Happy reading!
Masih dalam suasana flashback
Doyeon masuk ke dalam rumah Kaeun. Hari ini dia dan teman-temannya berniat melaporkan Soyeon ke polisi. Kemarin Kaeun merekam semua ucapan Soyeon dan itu akan mereka serahkan ke polisi
"Ayo masuk" ucap Kaeun
Mereka langsung menuju kamar Kaeun
"Rekamannya ada di lo kan?" Tanya Doyeon
Kaeun mengangguk.
Tingnong!
"Bentar gue ke bawah dulu" ucap Kaeun
Doyeon mengangguk lalu mengutak-atik handphonenya
Tak lama kemudian, Kaeun kembali dengan wajah pucat
"Kenapa? Kok muka lo pucet?"
"Y-Yeon, kayaknya k-kita gak usah kasih t-tau polisi" ucap Kaeun
"Kenapa? Lo kenapa?" Tanya Doyeon mendekat
Kaeun menyodorkan kotak di tangannya
"AAAAAAAA"
"I-itu apa?"
"Jari m-manusia. G-gue gak tau punya siapa. D-disitu ada surat" jawab Kaeun
Doyeon memberanikan diri mengambil secarik kertas dengan nida darah. Ia mati-matian menahan rasa mual sedari tadi
"Kalian gak bakal aman kalo kalian kasih tau polisi"
"Doy- AAAAAAA"
"Itu apa!?"
Chungha, Sejeong dan Yoojung yang baru datang kaget melihat potongan jari di dalam kotak
"Kayaknya kita gak jadi laporin ke polisi" ucap Kaeun
"Gelaseh" ucap Junho
"Setelah itu mereka sepakat buat nggak lapor ke polisi. Tapi, sebelum kak Kaeun dan kak Doyeon meninggal, mereka berdua rencananya mau lapor ke polisi soal kematian Chaeyeon. Gak tau kenapa. Kak Soyeon tau soal itu. Dan gak lama setelahnya kak Kaeun meninggal disusul kak Doyeon" ucap Eunsang
"Kak Chungha bilang mungkin setelah ini ada sesuatu yang akan terjadi sama dia. Tapi jangan khawatir" ucap Eunsang
"Tapi itu justru bikin gue khawatir" lanjutnya
"Gini aja. Gimana kalo besok kita minta nomer mereka satu per satu? Supaya mereka bisa hubungin kita kalo ada apa-apa" saran Junho
"Boljug ide lo. Sekarang bisa tidur!" Seru Jungmo
Mereka sepakat untuk tidur di kamar Junho. Tadi Ayah Junho sudah menambah satu kasur lagi jadi total ada 3 kasur karena kasur Junho itu dua susun
Ngerti gak?><
Posisinya di kasur paling kiri ada Yunseong dan Minhee, di kasur tengah ada Yohan dan Junho, dan di kasur paling kanan ada Midam, Eunsang dan Jungmo
Baru saja mereka akan tidur, tiba-tiba handphone Midam berbunyi
Ternyata ada pesan masuk
"Guys, jangan tidur dulu. Liat ini" Midam menaruh handphonenya di tengah lingkaran ia dan teman-temannya
Stop your stupid mission or i'll kill you and your friends
-J"Lah, dia dapet dari mana nomer lo?"
Midam menggeleng
"Han, lacak" ucap Yunseong
Yohan segera mendekat ke komputer milik Junho di atas meja belajar. Setelah mengutak-atik cukup lama, Yohan bersuara
"Dapet!"
"Apaan?"
"Nomernya udah gak aktif. Tapi lokasi terakhir nya ada di sekitar sekolah" ucap Yohan
"Ngapain dia malem-malem ke sekolah?" Tanya Minhee
Yohan mengedikkan bahunya tanda ia tidak tahu.
"Fix besok kita harus minta nomer mereka dan pastiin mereka baik-baik aja"ucap Yunseong
Midam bersuara "gue udah tanya Yoojung. Katanya dia baik-baik aja"
"Bagus deh. Yaudah kita tidur dulu. Kalian pasti capek" ucap Junho
Sebelum itu Yohan mematikan komputer lalu menuju kasur dan merebahkan tubuhnya
"Semoga kita bisa buat psycho ini berhenti" ucap Eunsang
"Sampe ketangkep polisi malah. Biar aman" ucap Junho
"Btw Sang, lo beneran bisa baca pikiran?" Tanya Junho
Eunsang mengangguk "Iya"
"Masa? Coba baca pikiran gue" ucap Minhee
"Eunsang bego, Eunsang bego, Eunsang bego"
"Sialan lo!"
Minhee lalu tertawa
"Emang apa yang Minhee pikir, Sang?" Tanya Junho
"Katanya lo bego" jawab Eunsang
"HEH!"
"Nggak, bo'ong"
Eunsang tertawa
"Kalo gue Sang?"
Eunsang menatap Yohan kemudian raut wajahnya berubah "DASAR OTAK BOKEP LO!"
Yohan tertawa diikuti teman-temannya kecuali Eunsang
Astaga. Pikiran Eunsang jadi kotor karena Yohan.
Maaf part ini agak pendek.
Maaf telat..
Thanks for reading!
Vomment!-🐧
KAMU SEDANG MEMBACA
puzzle [PRODUCE X 101]✔
Fanfic[Complete] midam yang paling tua dan pandai berbagai macam bahasa, yohan anak profesor yang jago IT, jungmo si driver andalan, yunseong si cerdas pendiam, minhee si kutu buku sekaligus gudang informasi, junho si ahli senjata, dan eunsang, yang palin...