Pancaran Cahaya

Siapa?

Seketika situasi hening

.
.

"Wussssssssssshhhhhh"
Hanya terdengar angin yang menerpa diantara mereka.

Beberapa lama mereka ditempat yang sama dengan tangan yang hormat keBendera, tak ada kata-kata terucap dari bibirnya.

Hingga akhirnya,

"Aw, sakit ;( ", gumam Kirana pelan.
Ia merasa penat sudah lama berdiri tegak seperti tiang bendera di depannya.

"Lah, kamu itu udah cape. Mending istirahat ke UKS", sahut lelaki yang berada di sebrangnya.

"Hmm", hanya senyum yang dilontarkan Kirana. Ia sangat takut berbincang dengan lelaki tersebut, cemas kalau terjadi fitnah diantara mereka lagi.

.
Beberapa jam kemudian,
.

"Krrriiiingggggggg, Krrrrriiinnggggg", terdengar bunyi bel sekolah menandakan mereka bisa segera pulang ke rumah.

"Alhamdulillah", kata lelaki itu yang langsung menurunkan tangannya dari dekat kening ujung ke bawah serasa beban yang ia tempuh sudah berakhir.

Perlahan lelaki itu mendekati Kirana yang masih hormat kepada Bendera.

"Kamu Kirana Meisya kelas XII IPS 2, yang dulu ketika kecil dipanggil Euis ya?", lelaki itu mencoba bertanya dengan teliti kepada Kirana sekaligus mencoba meyakinkan bahwa lelaki itu sudah lama mengenalnya.

*
"Siapakah lelaki itu?, Mengapa dia bisa mengetahui namaku ketika kecil? Aduh, aku lupa lagi", gumamnya dalam hati sambil mengingat-ngingat akan masa kecilnya dengan siapa ia berteman.
*

"Hmm, iya", sahut Kirana singkat agar terhindar dari perbincangan panjang dengan lelaki itu. Padahal dalam batin Kirana banyak sekali pertanyaan terbesit dipikirannya muncul terus-menerus.

Lalu Kirana pergi dari lelaki itu bahkan ia lari menjauh ke kelasnya seakan akan ia lari dikejar anjing yang menggonggong.

.

Ketika sampai, keadaan kelas sudah kosong tidak ada lagi teman-temannya disana hanya ada satu tas coklat berada di atas meja.

Kirana langsung mengambil tasnya, dan ingin pulang kerumah untuk segera mengerjakan tugas yang tidak ia kerjakan kemarin. Batinnya serasa ditumpuk oleh rasa-rasa yang tak terduga. Aneh bin nyata, ia merasakan ada hal yang mengganjal ketika ia mengingat  lelaki tadi.

/Beginilah Kirana, ingatannya sangat lemah. Jikalau berpikirnya sampai menggunung, maka siap-siap saja ia akan stress. Beban baginya sangat rumit, itulah kenapa ia tidak selalu memikirkan uang. Seringkali uang berhamburan di dalam tas coklat kesayangannya yang ia simpan untuk tabungan harian. Tapi tak pernah terpakai\

Tak ingin berpikir panjang, ketika ia sampai di rumahnya. Langsung ia berhadapan dengan buku angka adalah tugas yang belum ia kerjakan kemarin.

Tapi ia baru sadar, bahwa tadi ia tidak masuk kelas dan ketinggalan pelajaran tetang tugas ini.
Kirana binggung, ia putuskan untuk rehat sejenak memandang dinding-dinding kamar yang dipenuhi dengan tempelan-tempelan kertas berisi kata-kata puisi yang dibuatnya dahulu.

Matanya memandang satu puisi cinta yang ia buat dulu. Kertasnya berwarna biru awan yang menandakan bahwa hatinya sedang melayang-layang kala itu. Di ujung kertas biru awan itu terdapat tulisan * To = Af 2013 *

"Lah Af? Siapa dia? Mengapa aku menulis puisi cinta? Begitu spesial kah dia bagiku? No, no, no.. (diam sejenak) Ah!! Mungkin saja dia sahabat karibku dulu, positif aja dulu", Kirana bingung dan ia berusaha husnuzon yang membuat lebih baik dirinya.

"Hmm, gimana tugas nii? ;( ", keluhnya dalam batin.
"Yaudah daripada aku ngelah ngeluh begini nggak bakalan selesai nanti. Aku kerjain aja nggak papa salah, yang penting kan usahanya", ia berusaha membujuk dirinya sendiri agar mengerjakan tugas kemarin.

|
| Siapa lelaki itu? dan Siapa itu Af?
| Apakah Kirana kenal dengan mereka?
| Ataukah mereka pernah singgah
| dihati Kirana yang cuek itu?
| Emang bisa ya guys?????????

   Mungkin saja. ^_^

|
|______________________________________________

BERSAMBUNG...

Jangan lupa ikuti keseruan kehidupan Kirana yang amburadul tapi berkesan guyss?!?!

-Guys, mohon dukungan kalian untuk vote, kritik dan saran atas segala kekurangan ;)

                   *Stay enjoy with me😊