3 tahun lalu?

16 12 12
                                    

Waktu itu, aku kelas 6 sd. Jujur, waktu perpisahan aku tidak terlalu sedih. Karena apa? Untuk apa aku sedih? Semua kenangan ini, tidak menyenangkan. Dan aku ingin cepat-cepat lulus dari sini.

Hari itu, hari pertamaku di kelas 6. Aku duduk di bangku belakang pojok, seperti biasa. Aku tak mengaharapkan akan mempunyai teman sebangku. Tapi Nesa duduk di sebelahku tiba-tiba.

Pukul 06.30, bel berbunyi, seorang guru perempuan memakai gamis dan berhijab lebar dan panjang masuk.

"Assalamualaikum, anak-anak" ucap bu guru yang ternyata bernama bu Sugiarti.
"Waalaikumsalam bu" jawab kami.
"Sekarang doa, terus kalian ke lapangan ya" perintah bu Sugi.
Anak-anak segera berdoa dan bergegas ke lapangan.
"Ayo Ver," ajak Nesa.
Aku mengangguk, lega, setidaknya hari ini, aku tidak sendiri.

Di lapangan, angkatan 49 disuruh baris berbaris, dan diberi pengumuman tentang segala macam hal.

Selesai kegiatan, aku shalat Dhuhur bersama Nesa. Hari-hari berikutnya aku masih bersama Nesa, sampai waktu..

Hari itu, hari Senin, aku sedang haid. Setiap senin dan jum'at diadakan shalat Dhuha berjamaah setiap istirahat pertama. Aku tidak shalat, Nesa pergi bersama sahabat-sahabatnya. Aku menunggu di kelas, biasanya Nesa dan aku ke kantin bersama. Tapi, Nesa tidak datang-datang juga, padahal anak lain sudah kembali.
Tak lama, Nesa masuk bersama sahabatnya membawa makanan dan minuman.

'Oh, mereka sudah ke kantin, tanpaku' aku tersenyum sambil membatin, tapi aku berpikir, memang aku siapanya mereka sampai aku harus ke kantin bersama mereka. Aku bisa sendiri. Iya, aku bisa sendiri.

Tapi nyatanya, tidak.

Hari Selasa, pukul 09.40, bel berbunyi. Aku melihat anak-anak bergegas ke kantin bersama sahabat-sahabat mereka. Nesa juga ke kantin bersama sahabatnya. Oh iya, sekarang aku duduk sendiri, Nesa duduk bersama sahabatnya sekarang.

'Aku harus apa? Aku gabisa ke kantin sendirian, sedang yang lain bareng sahabatnya. Tapi kalau aku di kelas, nanti bu Sugi nanyain aku, terus juga kalau temen-temen udah balik, aku ga makan sendiri' batinku bimbang.

Aku memutuskan, untuk ke kamar mandi. Ya, mengurung diri di kamar mandi. Sampai aku mendengar bel masuk berbunyi. Hari-hari berikutnya, juga sama.

Anak-anak di mugu setiap kelas VI wajib menjalankan kegiatan-kegiatan yang diadakan. Yang pertama homestay, nanti kami akan pergi ke suatu perdesaan, kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan menempati rumah warga, kami tinggal selama 3 hari 2 malam, disana kami harus membantu warga untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari, seperti memasak, menyapu, memberi makan hewan ternak dan sebagainya.

Disana, waktu itu, bukan kenangan menyenangkan. Aku masuk di kelompok yang beranggotakan 5 orang, mereka biasa ngobrol, bercanda, shalat 2 orang 2 orang, aku? Sendiri. Dan aku, sangat bahagia, ketika waktunya pulang.

Yang kedua, Karakter Building, Kb ini ada Kb 1 dan Kb 2. Di karakter building 1, itu bisa dibilang kemah. Aku seregu dengan sahabatku di kelas 4 dulu itu. Karena beregu jadi aku tidak selalu sendiri, hanya ketika shalat, terkadang aku sendiri.

Yang ketiga kb 2, kegiatan ini kami menginap di gedung dan kegiatannya diisi baris berbaris, atau olahrga, yah sedikit menyiksa. Aku sekamar dengan teman-teman yang tidak terlalu kenal, hanya satu temanku yang kurasa lumayan akrab. Namanya Sifa, dia sempat dekat waktu aku kelas 5.

Kurasa kegiatan lain tidak perlu kuceritakan karena aku sendiri lupa dan tidak terlalu mengenangnya.

Hanya, aku mulai sedikit bahagia, ketika aku mulai dekat dengan sahabat Nesa. Waktu tes akhir semester 1, aku duduk di sebelah Lina, dia salah satu sahabat Nesa. Dan aku mulai akrab dengan Lina, dan aku akhirnya, mulai diajak kemana-mana oleh sahabat Nesa, kami berjumlah 6 orang, aku, Nesa, Lina, Nafisa, Anin, dan Lita. Kami membuat baju persahabatan berwarna hitam putih. Biss dibilang, itu masa masa menyenangkanku di kelas VI.

Tapi, semakin lama, sampai menjelang perpisahan, aku merasa sendiri. Aku tidak bersama sahabatku lagi. Hanya terkadang. Setiap aku sendiri, aku selalu melamun, merenung. Dan itu membuatku nyaman dan terbiasa sendiri. Walau sedikit menyakitkan. Sedikit.

*****

Jan lupa vote:)

Maaf typo bertebaran, alur berantakan, cerita membosankan:')

Me and My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang