6 . 0

2.7K 567 22
                                    

Sudah tahu kan kenapa Renjun itu sedikitnya berterima kasih pada Mark.

Ya karena setelah itu dirinya bisa menemukan tambatan hati yang pas.

Makanya kalau kemarin-kemarin Haechan menuduh dirinya masih suka Mark itu salah besar. Tidak tahu saja kalau Renjun itu menempelnya minta ampun pada sang pacar tampannya itu. Mark kalah.

Lalu siang yang lain menjadi siang yang benar-benar panas lantaran seseorang lain kembali mendatanginya.

Dengan yang satu menarik tangan yang lainnya. Renjun tentu mengernyit bingung tidak paham.

"Ada apa?" begitu mulut Renjun bergerak tanpa suara mencoba bertanya pada orang yang tadi digeret-geret yang tak lain adalah Hendery, sepupu lainnya.

"Renjun. Apakah bocah ini memang genit ke setiap orang?"

See? Kali ini akan diapakan lagi Renjun. Duh, pusing.

Renjun sih memilih menggeleng sebagai jawaban.

"Jangan bohong. Kau diapakan olehnya?"

Memang diapakan selain ditindas karena selalu kalah suit dan menjadi budak mencucikan piring bekas makan Hendery selama musim panas kemarin.

"Dejun ge, sumpah! Aku tidak ada hubungan apa-apa dengan monyet itu." Renjun ingin cepat-cepat menyelesaikan pertikaian. Habis Harvey sudah menunggu di parkiran.

"Oh, biasanya kalau memang belum pacaran itu punya banyak gebetan. Jadi, Renjun, kau gebetan nomor ke berapanya si monyet ini?"

Idih. Renjun kan bukan sibling complex.

ㅡend.

Aku Juga Punya! - Hrvy + H. RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang