Hari berganti minggu,minggu berganti bulan,juli yang indah dengan curah hujannya.
Sore itu aku dan farhan minum sebentar disebuah kafeteria,seperti kebanyakan pasangan lainnya,kami selalu menyisihkan waktu untuk berdua.
"balik bandung kapan sayang?"tanyanya memulai perbincangan.
"ga tau juga ,katanya sih bunda yang mau kesini"
"kapan?"
"ga tau,dua atau tiga minggu lagi mungkin"
"gimana kalo liburan ini kamu pulang sama aku"
Aku menatapnya bingung,mau nganter aku atau..
"ke makassar"
Aku tersedak saking kagetnya.segera ku ambil air d meja dan meneguknya.pulang ke makassar?apa jangan jangan..
"ya,dua tahun itu cukup lama,aku kenalkan kau dengan ibuku,aku mau serius ka..aku pengen kita segera menikah,urusan kuliahmu jadi tanggung jawabku,aku punya pekerjaan tetap dan aku sudah siap lahir batin"terangnya menggenggam jemariku.
Aku masih diam beberapa saat,pria dihadapanku ini anak konglomerat,tampan dengan lesung pipi dalam,saat ia menarik sudut bibirnya.darah turky mengalir di tiap inchi wajahnya.
Farhan..mengapa kau begitu istimewah?dan..menikah denganmu adalah hal termenakjubkan dalam hidupku..
"aka.."
"eh iya"astaga aku melamun pada moment penting ini.
"will you marrie me?" ucapnya berlutut dengan sebuah kotak cincin di tangannya.astaga farhan..aku meleleh..
"yes I will"Serasa jadi tontonan publik malam itu,farhan memasangkan cincin putih itu lalu mendekapku erat,membealai rambutku,sambil mengecupiku berkali kali.
Aku harus menceritakannya pada bunda dan kak ares,mereka pasti sangat senang.
"aku ambil cuty mulai besok,kau bisa bersiap siap,kita berangkat lusa,aku yang ngatur keperluanmu disana,ibu pasti seneng banget"ucap farhan antusias saat mengantarku pulang.
Bisa kau bayangkan,aku akan menikah dengan farhan.aku mengeratkan pelukanku,ya..aku bahagia..
Sudah pukul sebelas malam,
"terima kasih dear"ucapku melangkah masuk,tspi anehnya farhan tak membalasnya,bahkan ia tak mengecup keningku.Aku memutuskan masuk kedalam kost,aku sangat mengantuk..
Aku terlonjak kaget,dua lengan kekar melingkar diperutku.."farhan..sudah malam"
"em...aku mau tidur bersamamu"
"kita belum menikah,sana pulanglah,nggak enak dilihat tetangga"
Bukannya melepasnya,ia justru menggendongku masuk kost,ingin menjerit karna kaget,tapi ini sudah malam.
Farhan menurunkanku diranjang dengan hati hati.aku menatapnya galak,ia malah ikut merebah disampingku.
"hanya sekedar tidur bersama,supaya nanti kau terbiasa dengan cara tidurku,bisa kau bayangkan,kita akan menikah,dan mempunyai anak yang lucu."
Hem..ia mulai berangan.
"kau siapkan makan dan keperluanku sehari hari,aku bekerja,dan saat pulang ada langkah kecil yang memelukku sambil bilang-papah pulang-"Kali ini aku tertawa kecil mendengar ilustrasi itu,
"kenapa ketawa?"tanyanya menghadap kearahku,aku hanya menggeleng pelan.
"kau tau?calon suamimu ini agak nakal diranjang"sambungnya disertai kedipan nakal.
"farhan.."ancamku halus.
"ah..hanya malam ini,aku pakai pengaman sayang"
Entah desiran apa,aku terbakar oleh gairahnya,bibir merahnya itu...
Ah aku kehabisan akal,tak ada cela,aku menyerah farhan.Malam itu kami kehilangan status mutlak kami..yang mungkin tidak sopan bila diceritakan disini.
Ini story pertamaku..aku bener²masih pemula di dunia menulis,mohon supportnya ya kawan².komen saja tidak apa,saya sangat butuh support kalian,thanks for reading😇😇
KAMU SEDANG MEMBACA
bukan bidadarimu
RomanceAku akan menikah,dengan pemuda kaya raya yang amat kucinta. Setelah dua tahun menjalin asmara,akhirnya penantian kami tiba,kami akan menikah. Menunaikan sunnah rasul yang berlimpah pahala,aku teramat beruntung menerima takdir ini.. Biarlah takdir ya...