Bagian SATU

54 10 12
                                    

Tak terasa tidur selama 8 jam hanya seperti tidur 80 menit. Hal itu yang dirasakan Bulan (Nana). Jam dindingnya sudah menunjukkan pukul 06.00. Tentunya menjadi anak pintar membuatnya tak bisa bangun kesiangan.

Ia segera bangun. Tak ada yang akan membangunkannya. Mami ataupun papinya pasti sedang sibuk untuk mengurus  perusahaan.

Untung saja Nana anak yang pengertian. Ia tau bahwa orangtuanya bekerja untuknya. Untuk kebutuhanya dan untuk masa depannya nanti.

Ia hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk ritual mandinya. Lalu beranjak menuruni tangga untuk berangkat sekolah. Tak lupa untuk sarapan bersama keluarganya. Walaupun orang tuanya gila pekerjaan. Tapi keluarganya bisa dibilang harmonis. Nana sendiri tak pernah kekurangan kasih sayang orang tuanya.

"Pagi mami, pagi papi, " sapa Nana pada ortunyayang sedang sarapan dimeja makan dan masih juga sibuk dengan pekerjaannya.

"Pagi sayang. " sapa balik Zalfa dan Ganza bergantian lalu memberhentikan aktivitasnya untuk fokus sarapan.

"Hari ini kamu naik mobil sendiri ya, pak Tomo lagi pulang kampung, anaknya sakit, " ujar Zalfa sedangkan Nana hanya ber oh ria.

"Yaudah, kalau begitu aku berangkat ya. " ucap Nana. Setelah selesai sarapan dan berpamitan pada ortunya tak lupa bersaliman, ia langsung menuju parkiran untuk naik mobilnya.

Saat keluar pagar ia tak sengaja melihat Bintang menaiki montor dengan jaket hitam dan helm fullface nya. Pasti kalau sampai sekolah semua kaum hawa menjerit melihat Bintang.

Tapi Nana tak perduli. Toh dia melihat Bintang setiap hatinya karena mereka tetangga.

*BBL*

Setelah sampai di sekolah. Nana langsung menuju kelasnya yaitu 11 IPA1. Ia langsung disambut oleh 3 kawannya. Padahal biasnya ia yang always datang awal. Hari ini ia melihat kelasnya mulai ramai. Mungkin karena hampir telat. Semua ini karena ia menaiki mobilnya dengan kecepatan 20 km/jam.


"Tumben agak siangan Na? " tanya Lala.

"Gara-gara supir pulkam, jadi harus naik mobil sendiri deh" jawab Nana.

"Palingan naik mobil kayak nglesot," sahut Tata.

"Apaan sih ta, lo tu ya kalau ngomong tuh suka bener. " ucap Nana dengan cengengesan.

"Let's kill this love rompompompompompompompon, " teriak Yaya sembari melihat laptopnya.

"Berisik tau ngak, " ucap Lala

"Apaan sih, dari pada kalian ngomongin hal gape, " ucap Yaya

"Syirik ae lo, " sahut Tata

"Gape apaan?" tanya Nana

"Gak penting, " jawab Yaya sambil menekankan setiap katanya.

"Daripada situ, gaje. " sahut Tata

"Gaje apa." elak Yaya

"Gak jelas, " jawab Tata dengan menekankan setiap katanya, menirukan seperti Yaya tadi.

"Gak jelas gimana coba. Tadikan gue udah sampe teriak nyanyiin lagunya BlekPing. Masa kurang jelas sih. " ujar Yaya

"Bodo. "

"Bodo. "

"Bodo. "

Tiba tiba kelas menjadi sepi dan hening karena kedatangan guru Matematika. Namanya Bu Rika. Biasa dipanggil Burik. Guru yang lumayan killer. Tapi urutanya masih nomor 2.

BBLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang