Bagian EMPAT

11 8 0
                                    

MOHON MAAF UNTUK TYPO.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Satu jam pelajaran Bu Ruki yang dilakukan Angkasa hanya menatap jendela. Sesekali melihat papan dan menghadap ke depan, namun tetap tak mendengarkan mendengarkan BuRuk. Namun pikirannya tetap ke Tata. Rasa bersalahnya belum menghilang dari pikirannya. Untung saja BuRuk adalah guru yang sabar. Walaupun namanya BuRuk, beliau adalah guru yang bisa mengerti muridnya.

Sebenarnya dari tadi BuRuk juga memperhatikan Angkasa yang tak fokus ke pelajarannya. BuRuk mengklaim Angkasa banyak pikiran, sehingga membiarkan saja.

Akhirnya bel kelas berbunyi. Tandanya sudah waktunya pergantian jam. BuRuk segera berpamitan kepada murid 11 IPA 2. Belum sempat BuRuk pergi meninggalkan kelas, Galaksi mencoba menggodanya untuk mengulur waktu. Karena setelah jam BuRuk adalah waktunya BuRik, si killer nomor 2. Walaupun tak se killer bu Sukma, Si guru Biologi, namun nyatanya BuRuk lebih nyegerin dibanding BuRik, nobokis. "Bu Ruki mau pergi kemana? " tanya Galaksi basa basi.

"Kemana aja asal ngak ketemu kamu lagi, " jawab BuRuk. Rupanya BuRuk sudah tau kalau Galaksi ingin mengulur waktu. Langsung saja BuRuk pergi meninggalkan kelas, tanpa perduli dengan ocehan Galaksi.

"Yah, gagal deh gue. Males banget liat mukanya BuRik, ya ngak Bin, " ujar Galaksi. Namun Bintang hanya fokus memainkan game dibawah meja. Rupanya Bintang tak memperhatikan saat pelajaran BuRuk tadi.

"Yaelah nih anak. Mentang mentang udah pinter.  Mentang-mentang gurunya sabar. Mentang - mentang anak pemilik sekolah malah seenak jidat. " batin Galaksi

"Ya elah ngelamun mulu nih mas. Mikirin apa sih, " Galaksi yang mendengar apa yang baru saja diucapkan Anta langsung menghadap ke belakang untuk nimbrung. Memang posisi bangku Angkasa dan Antariksa dibelakang Bintang dan Galaksi.

"Pasti mikirin si Tata. Gue aja kalo jadi Angkasa pasti mikirin dia mulu. Cantik banget, mulus, putih pula. " sahut Galaksi Antusias.

"Lo ngak nyesel apa nyakitin anak orang. Emang lo ngak cinta ama dia? " tanya Antariksa

"Kalo aja dia mau sama gue, gue jadiin selingkuhan nomor 2. Soalnya yang nomor satu itu yag sexy. Tapi walaupun selingkuhan, gue tetep adil. Dia bakalan bahagia. Tapi nyatanya dia tergila - gila sama lo. " kata Galaksi sambil menunjuk Angkasa.

Angkasa lalu menghembuskan nafas panjang. "Kalian tau sendiri kan gue itu kayak gimana. Gue bukan lo yang asik sama orang, " sembari menunjuk Anta. "Dan gue juga buka lo, yang bisa bikin orang tertawa, " berganti menunjuk Galaksi. Gue ngak mau Tata sama gue. Bukannya bahagia, tapi mungkin nanti dia tambah sengsara. Gue nyakitin dia supaya dia ngejauh. Tapi dia ngak mau nyerah juga. Untuk sekarang gue ngak mau deket cewek manapun, " ujar Angkasa lalu pergi meninggalkan kelas. Untung saja ada kabar bahagia, kalau BuRik tidak bisa mengajar karena ada keperluan dengan kepala sekolah. Akhirnya kelas Bintang jamkos.

Setelah mendengar yang diucapkan Angkasa. Anta dan Galaksi hanya bisa menelan ludah mereka sendiri.

*BBL*

Rupanya kelas Nana juga dikaruniai jamkos.  Sekarang kelas 11 IPA 1 adalah waktunya BuSuk. Namun BuSuk rupanya juga sedang ada urusan bersama Kepala Sekolah seperti BuRik. Di dalam kelas, banyak anak laki - laki yang bermain game di layar ponselnya. Dan tak sedikit juga anak perempuan yang bergosip ria. Bahkan ada yang membahas persoalan kejadian Tata tadi. Sisanya sedang belajar dan mengerjakan tugas pelajaran lain.

"Lo tau ngak, tadi gue udah bejek - bejek si Angkasa. Udah gue sumpahin. Udah gue kutuk. Udah gue ancem klo sampek nyakitin Tata lagi, langsung gue habisin dia, " Yaya bercerita sangat antusias ke Lala. Karena Lala sedang tidak berada di TKP tadi. Lala yang mendengar setiap perkataan Yaya, mengangguk antusias, menanggapi setiap perkataan Yaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BBLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang