Sampai tiga hari berlalu, Dera berubah. Jadi lebih banyak diam, mager, macet makan, dan suka blak-blakan.
Leon tau dia sedang marah. Tapi tidak mengerti alasannya. Sekelas juga ujung-ujungnya jadi korban. Bahkan ketika mereka hanya menanyakan tugas, Dera menjawab kasar dan langsung keluar kelas begitu saja.
Seperti saat ini. Cewek itu baru saja pergi. Leon tidak berminat mengerjarnya. Sudah berulang kali ia lakukan tapi tidak pernah digubris. Jadinya Leon kesal sendiri.
"PMS kali. " Alex menyeletuk.
"Diem. " timbrung Febi. Karna suasana kelas masih hening-heningnya.
"Kenapa sih? " Brian yang duduk di belakang Leon berbisik pada cowok itu.
Leon menoleh ke belakang, "Udah kayak gitu berhari-hari. "
"Lo apain? "
Leon mengangkat bahu acuh. Kembali fokus pada bukunya. Barusan ada tugas lagi. Disuruh kerja dan dikumpul saat bel istirahat nanti.
Leon melirik meja Dera. Cewek itu sama sekali belum mengisi kertas kosongnya. Main pergi begitu saja.
Melongos, Leon menarik kertas kosong tersebut dan mengerjakannya.
****
"Welcome back R-people! Hari ini gue bakalan mukbang sama sahabat gue paling ganteng se-kampungnya...... "
Valen menggeleng prihatin. Melihat manusia jaman now yang sedang tampil sebagus mungkin di depan kamera.
Rehan dan Anjas. Kali ini mereka lagi akur. Mau buat challenge bersama. Rehan yang mengajaknya.
Kali ini apa? Biasanya orang kalau mukbang kebanyakan mie pedas, samyang dari korea, mie khas malasya yang warna hitam itu, ayam geprek, nasi goreng, atau malah yang asem-aseman.
Dan biasanya orang kalau beli semangka pasti habisin isi dalamnya. Itu normal. Kalau yang nggak normal gak jauh-jauh, mengkin kulitnya doang.
Tapi mereka beda. Malah buang yang lain sisain biji. Kumpulin sampai banyak dan mukbang biji semangka itu sampai habis.
Valen hampir hilang akal melihat dua orang itu. Hampir merasa malu dengan statusnya sebagai sahabat mereka. Memilih mabar bersama Kevin sebelum cowok itu kembali pada bukunya.
Leon mendesah. Manatap ponsel untuk yang kesekian kali. Scrool roomchat dia dan Dera tanpa ada balasan dari cewek itu.
"Kenapa mendesah? " Valen bertanya. Dia sedikit terganggu dengan desahan Leon berulang kali.
"Biasa. " jawan Leon seadanya.
"Belum baikan? " Valen bertanya lagi. Masih fokus dengan PUBG-nya.
Membaringkan diri di atas sofa, Leon memilih meletakan ponselnya di atas meja dan membalikkan tubuh menghadap bahu sofa.
"Hm. " gumamnya.
"Valeeen!!! "
Tersentak, Valen memejamkan matanya jengah. Menoleh ke sumber suara. Sangat tidak asing. Rakyat base camp sudah kenal semua. Bahkan dari jauh sekalipun.
"Kamu dari mana aja aku cariin dari tadi sih?! " Sarah datang marah-marah. Menarik ponsel Valen kasar lalu duduk ngambek disamping cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROTECT √
Teen FictionTentang seorang Adhan Nathaleon Zevaro, sang pecandu melindungi miliknya -Aderlia Salsabila Pradipura yang sama sekali belum ia kenal seutuhnya. Dua sisi dalam satu tubuh yang sama. Ketika takdir menjadi satu-satunya alasan klise dari kenyataan tida...