Mimpi?

10 7 8
                                    

Pagi, Rabu, 6 November, aku bangun ketika mendengar suara alarm pukul 04.30. Mataku masih sangat berat, tapi kupaksakan untuk mematikan alarm. Dan, aku tidur lagi.

Pukul 05.30, aku baru benar-benar bangun. Kebo, batinku.

Aku bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka, lalu menyapu halaman. Hari ini aku berangkat study tour. Tapi masih nanti sore jam 16.00. Aku menghabiskan waktu dengan mengecek lagi barang barang yang aku bawa, membaca buku, main hp, nonton tv. Pukul 15.00 aku baru mandi.

"Ver, kamu kan lagi haid. Jadi nanti di penginapan, kamu jangan melamun. Banyakin doa, ngaji juga walaupun satu halaman ya" ucap Mama.
"Iya ma siyap" jawabku.
"Nanti kalo udah sampe kabarin ya" kata Papa.
"Uke" jawabku lagi.
"Seng suwe wae, sah bali sekalian" ucap mas Adi. Kakakku yang, argh menyebalkan.
(Yang lama aja, gausah pulang sekalian)
"Bodoamat" ucapku.

Aku lalu menaruh hpku di kantong dan menaruh charger ku di tas kecil. Aku lalu berangkat ke sekolah diantar Papa jam 15.40. Sampai sana sudah banyak anak yang berkumpul. Aku salim pada Papa dan berkumpul bersama anak anak VIII G.

"Bener lo Ver aku nanti sama kamu, aku ga ada temen e soale" ucap Ayu.
"Iyaa yu" jawabku.
"Oke".

Pukul 16.15 kami berangkat setelah semua anak datang.

Selama perjalanan, aku mendengarkan musik menggunakan earphone bluetooth. Aku mendengar musik sambil beberapa kali menirukan liriknya, tapi tak bersuara.

"Kamu kenapa Ver?" tanya Ayu.
"Kenapa apanya?" aku balik bertanya.
"Kok kayak ngomong sendiri tapi gada suaranya" ucap Ayu.
"Eh, aku lagi denger musik" jawabku.
"Loh? Hpmu kan di kantong, terus kamu gapake earphone. Kamu dengerin musik dalam hati?" tanya Ayu.
"Enggak lah, aku pake earphone," ucapku sambil melepas earphoneku, "Nih".
"Eh? Oh. Maaf maaf" kata Ayu sambil nyengir.
"Iyaa" aku tersenyum.

Bus kami berhenti untuk shalat Isya' di masjid. Kami turun seraya membawa rukuh yang sudah di luar tas karena tadi bus juga berhenti untuk shalat maghrib.

Saat aku akan turun dari bus, ada yang menabrakku.

'Bruk' aku hanpir jatuh dari bus karena di belakang ada yang menubrukku.
"Eh, maaf maaf" ucap seseorang, aku menengok ke belakang.
'Oh, Reza' batinku. Dia teman seangkatanku, dia sedikit cerewet, nakal, tapi dia lumayan pintar, dan tinggi. Wajahnya? Ya kata teman-teman sih ganteng.
"Iya gapapa" jawabku. Ternyata dia terdorong oleh temannya.

Aku bergegas menuju masjid dan shalat isya'. Selesai shalat, perjalanan dilanjutkan.

Pukul 22.00, aku lihat sebagian anak sudah tidur. Termasuk Ayu. Aku memaksakan diri untuk tidur, tapi tidak bisa. Aku mendengarkan musik yang tenang untuk membantuku tidur. Tetap tidak bisa. Aku akhirnya memutuskan untuk membaca cerita. Lama kelamaan aku tertidur.

Aku membuka mataku. Yang kulihat bukan bagian belakang tempat duduk bus. Melainkan atap kamarku.

'Eh, lo. Masak tadi mimpi. Aku belum berangkat study tour?' batinku.
Aku bangun dan duduk di pinggir ranjang. Pintu kamar tepat berada di depanku.
'Eh tunggu' batinku. Aku melihat pintuku terbuka sedikit. Aku berdiri.
Pintu terbanting mengenai tembok karena dibuka dengan sangat keras tepat ketika aku berdiri. Jantungku berdetak kencang.

Tak ada siapa siapa dipintu.

Kuberanikan diri untuk menutup pintunya lagi. Aku memegang gagang pintu.

'Deg' jantungku serasa seperti di pukul, ada tangan pucat yang dingin memegang tanganku. Saat aku ingin melihat ke orangnya.

'Syutt' orang itu menarikku keluar kamar. Aku kaget, sangat. Tapi, aku bukan berada di luar kamar.
'Ini.. Di bus' batinku. Yang kulihat sekarang adalah bus yang aku pakai untuk study tour. Aku melihat teman-temanku tidur. Aku berada di depan, dekat sopir. Tapi, sopir itu menyetir seperti biasa seolah-olah tidak menyadari kehadiranku.
Seolah-olah, aku tidak benar benar berada di sana. Aku berjalan menuju ke tempat dudukku, aku melihat Ayu duduk sendiri.

'Dug' aku tersandung oleh sebuah kaki.
'Kaki? Kok dari bawah tempat duduk' batinku keheranan. Aku bangkit, tapi aku tidak melihat adanya kaki. Tapi aku yakin, tadi aku tersandung kaki.

Karena penasaran, aku jongkok, menundukkan kepalaku. Melihat ke bawah tempat duduk.

"Aaaaaaaaaaaaaaaa".

*****

Jan lupa vote:)

Maaf typo bertebaran, alur berantakan, cerita membosankan:')

Me and My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang