Semenjak kejadian hari itu, aku tak pernah bertemu Vantae lagi. Kehidupan ku monoton, hanya fokus kuliah kuliah dan sesekali diajari maa memasak. Selebihnya aku menghabiskan waktu bersama Cali.
Keputusan yang ku ambil hari itu. Aku dan Vantae memutuskan untuk tidak bertemu lagi. Aku tidak bisa untuk tidak menolak.
Paa mengatakan, mereka mengizinkan kami untuk berhubungan namun cukup sulit untuk membuat kami bersama. Karna semua itu akan ditentukan Nonna.
...
"Koo, belum bersiap ??" Aku menoleh dan dapat ku lihat paa diambang pintu dengan senyuman yang luar biasa tampan.
"Memangnya kita akan kemana paa ??"
"Astagaa Koo, dua jam lagi kita harus ke Korea. Apa kau lupa, bukankah nanti Jimin akan tunangan malam nanti." Aku menepuk kepala ku pelan, astaga aku lupa. Aku bahkan belum berkemas sama sekali.
"Koo lupa paa, koo lupa." Ucapku tak jelas sembari berlari cepat ke arah almari, mengambil koper juga pakaian dan memasukkan asal kedalamnya.
"Heii koo tenang tenang, maa sudah mengepak semua barang-barang mu." Ucap paa menghampiri ku dan menghentikan seluruh kegiatan ku.
"Kesini sebentar, paa mau bicara." Paa menuntunku untuk duduk ditepi ranjang.
"Nanti kita ke Korea, ke mansion utama Nonna, menghadiri acara pertunangan sepupu mu Kim Jimin, semua akan ada disana termasuk keluarga zio mu Tian Aryano." Aku mendengar semua perkataan paa dengan sesama. Mencerna benar seluruh perkataannya agar paa tak perlu mengulang lagi
"Kau akan bertemu Vantae setelah kejadian dua minggu yang lalu, kau tak berniat merubah keputusan mu ??"
Aku diam. Masih berperang dengan batin.
"Kami semua memberi restu pada kalian, paa maa Tian zio dan Yura zia. Karna bagi kami kebahagiaan kalian lebih utama." Paa mengusak kepala ku sayang.
"Tapi aku takut akan reaksi nonna paa, Ba— Bagaimana bila d— dia pingsan, atau Bagai— bagaimana bila dia—"
Paa langsung memeluk ku yang mulai kalut akan ketakutan.
Sungguh aku benar takut, bagaimana kemungkinan-kemungkinan buruk yang ada difikiran ku itu benar terjadi. Tidak tidak tidak.
...
Pukul 3 sore lebih aku sudah sampai di bandara Incheon, Seoul.
Paa memimpin ku dan maa untuk keluar dari Bandara setelah mengambil semua barang-barang kami.
Ku kira kami akan langsung ke mansion utama Nonna, tapi tidak paa membawa kami masuk ke sebuah restoran. Apa kami akan makan terlebih dahulu ??
Mataku membelalak terkejut. Didepan ku tak jauh dari tempat ku berdiri, keluarga Vantae duduk disalah satu meja disana. Melambai pada kami.
Paa dan Maa menghampiri mereka, termasuk diriku yang berjalan sepelan mungkin sembari menunduk dan meremat tangan. Takut, gugup, resah, canggung dan juga bahagia melihat dirinya lagi. Keluarga Aryano...
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love • TK (END)
Historia CortaFirst Love ?? Pada sepupu sendiri ?? Takdir memang :) Start : 20 Juni 2019 Completed : 22 Oktober 2019 ✓ Jangan dibaca bila tak suka, apalagi nge hate. GS AREA !!!! Rate 15+ #21 in VKook [021119]