Hanya bila kita benar-benar sadar dan mengerti bahwa waktu kita di dunia terbatas, sementara kita tak punya cara untuk mengetahui kapan waktu kita habis, kita akan menghayati setiap hari dengan penuh, seolah-olah hidup kita hanya tinggal sehari itu ~ELIZABETH KUBLER DAN ROSS~
Menjadi manusia yang penuh sejuta mimpi sepertiku ini pasti penuh dengan sejuta pertanyaan kehidupan pula. Menanti kapan semua impian ini tercapai. Banyak sekali pertanyaan yang muncul.
Bagaimana masa depan ku nanti akankah masa depanku baik atau buruk?
Apakah semua mimpiku akan tercapai?
Akankah umurku Panjang?
Apakah semuanya baik-baik saja?
Akankah orang tuaku selalu ada disampingku?
Itulah yang selalu muncul dalam pikirkan tentang diriku nantinya. Kekhawatiran itu selalu muncul ketika aku mulai memikirkan masa depan. Aku khawatir masa depanku tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Saat ini aku lulus SMA dan akan melanjutkan ke bangku kuliah. Banyak sekali universitas-universitas ternama. Aku ingat kata-kata guru SMA ku bahwa kehidupan kalian yang sebenarnya ketika kalian lulus SMA.
Mengapa?
Karena setelah tamat SMA ini kalianlah yang menentukan hidup kalian yang selanjutnya. Pilih Kuliah atau Bekerja atau Kuliah sambil kerja atau Menganggur atau Menikah.
Mendengar kata menganggur itu membuat saya khawatir. Dari ucapan guruku aku mulai membuat planning dan mencoba mengambil keputusan yang tepat. Saat ini aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Aku mencari di internet tentang berbagai Universitas ternama dan terfavorit. Semua jalur tes aku ikuti semua. Tapi hanya satu universitas yang benar saya nanti-nanti.
Semoga saya bisa lulus di Universitas tersebut.
Pengumuman tiba dan saat itu sangat berharap masuk. Ternyata namaku tidak ada. Hatiku begitu hancur dan remuk. Masuk ke Universitas ini adalah impianku. Berulang kali ku cari-cari namaku tapi tetap saja tidak ada. Orang tua ku ikut mencari namaku. Yahh mungkin bukan rezeki atau mungkin memang tidak ditakdirkan untuk masuk ke Universitas tersebut.
Aku mulai putus asa dan merasa bahwa nanti saya akan menganggur. Tapi tidak. Aku mencoba menenangkan diri. Masih banyak Universitas lain yang masih membuka pendaftaran. Saat itu aku langsung mendaftar 2 Universitas yang berbeda jadwal tesnya. Semua tes saya ikuti. Dari kedua Universitas tadi saya hanya menginginkan satu Universitas yang satunya lagi hanya cadangan.
Pengumuman Universitas yang pertama saya tidak terlalu banyak berharap. Karena bagi saya itu untuk cadangan saja. Glep Jantung berdegup kencang. Ternyata muncul dinyatakan TIDAK LULUS.
Hati sangat sedih. Meskipun itu hanya Universitas Cadangan. Dari situ aku sudah sangat pasrah dengan hasil pengumuman Universitas yang terakhir. Aku sangat khawatir akan bertemu dengan namanya menganggur. Tapi ya sudahlah, aku hanya berdo'a dan bertawakal kepada Tuhan. Hanya Tuhanlah yang meridhoi do'a kita serta ridho orang tua.
Yang terakhir ini saya sangat berharap sekali tapi jika tidak lulus ya harus bagaimana lagi. Namanya juga takdir. Melihat pengumuman yang ini saya sangat takut sekali. Saya harus siap menerima kekecewaan untuk yang ketiga kalinya. Dan ternyata dinyatakan LULUS.
Dengan sontak saya langsung bahagia dan memberitahu orang tua saya. Orang tuaku turut bahagia. Tetapi hati tetap saja menginginkan Universitas impian yang pertama. Mungkin saya bisa ikut tes lagi ditahun depan.
Akankah Nanda tetap mengejar Universitas Impiannya atau menetap di Universitas pilihan terakhirnya ? Mari kita simak di part-part selanjutnya ;)
Bersambung ...
Jangan Lupa Follow,Like,Vote dan Comment
KAMU SEDANG MEMBACA
BIG DREAM (Complete √)
General FictionSetiap orang pasti punya misi kehidupan. Dengan memiliki misi tentunya mempunyai banyak mimpi yang ingin dicapai atau diraih. Bermimpilah sebanyak mungkin karena mimpi itu gratis. Semua orang berhak bermimpi dan menentukan misi. Tidak salahnya ber...