Kepada seseorang yang kini tengah mendampingi hatinya, kau boleh memilikinya, kau boleh membuatnya mencintaimu dan membuatnya membuatmu menggantikan tempatku. Kau boleh, aku mengizinkanmu.
Tapi tolong, jangan sakiti dia.Ia pernah kucintai dengan begitu sangat, bahkan mungkin hingga hari ini. Jadi tolong jaga dia, jangan kau buat ia menyesal karena pernah melepasku.
Ia tak boleh pulang terlalu larut, dan kau jangan membuatnya merasa bersalah untuk meninggalkanmu di waktu-waktu tertentu. Kau harus siap tak bisa keluar malam seperti ketika kau bersama mantan-mantanmu, itu resiko karena kau memilihnya.Ia mempunyai tanggung jawab yang begitu besar dengan pekerjaannya, dukunglah ia. Dengarkanlah ia tiap ia berkeluh kesah karena pekerjaannya, karena tugasmu adalah memang seperti itu, menggantikan tugasku yang dulu.
Mungkin suatu saat kau jenuh, mungkin juga kau muak, tapi berusahalah untuk selalu ada di setiap ia butuh.Ia keras kepala, sangat kerasa kepala. Ia tak ingin dibantah selama apa yang menurutnya benar adalah benar. Kau jangan melawannya, diamlah ketika ia berbicara, tersenyumlah ketika ia marah, karena itu kelemahannya. Biar aku bocorkan beberapa hal, ketika ia marah dan kau malah tersenyum, marahnya akan mereda karena malu ditatap dan disenyumi oleh orang yang ia cinta.
Ia suka sekali mengunyah es batu. Meski saat itu hujan deras, meski saat itu dingin sekali, ketahuilah ia senang sekali mengunyah es batu. Jika saat itu kau begitu ingin memesan minuman yang dingin dan biarkanlah ia mengabiskan seluruh es batu dalam minumanmu. Percayalah, ia akan senang sekali.
Kau boleh mencintainya, kau boleh dijadikan prioritas dalam hidupnya. Fotomu boleh ada di semua sosial medianya. Namun boleh ada di tiap statusnya. Kau boleh menggenggam tangannya. Bahkan, kau boleh mencium pipinya.
Kau boleh.
Dan aku mengizinkannya.
Selama kau tidak menyakitinya;
Aku rela.