Chapter | VII

78 11 8
                                    

Aku merutuki kebodohanku sendiri. Bisa-bisanya aku tidak tahu kalau Hwang alergi dengan nasi goreng. Yeah...dia sampai pingsan dan kejang-kejang akibat kebodohanku.

Ku alihkan pandangan kepada Hwang yang terbaring di bankar UKS. Wajahnya pucat pasi. Lucu memang, baru pertama kali ini aku menemui manusia dengan alergi yang aneh. Atau mungkin aku saja yang baru tahu kalau seseorang bisa alergi nasi goreng.

Aku akan memakannya nanti. Terimakasih banyak

Aku senang, Hwang bersedia memakan nasi goreng buatanku.

"Bisakah kau makan sesuap saja sekarang? Kau bisa memakan sisanya nanti saat jam istirahat. Aku sangat ingin melihatmu memakan bekal ini," bujukku padanya. Sedikit memaksa memang, tapi aku benar- benar ingin melihatnya.

Hwang hanya tersenyum. Lalu ia membuka bekal dariku. Jantungku menambah frekuensi detakkannya. Semakin gugup.

Lalu Hwang mulai menyuap nasi goreng yang aku berikan.

Aku melihat wajahnya berubah pucat seketika.

Ada apa ini?

Setelahnya aku melihat Hwang kejang-kejang dan pingsan

"Hwang! Siapapun tolong bawa dia ke UKS! Tolong!"

Aghhh...aku memang bodoh. Bagaimana mungkin aku seceroboh ini.

"Kau sudah bangun,Hwang?"

Aku melihat Hwang mengerjapkan matanya. Ia mulai mengedarkan pandangannya ke sana dan ke sini.

"Beristirahatlah, Hwang. Aku minta maaf atas kesalahanku yang fatal. Sekali lagi aku minta maaf...." lirihku padanya.

Hwang hanya tersenyum. Bibirnya pucat. Sesakit itukah yang ia rasakan?

Seandainya ia bisa bicara, aku teramat ingin mendengar suara marahnya padaku.

"Apa kau baik-baik saja, sekarang? Aku harap kau bisa memaafkan ku," ucapku padanya.

Ia hanya mengangguk dan tersenyum.

"Apa kau ingin mengatakan sesuatu? Aku membawakan bukumu." Aku memberikan buku tulis padanya, yang sengaja aku bawa agar dia bisa memarahiku.

Diambilnya buku yang aku sodorkan, lalu ia mulai menulis sesuatu.

Aku baik-baik saja. Apa kau begitu khawatir? Harusnya kau pergi ke kelas dan belajar. Jangan khawatir tentangku. Semua akan baik-baik saja

"Tapi aku sudah melakukan kesalahan yang fatal. Tak apa jika aku harus menemanimu di sini. Lagipula, pelajaran sedang kosong sekarang. Guru-guru sedang rapat."

Lalu ia menulis sesuatu lagi...

Ini bukan kesalahanmu, kau tidak tahu masalah alergiku. Tidak masalah, aku sudah memaafkanmu.

"Hanin! Bisakah kita bicara sebentar?"

Aku menoleh ke sumber suara. Ada Brisia di ambang pintu.

"Terimakasih, Hwang. Kau baik sekali. Aku akan kembali sebentar lagi. Tunggu,"

Aku mulai beranjak dari sana dan pergi menemui Brisia.

______________________________________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boyfriend is A Speech Impaired | feat . Hwang Hyunjin✔ [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang