DS 4 • Air Terjun

22 4 4
                                    

Suara air terjun yang turun dari atas, berbunyi nyaring dan mengisi kesepian yang menyelimuti di sekitar ku.

Aku dan Daniel sudah berada di titik pos yang akan kami jaga. Di sini begitu hening karena diantara kami tidak ada yang mengeluarkan suara.

Aku dan Daniel menjaga pos akhir yaitu pos 5. Di daerah air terjun. Sudah hampir setengah jam, dan belum ada tanda - tanda peserta datang. Yah mungkin saja perjalanan / rute nya terlalu jauh.

Aku merasa merinding lagi, mungkin karena hawa dan cipratan air terjun yang turun. Aku mengusap-usap badan ku, agar tubuhku terasa lebih hangat lagi.

"Lo kedinginan? "Ucap Daniel sambil menoleh kearah ku.

'Yaiyalah, ini dingin. Ngapain lo nanya'. Aku hanya menanggapi nya dengan menganggukkan kepala ku saja.

"Mau jahe anget? Tadi gue di bawain ini sama kakak pembina. Bukan hanya gue mungkin. " Daniel menggaruk-garuk kepalanya.

"Cuman satu? "

"Hm. " hanya gumaman saja, lalu dia menyerah kan botol tahan lama.

"Lo ga mau? "

"Lo aja minum dulu. Entar gue gampang. " Daniel beranjak dari duduknya, dan jalan melihat sekitar.

Aku hanya melihatnya dari tempatku semula yang duduk tak jauh dari air terjun.

"Lama banget sih" sempat terdengar suara geraman dia.

"Coba aja lo tanya lewat HT"

"Peserta kelompok pertama udah melewati pos 4 dari 15menit yang lalu. Dan sekarang belum ada kabar dari pos bayangan. " dia mendekat ke arah ku dan menjulurkan tangannya. Wajahku menunjukkan raut bertanya 'apa? ' mungkin dia peka. "HT nya mana. Kan lo yang bawa" yang ku jawab hanya dengan ber - oh ria.

"Monitor Pos 4 bayangan. Peserta kelompok satu sudah lewat atau belum" ucap Daniel ke HT tersebut.

Bzt... Bzt... Bzt...

"Siap lapor Pos 4 bayangan mau melapor bahwa peserta kelompok 1 baru saja terlihat. Dan sekarang jarak nya dengan Pos 4 bayangan hanya 10meter. Laporan selesai! "Jawaban dari Pos 4 bayangan.

"Ok siap. Pantau terus. Jika ada yang mencurigakan langsung memberi signal"

"Ok siap!! "

Dan kami menunggu lumayan lama. Dan terlihat lah seorang yang berjalan ke arah kami.

"Itu siapa sih? " tanyaku pada Daniel.

Daniel menoleh dan melihat kearah yang ku lihat. Lalu mencari orang yang ku maksud. "Siapa? Apanya yang siapa? " ucap Daniel bingung.

"Yang mengarah ke kita sekarang itu lo Dan. Dia sendirian" ucap ku sambil menunjuk seorang itu.

"Lo liat apa sih. Ga ada siapa - siapa Mil. "

Aku pun menyipitkan mataku. Dan melihat jelas ada orang yang berjalan mengarah ke arah kami.

"Dia lagi apa? "

"Hah?! Ahh Di-iaa mengarah ke kita. "Ucap ku gugup. Meski yang ku lihat saat ini masih belum terlihat jelas.

"Anggep aja ga lihat. Ok"

"Ga bisa. Dia kayak minta bantuan gitu."

"Lo aneh - aneh deh. Dengerin gue. " ucap Daniel sambil memegang kepalaku dan mengarahkan pandangan ku ke arahnya. "Lo baca doa sekarang cepetan. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Daily SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang