Choi Soobin

644 69 2
                                    

"Lo kenapa sih hobi banget gangguin gue?" Tanya kamu.

Sekarang emosi kamu udah diubun-ubun, gimana enggak dari tadi Soobin teman sekelas kamu terus saja gangguin kamu entah itu berantakin rambut kamu atau pun coret-coret buku catatan kamu.

"Karena gue suka." Jawab Soobin.

"Iya lo suka gue enggak." Kata kamu kesal.

"Kalau gitu gue bakal bikin lo suka juga." Kata Soobin.

"Apaan sih?" Tanya kamu bingung.

"Gak apa." Jawab Soobin sambil berantakin rambut kamu lagi lalu lari keluar kelas.

"Gak jelas banget." Gumam mu.

"Lo pernah denger cerita tentang musuh jadi cinta?" Tanya teman mu yang sejak tadi melihat pertengkaran mu dan Soobin.

"Pernah." Jawab mu.

"Itu yang bakalan terjadi sama lo dan Soobin." Kata teman mu.

"Gue, cinta sama Soobin, dih ogah." Kata mu ketus.

"Lihat aja nanti." Kata teman mu.

Sekarang sudah waktunya pulang sekolah, tadi sebelum pulang kamu kerja kelompok bareng teman mu dan Soobin, sebenarnya kamu malas satu kelompok dengan musuh bebuyutan mu itu namun bagaimana lagi dari pada gak dapat nilai.

Mungkin ini hari tersial mu, satu kelompok dengan Soobin, uang saku habis, dan kakak mu hari ini tak bisa menjemput.

"Gak ada yang jemput ya?" Tanya seseorang.

Kamu tidak berniat menjawab pertanyaan nya, kamu sudah berjanji bahwa tidak akan bicara sepatah kata pun padanya. Iya orang itu adalah Choi Soobin.

"Kalau ditanya tuh jawab, duit lo juga udah habis kan, apa mau gue anter?" Tanya Soobin.

"Ogah." Jawab mu singkat.

"Beneran nih, jarang-jarang loh cowok secakep gue mau numpangin cewek." Kata Soobin bangga.

"Gak." Kata mu jual mahal.

"Yakin nih?" Tanya Soobin lagi.

Kamu terdiam, berpikir sebentar. Apa sebaiknya diterima aja ya lagian uang kamu sudah habis.

"Ya udah kalau gak mau." Kata Soobin sambil menyalakan motornya.

"Iya deh iya gue numpang." Kata kamu pasrah.

"Gitu kek dari tadi." Kata Soobin.

Soobin mengendarai motornya tak begitu cepat namun tak begitu lambat.

"Arah rumah gue kesana bukan kesini." Kata kamu sadar bukannya mendekat ke rumah malah menjauh.

"Udah diem aja." Sahut Soobin.

"Gak usah aneh-aneh deh." Kata kamu panik.

"Aneh-aneh kenapa?" Tanya Soobin.

"Lo mau nyulik gue kan?" Tanya kamu balik.

"Kurang kerjaan banget nyulik cewek kayak lo, yang ada malah ngerepotin gue." Jawab Soobin.

"Terus kemana anjing?" Tanya kamu ngegas.

"Dibilangin diem aja." Jawab Soobin.

Karena kamu kesal kamu reflek memukul kepala Soobin untungnya Soobin pakai helm.

Gak lama kalian sampai di pusat perbelanjaan.

"Ngapain sih?" Tanya kamu.

"Main." Jawab Soobin.

IMAGINE 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang