TELAT

71 8 0
                                    

Sunyinya tengah malam yang dingin di kota Bandung menjadi waktu yang paling menyenangkan bagi Kania. Dimana pada saat itulah Kania sedang menonton film horor di kamarnya dengan volume yang cukup keras.

Tiba-tiba seseorang datang dan mengetuk pintu kamar Kania, lalu membukanya. Padahal saat itu sedang terjadi adegan menegangkan yang ia tunggu tunggu. Sambil membuka pintu papa Kania berkata "Nia tidur dulu, udah malem, besok hari pertama kamu masuk sekolah kann. Jangan ampe telat!". "Iya pah, bentar lagi", ketus Kania.

Ketika jam telah menunjukkan pukul setengah satu dini hari, Kania pun baru bisa tertidur setelah puas dengan film favoritnya.

~keesokan harinya
Ketika alarm berbunyi nyaring, Kania pun terbangun dan menatap alarm yang berbunyi tersebut. Kania baru tersadar dia belum menyiapkan apa apa, dan di hari pertamanya ia malah kesiangan. Dia pun langsung bergegas menuju ke kamar mandi. Setelah Kania selesai menjalani ritual mandinya kurang lebih selama 10 menit, ia pun bergegas mengambil buku dan memasukkannya kedalam tas.

Sambil menuruni anak tangga, Kania melirik jam tangannya yang telah menunjukkan pukul 07.15 dengan segera ia pun berlari kearah sopir nya dan memintanya untuk ngebut, "pak, ayo buruan, aku dah telat nihh. Ngebut yaa!". "Iya non", jawab sopirnya. Beruntunglah pagi itu jalan yang mengarah ke SMA Pelita Bangsa sedang tidak macet.

~di sekolah
"Anjirr gua telat, dah pada baris lagi", kata Kania seraya berlari meletakkan tasnya kemudian menyerobot barisan dan langsung mengikuti gerakan jalan di tempat. "Satu.. dua.. tiga.. empat..", teriakan para peserta MOS saat baris berbaris.

Tak lama setelah itu seorang danton yang galak pun memanggil Kania.
"Ehh.. kamu yang pake sneakers pink, sini maju kedepan", teriak Ega dengan nada tinggi nya.

"Iya kenapa kak", ucap Kania sambil mengerutkan keningnya.

"Kamu puterin ni lapangan 5× habis itu langsung ke taman belakang ambil daun kering yang udah jatohh 1000 lembar, ga boleh kurang ataupun lebih", jawab Ega dengan wajah devil nya.

"Lahh kenapa kak,, aku salah apaa?..", tanya Kania dengan wajah herannya.

"Kamu tu udah salah pake nyolot segala lagi", sahut Ega.

"Aku salah apa kak?.." tanya Kania lagi.

"Pengen tau kamu salah apaa?.. kamu tu udah telat, nyerobot barisan, gerakan kaki ga sama, udah gitu pake sneakers pink, siapa yang Suruh?.. Udah buruan sana", jawab Ega.

"Iyaa iya kak.. ", jawab Kania lesu.

Setelah memutari lapangan yang cukup luas itu, dengan keringat yang bercucuran, Kania langsung ke taman belakang sekolah dan mencari kantong plastik. Ditengah berisiknya teriakan para peserta MOS lain yang terdengar asyik mengikuti kegiatan baris berbaris, Kania pun mulai memungut daun kering yang telah berguguran, sambil menghitungnya.

Setelah beberapa saat, datanglah seorang mendekati Kania. Datang dengan cara berjalannya yang terlihat sok cool, dan rambut berantakan yang khas, membuat dirinya terlihat cool di depan Kania, dan membuat jantung Kania berdegup kencang, lebih cepat dari biasanya.

Kania yang tadinya dengan posisi jongkok sambil memungut daun kering yang telah berguguran pun segera berdiri dengan menundukan kepala, karena ia mengira bahwa si cool boy yang baru saja datang adalah orang yang dikirim Ega untuk memarahinya. "Anjirr.. ni gua kenapa, kok malah deg degan gini", batin Kania.

"Dek.. dapet hukuman yaa?..", tanya si cool boy.

"I.. iya kak..", jawab Kania tersengal sengal.

"Udah berapa daunnya?..", tanya nya lagi.

"Ohh.. ini udah selesai kak, udah seribu lembar.", Jawab Kania dengan senyuman tipisnya.

"Hmm.. yakin?.."

"Iya kak..", jawab Kania sedikit ragu.

Tak lama kemudian, si cool boy melepas sneakers nya, lalu melemparkannya kepohon dengan tujuan menjatuhkan beberapa daun kering lagi untuk Kania.

"Lohh buat apa kak, ini aku kan udah selesai", tanya Kania sedikit heran.

"Mmm.. gapapaa", Jawab si cool boy sambil mengambil satu daun kering, lalu memberikannya kepada Kania. "Nihh.. buat jaga-jaga, daripada nanti suruh ngilangin lagi".

"Okedehh.. makasii kak", jawab Kania sambil mengantongi daun kering pemberian si cool boy tadi.

Belum sempat Kania menanyakan nama si cool boy tadi, ternyata dia sudah pergi setelah memberikan daun kering pada Kania. Kania pun langsung membawa kantong plastik yang telah berisi daun kering ke ruang OSIS. Ia pun segera mencari Ega.

Setelah bertemu dengan Ega, mereka pun bersama sama menghitungnya. Kania menghitungnya dengan perasaan sedikit was was, karena takut harus mengulanginya lagi dengan sedikit tenaga yang tersisa. Setelah selesai menghitung semuanya, Ega pun berkata, "ehh punya lu dapet berapa?.." . "Nihh cuma 492 daun", jawab Kania. "Lahh ini gua cuma dapet 508. Kalo semua ditotal kan cuma dapet 999, dan itu bisa jadi kesalahan fatal, yaa.. meski cuma kurang satu", kata Ega. Jantung Kania kembali berdegup kencang, disertai dengan wajahnya yang terlihat sedikit pucat.

"Ohh iya kak.. nihh masih ada satu lagi", jawab Kania lega, sambil mengeluarkan satu daun kering pemberian si cool boy tadi yang ia kantongkan.

"Okedehh kak, selesai kann tugasnya. Aku mau pamit dulu", kata Kania senang. "Etttt.. bentar, kamu ikut saya dulu ke ruang UKS, liat tu tangan kamu memar gitu", kata Ega sedikit cemas dan perhatian". "Iya deh iya", jawab Kania.

~ruang UKS
...

_________________________________
Hmm... Penasaran dengan kisah si devil dan Kania?..

Jangan lupa vote dan komen di adegan yang mungkin harus dapet perbaikan😋

Follow ig:
@luckydewi2610
@luckykus_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold Senior And Troublemaker GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang