Somedays you wake up and nothing works you feel surrounded
Gotta give your feet some gravity to get you grounded
Keep good things inside your ears just like the waves and sound did
And just say whatever cause there is no way around itEveryone falls down sometimes
But you just gotta know it'll all be fineFeeling Good - Surfaces
*****
Saka berjalan melintasi koridor dengan tas yang tersampir dipundaknya. Sesekali ia menyisir rambutnya dengan tangan dan bersiul. Menebarkan pesona yang membuat gadis-gadis terpicut, eaa~ Terus klepek-klepek sampai mimisan karena ketampanannya. Seperti di film Terlalu Tampan, Saka itu Maskulin-nya di sekolah kalau kalian mau tahu. Tapi itu cuma dalam dunia ke-haluan-nya Saka aja, aslinya mah dia cowok yang sering diumpanin ke cewek-cewek buat bahan ledekan. Itu udah berlangsung selama dia mengenyam bangku sekolah, dan dia bangga dengan itu.
"Holaa, bruh!" sapa Saka saat memasuki ruang kelas.
"Ada tuh orang masuk salam. Ini hola-hola!" cibir Berta, cewek dikelasnya Saka.
"Ya wes, yawes, tak ulangi nih." Saka keluar kelas dan masuk ke kelas lagi, "Assalamualaikum warrohmatullahhibaro katuuh." Salamnya lengkap dengan tempo yang di panjang-panjangkan.
"Waalaikumsalam warrohmatullahhibaro katuuh." jawab mereka serempak membuat Saka menyeringai geli.
"Dah puas mbak ber? Kalo kurang puas ntar malem aku free kok!" ujar Saka mengedipkan sebelah matanya. Sontak cewek-cewek kumpulan nya Berta berseru 'iyuuuuuuh'
Saka terbahak, kemudian duduk di kursi pojok paling belakang. Tempat paling strategis dalam setiap kelas. Percaya gak percaya selama mengenyam bangku sekolah Saka selaluuuu duduk di pojok paling belakang. Alasannya karena jauh dari gurulah pastinya, kalo mau tidur gak keliatan, mau nyontek pasti gak ketahuan, mau gelelengan dilantai tinggal rebahan.
"Sak, pr mtk udah belom?" tanya Kahfi teman sebangku Saka yang kini terlihat sedang sibuk dengan buku-buku di mejanya.
"Njirr, emang ada pr mtk?"
"Adalah! Nih, di latihan soal UN tahun kemaren." tunjuknya pada buku yang berserakan di meja
"Asuk! Ga tau gue ada peer."
"Si goblok! Ngapain aja lo semalem gak baca di gc ribut peer mtk!" decak Kahfi.
"Contekin dong, Pi..." pinta Saka.
"Lah ini gue juga lagi nyalin punya Gopeng."
"Sini mana gue lihat." Saka merebut buku di depan Kahfi dengan tergesa-gesa.
"Bangke! Barenganlah anjrit!" Saka pun meletakkan bukunya Gopeng di tengah-tengah.
Sembari menyalin peer Kahfi tiba-tiba berujar, "masa kemaren gue liat Rama sama Andini boncengan," dia menjeda, "emang udah gak sama Erika lagi?"
"Iya, Sak! Gue kemaren futsalan sama Rama yang mbuntutin Andini masak!" celetuk Aji yang duduk didepan mereka.a
"Masaak?" seloroh Saka tak percaya.
"Gak percaya lo! Tanya sendiri sana sama orangnya."
"Gue juga kan ke alun-alun yang baru itu sama Aira ketemu sama mereka." ujar Kahfi menyebutkan nama pacarnya.
"Najisin pacaran di alun-alun alay!" ejek Saka.
"Yeee, si tai malah ngatain. Lah elu jomblo ke alun-alun cuma buat numpang cover lagu, kesananya sama Gopeng lagi. Iyuuuuuh banget nasib lo sih, Sak!" balas Kahfi tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Boy.
Roman pour Adolescents"Before you promised to make me laugh, Have you been happy with yourself?" Feb. 2020