《1》

1.5K 122 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Sekolah telah usai sejak setengah jam yang lalu. Tapi seorang gadis berponi lebih memilih berdiam di dalam kelas. Keinginannya untuk pulang menguap begitu saja. Bukannya pulang ataupun keluar dari kelas, ia malah terpaku pada selembar kertas di tangannya. Coretan tinta hitam inilah yang membuat Yerin kesulitan untuk berpikir jernih. Kata-kata cinta yang membuat jantungnya berdegup kencang. Matanya terpaku pada nama yang tertera di akhir surat. Jeon Wonwoo.

"Noona, Bisa bicara sebentar?" Seorang siswa datang menghampiri Yerin, membuat gadis itu tersadar bahwa ia telah menghilangkan bermenit-menit untuk terpaku pada surat cinta dari sahabat sekaligus teman sebangkunya.

Yerin segera melipat kertas itu kembali. Dan menyembunyikan dibalik saku roknya. "Iya." Ia mengangguk dan mengikuti langkah lelaki yang telah lama ia kenal. Lelaki bernama Jungkook. Lelaki yang berpenampilan cool, dengan wajah imut yang tak pernah berubah meskipun sekarang ia telah kelas 1 SMA.

Sama seperti Wonwoo, Jungkook adalah sahabatnya. Bedanya Jungkook adalah adik kelasnya. Mereka bersahabat sejak SD. Mereka selalu bersama, bahkan orang-orang memberi julukan 3J+S untuk mereka. 3J+S adalah dua Jeon, satu Jung dan ditambah dengan Sana. Hanya Jeon Jungkook yang berada di kelas awal. Sedangkan Jung Yerin, Jeon Wonwoo, dan Minatozaki Sana sama-sama duduk di bangku kelas tengah.

Perbedaan usia membuat banyak orang bertanya-tanya tentang bagaimana cara mereka menjalin persahabatan. Sebenarnya merekapun lupa bagaimana mereka bisa seakrab itu. Yang mereka ingat, persahabatan yang telah mereka jalani itu timbul dengan sendirinya. Tanpa ada kesepakatan ataupun perjanjian untuk selalu bersama. Yang mereka tahu hanya kepercayaanlah yang telah membuat persahabatan mereka bertahan lama.

Yerin terus mengikuti kemanapun Jungkook melangkahkan kaki. Jungkook yang selalu cerewet kini memilih diam tanpa mengucap sepatah katapun. Sunyi, hanya suara langkah kaki mereka yang memenuhi koridor sekolah. Mereka berdua tenggelam dalam pikiran masing-masing. Terlebih Yerin yang masih terus memikirkan surat tadi. Yerin sama sekali tidak tahu kalau ternyata Wonwoo yang pendiam namun terkadang menyebalkan itu bisa memiliki perasaan padanya. Jantungnya tak kunjung berhenti berdebar. Yerin terus melayangkan pikirannya pada tiap kata di surat yang baru diterimanya ketika jam pelajaran terakhir hampir usai. Hingga tanpa sadar, Yerin hampir menabrak punggung tegap Jungkook ketika lelaki itu menghentikan langkah tepat di tengah lapangan.

"Noona, aku ingin jujur padamu." suara bariton Jungkook terdengar tegas ditelinga Yerin. Baru kali ini Yerin melihat Jungkook dalam mode serius seperti ini. Dalam situasi seperti ini, tidak ada yang bisa mengelak bahwa Jungkook, sang bocah lelaki yang usil kini telah tumbuh menjadi pria dewasa yang keren.

Situasi serius tercipta dan membuat Yerin kembali sadar sepenuhnya setelah berpuluh-puluh menit kehilangan akal sehatnya karena Wonwoo. Gadis berpipi tebal itu menyerngit bingung. Kebingungan Yerin membuat bibirnya bergerak sendiri, "apa? kenapa Kook?"

"Aku menyukaimu."

"Hah?"

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
èman | Mr. Jeon!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang