PROTECT | 26. Makhluk Menyeramkan

16.2K 704 3
                                    

Lamborgini hitam metalic terlihat memarkir di parkiran bawah gedung besar milik Zvro's Group. Si pemilik dan anak lelakinya keluar dari mobil tersebut.

Beberapa bodyguard berjas hitam menunduk hormat pada atasan mereka. Angga Zevaro seperti biasa memberikan hawa dingin dengan gayanya yang maskulin. Di sampingnya Nathaleon Zevaro juga memberikan ekspresi yang sama.

Leon memakai celana dan jaket jins yang di dalamnya hanya ada kaos biasa. Papanya menyuruhnya untuk memakai jas, tapi Leon tidak suka.

Sedangkan Angga tetap berjas hitam. Tak lupa pula dasi yang terpasang rapi di lehernya. Angga berderap pelan memasuki gedung diikuti bodyguard dan Leon disampingnya.

"Sir, hotel yang berada di Bali di kabarkan kebakaran. Banyak korban yang sudah dipindahkan ke rumah sakit. Sedangkan korban meninggal sudah dipulangkan ke keluarga masing-masing walaupun masih ada sebagian yang belum diketahui identitasnya. Penyebab kebakaran belum diketahui, tapi Zvro's Group mendapatkan banyak artikel buruk karna kita yang bergerak lambat atas kejadian tersebut. " jelas Kirana panjang lebar. Wanita cantik itu berderap mengikuti langkah Angga.

"Kapan kebakaran itu terjadi? " tanya Angga tanpa menoleh. Kirana melihat kembali tablet bermerek gigitan apel di tangannya.

"Kemarin tepatnya pukul sebelas malam. "

Angga memekik seraya menoleh, "Aku yang memiliki hotel itu, kenapa lambat sekali mendapatkan berita? "

"Saya baru mengecek artikel-artikel ini Sir. Itupun baru di publish tadi siang. "

"Siapa yang ditugaskan memegang hotel itu? "

"Gerolade Poyeama. Zvro's Group sama sekali belum dihubungi olehnya. "

"Kau sudah hubungi mereka? "

"Sudah Saya hubungi tapi tidak ada yang merespon. "

Dahi Angga mengerut. "Apa jaringanku sekecil itu? "

"Entahlah Sir, tapi Saya sudah berusaha. "

Angga menatap lurus ke depan. Ekspresi kembali datar. Sedangkan Kirana tengah sibuk mencari lagi informasi mengenai kerjadian tersebut.

Sedangkan Leon, lelaki itu sama sekali tidak memperhatikan mereka. Namun bukan berarti tidak peduli, ia masih bisa menyimak dengan baik pembicaraan tersebut.

"Selesaikan masalah pertamamu nak. "

Kalimat jelas itu membuat Leon menoleh. Mengapa? Karna terselip kata 'nak' yang tidak mungkin diucapkan Angga pada sekretarisnya atau bodyguard-nya.

Leon memasang ekspresi meminta penjelasan. Angga pun menoleh. "Semoga berhasil. "

****

Angga sudah menduga. Tidak butuh waktu lama Leon memikirkan penyelesain masalah tadi. Angga sedari tadi duduk santai di kursi kebesarannya. Sedangkan Leon baru saja masuk dan duduk di sofa panjang depan mejanya.

Suasana hening. Angga menunggu ucapan pertama dari anaknya. Kirana yang duduk di sofa lain masih bersama tabletnya sedikit merinding dengan Papa anak ini.

"Pa? Aku hanya memberikan tanggapan dari sisiku sendiri. " Leon memecah keheningan.

Angga mengangguk mengaklumi, karna tidak sepantasnya anak yang baru duduk di kelas dua belas SMA diberi masalah seberat ini. Memang, dalam pandangan pelajaran SMA juga pasti ada, tapi masalah ini berhubungan dengan citra Zvro's Group. Dan tidak sembarang pemikiran bisa menghadapinya.

PROTECT √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang