Hot Bunny (Not Jealous Sequel)

3.7K 214 24
                                    

Rating: M (NC-21)

Pairing: Song Yuvin x hybrid!Kim Yohan

Enjoy!

.
.
.

Yohan dan Yuvin sudah sampai di rumah mereka, rumah keluarga Song. Keluarga Song merupakan sebuah keluarga yang berkecukupan, maka dari itu tak heran jika rumah mereka terbilang cukup besar dan berkelas.

Rumah itu terlihat sepi, hanya suara langkah kaki dua anak adam penghuni rumah itu saja yang memecah keheningan di sana. Orang tua Yuvin sedang sibuk mengurusi bisnis mebel keluarga mereka di luar kota. Dari bisnis tersebut, keluarga Song memperoleh sebagian besar hartanya dan dikenal hingga ke luar kota.

Karena orang tua Yuvin pergi untuk kurun waktu yang belum dapat dipastikan, Yohan ditugaskan untuk menjaga dan mengurus putra keluarga Song selama Tuan dan Nyonya Song pergi.

Tapi, dilihat dari kondisinya sekarang... sepertinya malah sang tuan muda yang sibuk mengurusi sang hybrid manis.

Song Yuvin membantu Yohan untuk melewati pekarangan rumah mereka yang cukup luas. Ia membuka pintu utama rumah berdesign modern minimalis itu dan menuntun sang hybrid kelinci memasuki rumah mereka. Yuvin mengarahkan langkahnya ke ruang keluarga dan membantu Yohan untuk duduk di sebuah sofa putih di tengah ruangan.

"Tunggulah sebentar, aku akan mengambilkan antiseptik untuk mu," ujar Yuvin setelah itu berlalu dari hadapannya. Yohan mengangguk dan menunggu tuannya dengan sabar.

Tak lama setelah itu, Yuvin datang dengan sebuah kotak P3K di tangan kanannya. Pemuda tampan itu meletakan kotak P3K di atas meja berlapis kaca di dekatnya dan berlutut di hadapan Yohan yang sedang duduk.

"Gulunglah lengan baju dan celanamu," ucap Yuvin sambil membuka kotak P3K, mengeluarkan sebotol antiseptik dan kapas.

"Jangan, aku bisa melakukannya sendiri," ucap Yohan sambil menahan lengan kekar Yuvin yang sedang menuangkan cairan antiseptik pada kapas.

"Ikuti saja perintahku," tegas Yuvin tak mau dibantah. Dengan berat hati, Yohan mengikuti perintah tuannya. Rasa tak enak hati seketika melingkupi perasaannya.

Ditatapinya sosok pemuda tampan yang tengah serius membubuhkan cairan antiseptik pada luka-lukanya yang memerah. Sensasi dingin seketika menyapa jaringan kulitnya yang terluka.

"Sshhh..." Yohan merintih pelan, jemarinya meremas bantal kursi yang berada dalam jangkauannya. Yuvin melirik wajah kesakitan Yohan dengan tatapan bersalah.

"Maafkan aku," gumamnya pelan lalu meniup-niup lutut Yohan yang telah ia obati. Rasa bersalah akan tindakan cerobohnya kembali menyelimuti benaknya. Ia menyesal karena sempat menuruti egonya dan menambah penderitaan yang dialami pujaan hatinya.

Yohan yang mendengar permintaan maaf yang tulus dari tuannya seketika terenyuh, hatinya berdesir hangat. Wajah lugunya bersemu merah dan telinga kelincinya tertekuk malu.

Yuvin beralih pada siku kanan Yohan yang terluka. Dengan hati-hati dan penuh perasaan, ia mengobati sang hybrid kesayangan. Yohan kembali menggigit bibir bawahnya dengan keras demi meredam rintihan sakitnya dan tingkahnya tertangkap oleh iris jelaga Song Yuvin.

Khawatir tindakan sang pemuda manis akan menambah luka baru pada bibir gemuknya, Yuvin pun mengulurkan tangannya untuk melepas gigitan sang pemuda kelinci dari bibirnya. Yohan membuka mata indahnya yang sebelumnya terpejam erat dan mengerjapkannya bingung.

Yuvin menatap gemas pemuda beriris cemerlang itu lalu mencuri kecupan singkat di bibir sewarna cherry itu.

"Jangan menggigitnya terlalu keras, Hannie. Aku tak mau bibirmu terluka," ucap Yuvin sambil mengusap bibir yang basah karena lelehan saliva itu dengan ibu jarinya. Yohan mengangguk malu-malu, lengkap dengan wajah merona setelah mendapat kecupan manis itu.

Our Prince, Yohannie! (All X Yohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang