maaf

49 5 0
                                    

Kau menjalma hujan
Turun perlahan dengan kenangan
"Diam! Aku tak bisa lagi menahan!"
Ayolah!
Perlahan tetesan itu.
Hari ini.
Kau mengucapkan itu.
Perpisahan dalam lisan mu.
Lalu, pelukis langit menambahkan satu warna. Kelabu rupanya.
Ku kira biru dan kuning di langit.
Perlahan tetesan itu.
Ku kira hujan.
Nyatanya,
Tetesan memenuhi pipi manis mu itu.
Ayolah!
Senyum manis mu itu
Berubah menjadi terbalik.

Pena Ku BerceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang