggak di angkat dan mama baru pulang kemarin"
"Dan sekarang kenapa cuma aku yang di salahin !"
Sherly ingin keluar dari ruangan itu dengan berkaca-kaca.Tiba-tiba tangannya di tarik mamanya.
"Maafin mama,mama yang salah seharusnya mama angkat telpon kamu"kini dia memeluk tubuh anaknya.
"Mama jangan terlalu sibuk dong aku pengen sering-sering sama mama"
"Iya mama akan usahain"
"Janji jangan jadi papa yang cuma pulang pas lebaran"
"Iya mama janji dan mama bakal suruh orang buat ngurusin butik sementara"
"Makasih ma"
"Sekarang mau kan maafin mama"
"Nggak"
"Kenapa?"
"Mama tepatin dulu janjinya"
"Iya iya"
Untuk anak sendiri kalau anak orang yah kali buat apa minta maaf .lagian juga harus sabar entar nih anak hilang kabur dari rumah habis kena marah ya kali aku tambah ribet ngurusnya.
"Sudah berangkat ke sekolah lagi sudah jam 9:30 entar terlambat"
Yah Sherly sudah memakai seragam sekolah jadi tinggal langsung berangkat.
"Hapus dulu air matanya mama nggak mau punya anak yang kelihatan lemah di hadapan umum"
"Aku berangkat dulu"Sherly mencium punggung tangan Veronica.
"Dah mama assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
Veronica hanya menatapi kepergian anaknya.
"Susah juga ya ngurus anak kalau karyawan kan punya salah mudah tinggal langsung pecat kalau ini mah sulit urusannya"


Maaf ya kalau mungkin ceritanya kurang menarik atau kurang nyambung tapi maklum lah masih pemula😩 tolong hargain ya karya saya.sebenarnya saya juga rasa nggak percaya diri tetapi saya mencoba mengembangkan yang ada dalam khayalan saya supaya khayalan saya bermanfaat paling tidak menghibur kalian karena saya lebih sering berkhayal.

Tolong kasih coment juga apa kekurangan cerita ini biar saya bisa introspeksi diri dan tambah berkembang lagi tapi kata-katanya jangan kasar ya soalnya saya orang nya sensitif 😆😅

persahabatan dan perjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang