🔽
Dinginnya malam kala itu, mampu terkalahkan oleh suasana dingin yang menyelimutiku.
Malam itu, ramai.
Semua orang berkumpul.
Saling berbagi cerita, melepas rindu.Namun, semua kebisingan seolah tak terdengar olehku. Seakan-akan aku berada ditempat yang sangat jauh dari keramaian.
Pikiranku berkelana, kembali ke masa lalu.
Mata dan senyuman yang paling aku sukai kini ada dihadapanku.Tentu, senyum dan tatap meneduhkan itu tetap bukan untukku. Masih sama seperti dulu. Tetap untuk dia, gadis yang amat ia sayangi.
Melihatnya memang menyesakkan.
Ada sebuah luka lama yang kembali terbuka malam itu.Luka yang entah kapan akan sembuh.
Mungkin hanya waktu dan Sang Pencipta yang tau hal itu.Walaupun begitu, bagiku, dengan melihat senyum dan tatap teduhmu pun sudah cukup. Tentu, mengetahui kamu baik-baik saja itu lebih melegakan.
-Dinginnya Malam, senyum, dan tatap teduhmu
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Rasa yang Tak Pernah Hilang
PoetryIni hanya rasa yang aku salurkan melalui rangkaian kata. Rasa yang dulu engkau bangkitkan dan hingga saat ini sulit untuk dipadamkan. Ini tentang harapan dan rasa yang pernah ada, lalu terabaikan. Dan tentang bagaimana sulitnya melupakan. Catatan :...