#3 Apakah Kehidupanku Sudah Optimal?

51 7 0
                                    

Lihat. Tunggu. Waktu akan datang dan memenuhi tujuannya. ~Marinanne Williamson~

Masa kebimbangan tamat SMA ku sudah lewat. Dan aku pun melanjutkan tujuan hidupku yaitu kuliah di suatu Universitas. Saat ini aku merasa bangga. Aku akhirnya terbebas dari masa yang namanya menganggur.

Sembari menunggu waktu masuk kuliah, aku selalu menghabiskan waktuku dengan menonton youtube yang berfaedah. Hari-hari ku dipenuhi oleh vlog orang yang sedang menjalankan kuliahnya di luar negeri. Melihat vlog tersebut, aku merasa bahwa hidupku jauh dibawah mereka. Kehidupan mereka seakan-akan sangat bahagia sekali bisa kuliah di luar negeri, ditambah lagi mereka mendapatkan beasiswa full.

Wooww

Padahal belum tentu mereka bahagia setiap saat disana. Pasti mereka mengalami suka dukanya tinggal di negeri seberang. Hanya saja kita cuman bisa melihat sisi kebahagiaan mereka tanpa mengetahui proses suka dukanya disana.

Aku selalu heran. Mengapa takdir kita dibedakan? Ya, itu karena proses yang dilalui orang-orang sangat berbeda-beda. Semakin banyak proses yang dilewati maka semakin baik pula kehidupannya.

Selain menonton vlog mahasiswa yang mendapatkan beasiswa luar negeri itu, aku juga menonton video seorang motivator. Disitu banyak sekali motivasi-motivasi yang ada. Mulai dari situ aku mulai mengenal dengan yang namanya mimpi.

Salah seorang mengatakan bahwa Jika kalian punya impian/mimpi , kalian cukup buat list apa saja impian kalian. Lalu ditempel di dinding. Supaya selalu ingat apa saja mimpi kita yang akan diraih. Selanjutnya setiap tidur kita berdo'a semoga semua mimpi itu saya raih.

Masa libur telah berlalu. Tiba saatnya untuk masuk ke Perguruan Tinggi. Aku merasa aman setelah melewati masa-masa transisiku. Hehehehe. Bertemu dengan teman baru, suasana baru, tempat baru, pokoknya serba baru deh.

Cukup banyak teman-teman baik yang ada di Universitas ini. Aku sangat senang dan bangga. Aku bisa langsung mendapatkan teman baik meski belum tahu karakter mereka yang sebenarnya. Hari demi hari telah dilewati hingga tepat waktu 6 bulan aku kuliah disini. Satu per satu aku mengetahui karakter mereka yang sebenarnya. Mereka baik, care, setia, dan sangat akrab.

Wah sepertinya kehidupan ku saat ini sudah optimal (dalam benakku).

Ternyata tidak, pertemanan di bangku sekolah jauh berbeda dengan pertemanan kuliah. Di bangku sekolah kami sharing berbagi ilmu Sementara di bangku kuliah, yap memang saling berbagi ilmu tapi disini terdapat unsur persaingan yang kuat sehingga aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku ingin bersaing dengan mereka. Rasanya tidak mungkin, karena aku memikirkan sikap mereka selama ini baik dan peduli terhadap sesama. Persaingan memang harus ada dalam kehidupan. Namun persaingan yang baik adalah persaingan yang sehat. Persaingan di dunia perkuliahan ini begitu kuat. Namanya juga demi cepat wisuda.

Ternyata benar Kehidupan yang sebenarnya adalah ketika lulus SMA. Bertempur di dunia yang sebenarnya. Saling menjatuhkan satu sama lain demi dapat bertahan hidup. Penuh persaingan.
Apa yang terjadi dengan Nanda selama di perkuliahan? Apakah ia biasa aja atau malah be aja?

Simak di part selanjutnya.

Jangan lupa read, vote, like dan comment cerita ini.

BIG DREAM (Complete √)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang