#1

1 1 0
                                    


Gerbang sekolah masih terbuka lebar ketika anak-anak mulai berhamburan untuk masuk ke dalam sekolah. Menghindari Pak Tarno yang mulai bersiap-siap untuk menghadang anak-anak yang terlambat. Alea sendiri hanya berjalan santai ketika dilihatnya Pak San, satpam sekolahnya, tersenyum kearahnya. Dihampirinya satpam tersebut, sebelum diberikannya sekotak kopi yang Alea beli sebelum ia pergi ke sekolah.

"Kalo mau jaga gerbang, harus berstamina dong. Ya, nggak pak?" tanya Alea yang membuat Pak San tersenyum sangat lebar.

"Nuhun, Neng!" teriak Pak San ketika Alea melangkah masuk melalui gerbang sekolah. Tepat sebelum Pak Tarno berdiri di samping pos satpam, dan menahan anak-anak yang kalah cepat dengan laki-laki tua itu.

Alea tengah berjalan santai menuju lorong kelasnya, ketika sekelompok anak-anak cewek berjalan cepat dari arah berlawanan. Alea yang melihatnya, mengerutkan dahinya karna bingung. Tidak biasanya anak-anak cewek begitu heboh seperti sekarang. Meskipun ada informasi yang menggemparkan pun tidak seramai ini juga. Karna penasaran, ia mencoba menghentikan salah satu anak cewek yang ikut melintas.

"Eh, bentar. Ada apasih pada rame-rame? Pembagian uang SPP?" tanya Alea dengan gurauan kecilnya, ketika cewek yang ia tahan itu menatap teman-temannya dengan tidak sabar.

"Mending lo liat langsung deh," jawab cewek itu, sebelum kembali berlari kecil menyusul teman-temannya yang lain. Alea hanya menatap kepergian cewek itu dengan alis yang tertaut. Tidak mungkin hanya informasi kecil dari sekolah, anak-anak bisa begitu semangat melihatnya.

Rasa penasaran Alea terus bertambah ketika dilihatnya Kaila, juga ikut berjalan cepat menuju anak-anak yang lain. Karna tidak mau dirundung rasa penasaran lagi, Alea pun menarik lengan Kaila dan mengeluarkan Kaila dari gerombolan anak-anak yang lain. "Ada apasih heboh banget pagi-pagi begini? Bapak Gubernur dateng? Atau Pak Presiden lagi bagi-bagi sepeda?" tanya Alea pada Kaila.

Kaila menatap Alea sekilas, sebelum menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan Alea. "Makanya, punya hape itu dipake buat liat berita di grup. Bukanya dipake buat nge-game mulu," omel Kaila. Alea memutar kedua bola matanya mendengar ceramah dari Kaila perihal dirinya yang sangat addicted dengan game mobile. Alea baru akan kembali bertanya, ketika Kaila sudah lebih dulu mengulurkan layar ponselnya kearah wajah Alea.

"Apaan nih?" tanya Alea meraih ponsel Kaila, dan membaca sebuah tulisan yang menjadi bahan pembicaraan grup cewek kelasnya. Setiap kelas memang punya grup masing-masing. Namun bagi wanita, harus ada grup di dalam grup. Harus ada forum di dalam forum. Dan laki-laki bukanlah hal yang seharusnya ada di forum mereka. Karena apa? Karena pembahasan utamanya adalah kaum laki-laki. "Anak baru?"

Kaila mengangguk dan menyambar kembali ponselnya, sebelum berakhir di tangan Alea dalam waktu yang lama. "Kabarnya anak baru di kelas sebelah itu dari Jakarta. Dia pindah kesini karna ikut sama neneknya. Itu doang sih yang gue tahu, selain dia ganteng, keren dan cute," kata Kaila dengan senyum yang mengembang lebar.

"Halah, palingan juga kayak modelannya Hanif. Coba aja check postingan instagramnya. Ada caption follow for follow, like for like, no follback unfoll. Udah tahu gue yang begituan. Yang nama facebooknya dulu AQ Naq Iboe Celalu Chynq Dhya," balas Alea yang akhirnya mendapatkan pukulan di lengannya.

"Sembarangan. Awas aja kalo sampe lo liat dia, lo jadi naksir. Nggak akan gue kasih," ucap Kaila yang dibalas cibiran oleh Alea. Kaila baru akan membela si Anak Baru lagi ketika sebuah suara menghentikan percakapan mereka. Cewek berambut panjang yang dicatok curly itu berdiri di depan Alea dengan tatapan sinisnya. Kedua temannya berdiri tak jauh di belakangnya, dan ikut menatap Alea dan Kaila sama sinisnya.

"excuse me, gue denger tadi ada yang bakal naksir sama Anak Baru?" tanya Sherly melihat Alea dan Kaila bergantian. Dengan dandanannya yang mencolok, Sherly memang mampu membuat anak laki-laki terbius dengan pesonanya. Paras cantiknya, dan tubuhnya yang elok. Namun dengan sikapnya yang menyebalkan, membuat Alea sering sekali bertengkar dengan ketua ekskul cheerleader itu. "Kalian berdua mau naksir sama Anak Baru? langkahin dulu gue. Lagian apa dia bakal ngelirik lo pada? Tampang kayak lo ini nggak akan memikat perhatian dia. Apalagi lo, cewek tarzan," katanya pada Alea.

UntouchedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang