Bab 13

65 8 0
                                    

Cafe buka jam 08:00 pagi tapi ini baru jam 06:30 Sydney sudah menunggu di depan bersama Luke. Gara-gara Luke ia harus datang sepagi ini karena Luke harus mengecek daftar belanja cafe bulan ini. Sydney begitu bosan, ia hanya memainkan popsocket ponselnya yang bergambarkan mickey mouse.

Suara langkah membangunkan dari lamunannya. Seorang pria memakai hoodie berwarna navy dan beanie hat berwarna jingga berjalan menuju pinta dan merogoh sakunya untuk mengambil kunci.

"Sorry gue telat kalian nunggu lama?" Ujar pria itu dan mengarahkan wajahnya ke Sydney dan Luke.

"Gapapa bang gue rela kalo yang gue tungguin kayak gini. Dateng jam 2 pagi juga gue jabanin" Gumam Sydney dalam hatinya. Style Daniel tipe cowok Sydney banget. Hingga Sydney melongo memperhatikan penampilan Daniel yang menakjubkan. Mungkin jika ia tidak bisa menahan dirinya ia bisa meleleh dan sudah tidak berdaya melihat penampilan Daniel.

"Enggak kok Dan. Santai aja kali gue sama Sydney kepagian lagian gue juga mau ngecek stok bulan ini" Luke mengarahkan wajahnya dengan senyuman khas Luke.

Daniel mengarahkan wajahnya sekilas pada Sydney lalu menyipitkan matanya dan menaikan satu alisnya seperti ingin mengatakan lu ngapain liat liat gue? . Lamunan Sydney segera buyar saat ia lihat raut wajah Daniel yang sinis dan tatapan membunuhnya itu.

Daniel segera masuk menuju cafe diikuti Luke lengkap dengan backpack hitam favoritnya. Sydney yang tadi duduk disebelah Luke beranjak menuju penjual es krim keliling yang sedang singgah didepan cafenya.

"Beli es dulu a kan enak pagi-pagi makan manis biar gue makin manis trus Daniel suka sama gue asek wkwkw" 

Hanya beberapa langkah saja ia sudah sampai didepan penjual es keliling itu, mata Sydney terbelalak melihat wajah penjual es seperti Calum teman Luke si laknat tapi lebih cool, astaga ganteng dan rupawan sekali. Hampir saja Sydney ngiler lihat penjual es itu, ia mau jika dinikahinya walaupun harus hidup pas-pasan tapi tiap hari ada asupan cogan.

"Can i get choco mint and salted caramel?" Tanya Sydney pada abang-abang es.

"I'm sorry ma'am a choco mint is sold out, u can get Can i know ur name flavor or Can i get ur number flavor." Ujar penjual es yang ganteng maksimal. Sydney merenung kenapa nama es krimnya kayak kode kode gitu? Sydney berupaya maksimal untuk tidak baper. Dan lebih penting yaitu kepedean.

"Can i know ur name flavor is mixed berries with milk and Can i ger ur number flavor is choco banana." lanjut abang-abang es ganteng tadi, Sydney merasa bimbang hingga ia membuat polling di Instagram. Dan beberapa menit kemudian banyak yang memilih choco banana. Pilihan yang pas untuk Sydney yang manis seperti coklat tapi boong ehe.

"Ok i want Can i get ur number flavor" Ujar Sydney dengan semangat tetapi si abang genteng itu malah mengulurkan tangannya, Sydney merasa bingung dan menaikan satu alisnya.

"You say u want my number right? Oh ok I'm sorry" Ucap abang-abang es dengan pasrah seakan-akan menyerah karena Sydney tak tau maksudnya untuk PDKT dengan Sydney padahal baru saja mengenalnya.

"Oh ok ok" Sydney mengulurkan ponselnya, ya tak apalah agar abang-abang tadi senang toh Sydney juga dapet nomer cogan.

Abang tadi mengetik nomornya dan memberikan kembali ponsel Sydney serta memberikan es krim pesanan Sydney.

"It's free for cute girl" Abang tersebut senyum saat memberikan es krim dan memberikannya gratis pada Sydney. Rejeki anak soleh nemplok pada Sydney.

"WOAH really?? btw thanks!!" Ujar Sydney dengan nada sedikit berteriak karena mendapat es krim gratis. Segera Sydney mengambil es krimnya dan segera meninggalkan abang tadi dan menuju cafenya untuk mulai bekerja.

Saat Sydney akan membuka pintu dan mendorong gagang pintu cafenya, ia melihat seorang wanita muda yang sedang menghampiri Daniel dan memberikan sekotak makanan untuk Daniel. Jaket kulit yang di padukan dengan celana jeans sobek dan boots tinggi yang membuat wanita itu tambah tinggi mungkin jika Sydney bersebelahan dengan dia maka ia akan seketiak wanita itu? pikir Sydney.

Hati Sydney terasa sesak saat melihat wanita itu berpamitan dan mencium pipi Daniel dengan lembut. Panas hati Sydney membara sehingga ia lupa bawa ia membawa es krim dan membuatnya leleh dan menetes di tangan Sydney.

"C'mon Sydney gak mungkin lu suka sama Daniel secepet itu ney" pikir Sydney.

Ia segera membuang es krimnya dan keluar cafe lagi dan duduk di meja cafe bagian luar untuk menenangkan dirinya sejenak. Ia merogoh sakunya dan mencari ponselnya. Mungkin bermain game membuat hatinya akan tenang dan melupakan apa yang ia lihat tadi.

Suara pintu cafe membuat Sydney menoleh ke arah benda tersebut dan melihat sesosok pria bertubuh tinggi menghampirinya. Siapa lagi kalau bukan kakak laknatnya alias Luke.

"Ney bantuin Daniel gih dia lagi bantuin gue angkat stok dari gudang ke dapur lu bantu masukin data keuangan cafe di laptop plus itungin pendapatan minggu ini" Ujar Luke dengan wajah memohon dan puppy eyes Luke yang iconic.

"Iye iye gue bantuin". Dengan rasa malas Sydney beranjak mengikuti Luke dan segera ke meja kasir untuk melaksanakan tugasnya.

Ia segera meraih buku, pulpen serta laptop untuk mengecek data dan memasukan data keuangan cafe selama minggu ini.

******


STARS [Why don't we] ft 5sosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang