9~ Bad Gift, Good Gift

346 48 29
                                    

       **


   Leeteuk memasukki kelasnya dan matanya bertemu pandang dengan Heechul yang juga tengah memandangnya. Tapi ia langsung mengalihkan pandangannya enggan terlalu lama bertatap wajah dengan sahabatnya ralat, mantan sahabatnya itu. Ia menuju tempat duduknya dan langsung mengeluarkan kertas tugasnya yang mana beberapa hari lalu di kerjakan oleh Eunhyuk. Ia memandang puas hasil kerja anak itu. Bibirnya menyeringai saat melihat hasil kerja Eunhyuk yang mana hampir semua jawaban nya benar.

"Anak itu benar-benar cerdas, bahkan ia sanggup mengerjakan tugasku yang berada satu tingkat di atasnya. Terbuat dari apa otak si miskin itu" kekehnya saat mengingat Eunhyuk tanpa kesulitan mengerjakan materi dari kakak kelasnya.

"Ahh..iya Donghae~ah ada apa?"

Sayup-sayup Leeteuk mendengar suara Heechul yang sedang menerima telepon dari seseorang.

"Ohh besok lusa Hyukie ulang tahun, baguslah kalian susun rencananya, nanti hyung bantu. Oke, nanti kita bicarakan lagi. Sampai bertemu nanti Hae~ah. Hyung tutup dulu ya"

Leeteuk menyeringai begitu samar setelah mendengar pembicaraan Heechul.

"Ohh jadi si miskin itu lusa berulang tahun, oke tunggu kado dariku bocah sialan" gumamnya.

.

.

.

.

.

Donghae dan Eunhyuk saat ini tengah di perpustakaan sekolah. Eunhyuk tengah membantu petugas perpustakaan untuk menyusun buku-buku baru. Sebenarnya tadi Eunhyuk tengah belajar di perpustakaan sekolah, tapi saat ia melihat si penjaga yang kerepotan menyusun buku yang berantakan Eunhyuk jadi membantunya. Karena pada dasarnya Eunhyuk itu anak yang tidak tegaan dan ia berinisiatif membantu. Soal Donghae, pemuda tampan itu ke perpustakaan hanya ingin merecoki Eunhyuk saja. Lihatlah saat ini Donghae tengah duduk di lantai dengan kaki yang di silangkan sambil memperhatikan Eunhyuk yang tengah sibuk merapikan buku tanpa ada niat membantu sedikit pun.

"Hyuk, lusa kau kerja tidak?" tanya Donghae. Pemuda itu mengikuti arah pandang sang sahabat yang tampak terampil mengurutkan buku sesuai dengan nomernya.

"Lusa aku libur Hae, bibi Han sedang pulang kampung. Jadi rumah makan tutup dulu. Memangnya kenapa?" jawab Eunhyuk penasaran.

"Hehehe baguslah. Lusa kau ikut dengan ku ya" ajak Donghae.

Eunhyuk menyeryitkan dahinya saat mendengar penuturan sang sahabat. Tidak biasanya Donghae mengajaknya pergi. Bukankah pemuda itu selalu sibuk membantu sang Hyung bekerja di coffeshopnya (?)

"Tumben kau mengajakku pergi hae, kemana? Apa kau tidak sibuk membantu hyungmu" tanyanya lagi.

"Justru itu Hyuk, aku ingin mengajakmu ke coffeshop milik hyungku" Donghae berdiri dari duduknya. Ia mendekati Eunhyuk dan berbisik pelan di telinga sang sahabat.

"Aku punya sesuatu untukmu. Sudah ya aku pergi dulu" lanjutnya sebelum keluar dari perpustakaan sekolah.

Eunhyuk mengedikkan bahunya acuh, lalu melanjutkan pekerjaannya menyusun buku buku yang masih begitu berantakan.

.

.

.

.

Leeteuk tengah menonton televisi ketika pintu depan rumahnya terbuka, dan masuklah tuan Park. Tuan Park tersenyum saat melihat Leeteuk tengah menonton televisi. Pria tengah baya itu mendekati sang anak namun Leeteuk mengabaikan keberadaan sang ayah.

Epoch [Complete] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang