Hana meninggalkan sesaat aktivitas mandinya karna mendengar suara getaran telepon genggam miliknya akan tetapi hana melihat dari kaca pintu jimin sudah terlebih dahulu melihat siapa orang yang menelpon calon istrinya tersebut.
Hana dibuat takut karna ekspresi jimin berubah kesal, hana tersenyum jahil karna hana tau siapa yang menelponnya tersebut.
Selesainya hana mandi...
"siapa jim?" tanya hana pura - pura tak tahu
"salah sambung katanya" jawab jimin acuh
Hana tersenyum senang dan bergumam "ini waktunya haha" sambil tertawa jahat
"kenapa sih? Tadi care banget sekarang kok cuek? Kenapa? "
"gak, sana sarapan dulu nanti dingin makanannya"
"mau makanannya dingin atau panas kalau jimin gak cerita hana gak bakal makan! " gerutu hana yang membuat jimin terpojok
"serah" hana semakin bingung dengan jimin, sebenarnya ada apa?
"kok jawabannya gitu? Kan hana nanya"
Jimin melemparkan benda elektronik tersebut di hadapan hana "ini siapa?"
Hana tersenyum tipis hampir tak terlihat "kenapa cemburu?"
"cuman mau tau aja."
"ah masa sih, coba sini liat mukanya" hana mencubit pipi jimin dengan gemas
"gak usah sentuh sentuh, bukan muhrim"
"masa? Bukannya kemaren kita kis- Hana tidak melanjutkan kata - katanya sebab ekspresi jimin berubah menjadi lelaki penggoda (͡° ͜ʖ ͡°)
"hana mau lagi? Boleh loh(͡° ͜ʖ ͡°)" goda jimin
"dasar mesum!sana!"
"sekarang gua tanya lagi, ini siapa?"
"makan yok "
"gak usah ngalihin pembicaraan tinggal jawab aja apa susahnya"
"emang nya kenapa sih?"
"S.I.A.P.A" dengan nada penuh penekanan
"itu abang"
"abang?kan lo anak satu - satunya"
"abang ketemu gede" dengan nada meledek
"aku gak suka ya! "
"Tapi,aku suka"
"Hana"
"jimin" jimin menepuk jidatnya sedari berfikir kenapa harus ada spesies seperti ini
"chagiya" bilang hana pelan
"coba ulang, ga denger?"
"sokab" (sok akrab)
"Heh! Berani ya sama suami, dasar istri durhaka" oceh jimin
"oh sekarang kamu berani ya ngatain aku kamu udah hebat?" Balas hana tak terima
"enggak sayang, maaf" sambil memohon
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anak baik" sambil mengusap rambut jimin
Kemudian hana mengambil telepon nya untuk menelpon seseorang dan ketika dilihat.
"XIUMIN?!" raut wajah jimin berubah menjadi sangat serius
"Maksud kamu apa?" Hana tak menggubris pertanyaan yang dilontarkan jimin kepadanya
"Katanya cuman sahabat kok sampe segitunya, sahabat apaan, sahabat selimut tetangga kali ya" Sindir jimin tapi hana tak memperdulikan apapun yang jimin katakan
"Halo.... Pa"
"HAH? PA? MAKSUD KAMU APAA? " Jimin membulatkan mulutnya dan tak habis pikir tentang kelakuan tunangannya tersebut
"Oh gitu..oke terima kasih.... Maaf ya tadi kereject.."
"Eh ada yang marah - marah nih ye,HAHA"
"Marah - marah apa cemburu sih"
"Iya aku cemburu mau apa kamu? Cepet jawab pertanyaan tadi" tegas jimin
"oh iya aku ga bakal pura - pura lupa kok, aku sadar diri"
" bagus kalo gitu" ucap jimin datar
" jadi tadi itu papa, aku sengaja namain dia Xiumin, aku mau liat reaksi kamu gimana. Tenyata ada yang cemburu. Lucu deh." Jelas hana
"Oh" hanya itu? Sumpah hana ingin membekap mulutnya sekarang juga
"Ih dasar nyebelin!" tegas hana tak terima
Jimin memajukan langkah nya dan menjawab " kamu yang mulai. Tapi. Jangan diulangin lagi ya" jawab jimin dengan tersenyum dan berdalih mencium kening dan pipi hana .
"ILY 7000" wajah hana langsung mengerucut jimin yang melihatnya hanya cengengesan saja.
"ih yang ada tuh 3000 bukan 7000" koreksi hana
"karna cinta aku ke kamu itu lebih dari itu" gombal nya
"ihh jiminn!!!" hana sudah tak sanggup lagi dia menahannya wajah nya sudah merah padam tanda ia malu.
"apa sayang?"
"aku makin cinta sama kamu" balas hana
Mereka tersenyum dan saling beradu pandang. Mereka tak bisa melupakan momen ini.
•tamat•
Tbc...
Gak deng tapi boong ,hiya hiya hiya 👅 Tenang masih lanjut kok ceritanya jangan dihapus dari library kalian yak;)
Gaes jangan lupa voment nya ya:(( author sedih banget sama yang read aja :((((
Di read itu gaenak loh ,galau kan jadinya, kalian ga boleh galau ya :)) cukup author saja :(
