First Love • TK (END)

🐯 First 🐰 Love

Cerita di unpublish untuk direvisi.
10 chapter akan direvisi seluruhnya, jadi mohon maaf untuk ketidak nyamanan nya 🙏🏻
DNA hanya berusaha mengetik dan merangkai kata sebaik mungkin untuk membuat pembaca senyaman mungkin dan tidak binggung dengan alur.
Akan ada beberapa moment yang akan DNA ubah alurnya. Terimakasih 😊
DNA tidak janji, namun di ultah KTH nanti DNA akan up bonus chapter dari First Love 😁

☘️ First Love ☘️

"Kookie sayangg.... Kemari !!"

"Per un po, Nonna !!!"

Aku saat ini tengah berkemas di kamar ku— ah tidak kamar sepupu ku. Malam ini adalah malam natal. Dan natal Tahun ini, untuk pertama kalinya aku akan merayakan natal di Korea.

Nama ku Kookoo Kim Jean, atau bila di korea nama ku berubah menjadi Kim Kookie.

Bila kalian bertanya, mengapa seperti itu ?? Mungkin jawaban ku, karna maa ku adalah salah satu warga Korea dengan marga Kim— yang menikah dengan seorang pria berkebangsaan Italia, Jean nama kehormatan keluarga padre ku. Nama maa ku adalah Kim Yuri atau Yuri Jean, dan paa ku adalah Andrea Jean atau biasa dipanggil Mr And.

Maa ku memiliki 2 saudara, yaitu Kim Namjoon dan Kim Yura. Kim Namjoon adalah satu-satunya putra laki-laki di keluarga Kim, oleh karna itu dialah yang akan mewarisi rumah ini. Sedangkan Kim Yura, dia adalah adik kembar Maa ku. Dan paa ku, dia adalah putra tunggal keluarga Jean.

20 tahun usia ku, aku hanya tinggal di Italia mengikuti Paa ku. Namun aku pernah tinggal menetap di Korea selama kurang lebih 3 bulan. Selebihnya, kami ke Korea hanya pada hari-hari besar saja, seperti natal saat ini.

"Yeahhhh Nonna ?? Memanggil Kookoo ??" Ucapku pada halmeoni ku memakai bahasa Italia, karna sungguh aku lupa disini harus menggunakan bahasa Korea. Aku berada di ambang pintu kamar halmeoni ku.

"Ahh.... Kookie, aku bukan nuna mu, aku halmeoni mu. Juga panggil dirimu Kookoo bila disini."

(So guys, mohon pengertiannya. Anggap saja bahasa Indonesia yang ku pakai disini adalah bahasa korea karna latar tempatnya disini adalah Korea 😊 terima kasih.)

Aku berjalan masuk, menghampiri halmeoni yang sedang duduk di tepi ranjang, juga memeluknya.

"Mianhamnida halmeoni.... Jadi, halmeoni ada apa memanggil Kookie kemari ??"

Jadi latar waktu saat ini adalah menjelang sore.

Halmeoni melepas pelukan ku, dan meminta ku duduk disampingnya.

"Kookie... Nanti keluarga imo mu Yura juga akan kemari. Halmeoni inggin tahu bagaimana kemampuan memasak mu. Jadi, halmeoni minta kau yang akan memasak untuk mereka."

Aku membulatkan mata ku. Tunggu, di Italia maa ku bahkan tidak membiarkan ku masuk dapur. Mereka hanya meminta ku untuk belajar dan belajar saja. Jadi, bagaimana aku bisa memasak ??

"Eummm.... Halmeoni... Koo—"

"Jangan bilang Eomma dan Appa mu masih melarang mu berkutat dengan peralatan dapur !! Mau kau beri makan apa suami mu kelak !!"