Sibling

3.6K 163 92
                                    

Pairing: Kim Mingyu x Kim Yohan

Rate: M 🌚🌚🌚

Warning: incest, mature content, bad word (read at your own risk)

(Berdasarkan request terbanyak, jadi ki putuskan untuk membuat pairing ini dulu~ kalian juga suka yang anu-anu khaann 🌚🌚)

Hayooo, kemaren siapa yang minta GyuHan?? :^))

Jangan lupa vote n comment yaa 😘

.
.
.

Kim Yohan tengah berdiri di depan sebuah pintu berkayu jati dengan sebuah nampan berisikan makanan di atasnya. Di balik pintu itu, terletak kamar adiknya, Kim Mingyu.

Sejak pulang sekolah sore tadi, Mingyu enggan melangkah keluar dari kamarnya, entah karena apa. Sekarang sudah waktunya makan malam dan sejak tadi Mingyu tak menampakkan batang hidungnya di ruang makan keluarga mereka.

Yohan jadi khawatir Mingyu ketiduran hingga melupakan makan malamnya. Alhasil, Yohan berbaik hati membawakan makan malam untuk adiknya langsung ke kamarnya.

Tok tok tok!

"Mingyu-ya, bolehkah hyung masuk?" Tanya Yohan dengan suara lembutnya.

Tak ada jawaban. Mungkin benar, Mingyu sedang tidur.

"Mingyu, hyung masuk, ya?" Seru Yohan dengan tangan kanan yang siap membuka knop pintu.

"Pergilah! Aku tidak lapar!"

Deg!

Yohan terdiam dengan wajah kebingungan. Belum pernah Mingyu berbicara dengan nada sedingin itu padanya. Lagipula, tak mungkin Mingyu merasa tak lapar, sedangkan sepulang sekolah tadi dia masih harus rapat OSIS hingga jam lima sore.

Penolakan Mingyu hanya membuat Yohan bertambah khawatir dan tidak mampu menyurutkan niat si sulung untuk memberikan nampan ini pada adiknya.

"Makanlah sedikit, Gyu. Apa kamu sakit? Hyung suapi, ya?" Bujuk Yohan tak menyerah.

"Pergi saja, hyung. Aku sedang tak ingin melihat wajah hyung," ucap Mingyu dengan intonasi dingin yang menusuk hati Yohan secara telak.

Yohan tak dapat berkata-kata lagi. Hatinya terluka dan lidahnya seketika kelu.

Memangnya dia salah apa sampai adiknya tak mau melihat wajahnya?

Ah, mungkin Mingyu sedang ada masalah sehingga membutuhkan waktu untuk sendiri.

Yohan memutuskan untuk meletakkan nampan makan malam Mingyu di depan kamarnya, jaga-jaga bila anak itu kelaparan.

"Gyu... aku taruh makanannya di depan, ya. Jangan lupa makan," Yohan berucap pelan seraya menyentuh permukaan pintu kamar Mingyu.

Tak ada jawaban.

Yohan menghela napas seraya berbalik dengan pikiran yang berkecamuk karena sikap adiknya yang tiba-tiba berubah seakan membencinya. Yohan masih mencoba berpikiran positif. Mungkin adiknya stres atau kelelahan karena tugas-tugas sekolah atau karena rapat OSISnya tadi. Yohan memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan akan bicara pada Mingyu ketika emosi anak itu reda.

Our Prince, Yohannie! (All X Yohan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang