"Semakin dekat Milka""Semakin dekat..."
"Ayo semangat..."
Aku berlari hingga hanya cahaya putih yang kulihat dan...
***
Buram...
"Syukurlah. Apa yang kamu rasakan, coba jelaskan. Apakah sakit? Dibagian mana? " Kakak pembina ku begitu sangat khawatir saat melihat ku bangun.
"Eng.. Wajahku sakit kak, dan sedikit sesak di dada" Yang kurasakan begitu nyeri diwajah.
"Itu sudah diobati Milka, apakah tidak ada lagi selain sesak? Kalau tidak istirahat lah terlebih dahulu" Ucap kak Nata selaku kakak pembina ku.
Kakak pembina ku bernama Natasha ayudia. Dia lulusan universitas gading dengan jurusan Sastra, dia mengikuti kegiatan Pramuka sejak SD. Dia sangat menggilai kegiatan tersebut. Dia juga pintar dalam hal mistis. Setelah lulus dari perkuliahan dia mengajar kegiatan pramuka di SMAN 1 Adonara, yaa SMA ku saat ini.
"Aku ingin menanyakan sesuatu" Ucap ku saat kak Nata akan beranjak.
"Apa yang akan kau tanyakan? Jangan bahas hal yang tadi! "
"Bukan begitu kak, saya hanya ingin tau mengenai dirinya. Mengapa dia melukaiku? "
"Entahlah, kau istirahat saja. Entar akan ku beritahu saat sudah selesai" Kak Nata melangkah keluar dari tenda barak untuk kesehatan.
***
'Aku bingung, mengapa tiba tiba dia menyerang dan diriku bisa melihatnya '
"Milkaaa.. " Itu Luna berlari menghampiri ku. "Apa lo udah pulih? " Ucapnya lagi sambil memelukku, sepertinya ini waktu istirahat.
"Yahh seperti yang lo liat saat ini. Ya seperti ini gue" Ucap ku sambil melangkah menjauhi nya untuk mengecek kegiatan saat ini yang sedang dalam kondisi istirahat.
"Yee nyelonong aja lo" Luna menghampiri. "Lo tau ga, Daniel tadi yang ngegendong elo ke tenda barak khusus kesehatan. Dengan gagahnya"
"Hah!? Daniel? " Ucap ku bingung "kok bisa? Kenapa nggak yang lain? "
"Wushut... Ya selow dong, gue jawab. Ekhm., ya karna hanya dia yang ada di sana. " Mata Luna mengerling ke arah ku.
"Apaan si lo" Ujar ku lalu beranjak pergi melanjutkan jalan yang tertundah
"Eh mil, kok lu nyelonong aja sih. Gue samperin juga."luna berlari ke arahku dan menyamakan langkah ku."ba'da isya' gini ga baik cek lokasi sendiri, mending sama gue"
"Hahaha apaan si lo lun, gue gapapa kali. Habis ini kan lo harus nyiapin api unggun buat pensi"
"Ishh..nyebelin lo mil. Gue ga bakalan sumpahin lo." yang ku jawab dengan acungan jempol saja.
Semakin malam udara dan hawa disini semakin sejuk dan dingin.
***
"Api unggun sudah menyala.. Api unggun sudah menyala.. Api api api api.. Api unggun sudah menyala... "
Suara riuh yang kompak bernyanyi di malam sunyi begitu terasa nyaring. Hangat nya malam yang dingin karna api unggun.
"Mill... Lo udah gapapa? " Rangga mendekat ke arahku, Rangga ini adalah teman dekat ku di kegiatan ini.
"Gapapa hehe.."
"Tadi gue denger lo-" ucap rangga terpotong karna pelototan ku.
"Apaan sih gausah dibahas. Yuk fokus ke kegiatan" rangga di belakang ku hanya menggaruk kepala nya yang mungkin tidak gatal. "Btw habis ini PIC nya jelajah malam siapa ya ngga? Rundown gue ilang ehehe"
"PIC nya si Clara sama Daniel. Mereka tadi udah nyiapin barang sih setau gue dibantu yang lain, coba lu cek di tenda panitia. "
"Oh ok siap, gue kesana dulu kalau gitu mau cek apa ada yang kurang"aku beranjak pergi tapi belum lama rangga memanggil.
"Eh mill.. Nih ada rundown copy an yang sisa buat lo. Jangan di ilangin lagi, gue suruh nulis lo ntar"
"Ay ay kapten" ucapku sambil hormat dan berlari sebelum dia mengoceh lagi.
Sesampainya di tenda panitia. Aku lihat dari luar sepi ga ada suara sama sekali. Dan yaa lumayan gelap. Aku berfikir positif aja mungkin emang dibuat kayak gitu biar ga ada yang mendekat.
Saat ku buka tenda, alhasil emang sepi ga ada siapa - siapa.
'Dimana mereka, kok sepi sih' batinku
Segera ku tutup kembali tendanya. Dan beranjak pergi, tapi pas aku berbalik. Aku melihat Daniel dari jauhan yang mau ke arah tenda panitia, bisa dibilang arahku berdiri saat ini.
Daniel melihat ke arah ku dan tersenyum. Aku pun balik tersenyum.
"Lo udah nyiapin untuk nanti jelajah malam? Kata sih Rangga lo udah siap siap sih"
"Maybe. "Ucap daniel singkat. Biasa lah ya. "Lo udah baikan? "
"Alhamdulillah udah. Numben lo nanya. "Ucap ku salah tingkah.
"Gausah salting gitu. Gue niat nanya ada alasannya. "
"Dih dasar. Apaan? "
"Si Clara nggak berani jaga pos dekat air terjun. Lo mau ga jagain pos itu. "
"Pos air terjun itu pos berapa? Bukannya gue pos bayangan? "
"Sekarang lo tuh lagi gue tawarin bego. Lo mau ga, nanti jaga nya sama gue"
"Ya udah. Terus yang gue jaga awal pos bayangan gimana? "
Daniel berfikir sejenak "biar Clara aja, lo jaga pos bayangan sama siapa? Pos bayangan daerah mana? "
"Gue jaga sama kak Doni. Pos bayangan yang gue jaga antara jalan trotoar lonjakan sampek arah mau ke gapura pintu masuk"
"Clara minta nya ya pas banget disitu. Yaudah lo tukeran aja, setelah peserta tidur panitia gue kumpulin untuk pembahasan lebih lanjutnya. "
"Ok siap, lo ga ada yang perlu di bantuin? "
"Enggak udah semua kok, thanks yak. " Daniel nyelonong pergi gitu aja.
'Ya ampun makk anak mu ini jaga pos bareng doi makkk' batinku meronta ronta.
***
Haiyoo... 😂Jangan lupa vommentnya 😉
#wiacita
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Secret
Mystery / Thrillerdengan menghabiskan waktu di sekolah, diriku bisa merasa lebih akrab dengan segalanya... tau arti segalanya? coba artikan sendiri. -Yumilka Pitaloka